02.

49 10 2
                                    

hari yang sangat cerah, tidak di pagi yang mendung dengan penuh salju berjatuhan

Aku yang saat ini sedang sarapan pagi bersama keluarga ku
Aku berusaha mempercepat makanku karena..  Ayahku yang dari tadi memperhatikan ku

Aku melirik Neji dan Neji mengacuhkanku membuatku jengkel dengannya "benar-benar dah nii-chan tidak bisa dijaga ngomongan"

"Hinata"

Deg..
Panggilan namaku membuatku tersedak"uck uckk" Aku meneguk segelas air putih sampai habis

"I-ya otou-san" Gugup Hinata

"Kau semalam pulang telat karena lembur ya"

"Eh" Aku melirik Neji dan Neji hanya tersenyum saja
"Nii-chan the best pokoknya"

"Ah i-ya otou-san gomen aku tidak mengabarkan nya karena semalam sibuk sekali"

"Begitu ya tapi lain kali kabarin kami, kami khwatir Hinata"

"Hm ya otou-san, oh ya.. " Aku menyodorkan amplop ke ayahku

"Ini, pak Choji memberikan bonus untuk kita"

"Ah syukurlah, Choji sangt baik dengan karyawan nya"

" Ya benar"

"Kamu hati-hati bekerja ya dan jangan mengecewakan Choji"

"Ha'i" Aku melirik Neji dan memberikan kode ucapan terimakasih dengannya

**

Direstoran Choji..

Seperti biasa aku melakukan pekerjaan melayani pelanggan yang ingin memesan makanan yang diinginkan

Dan yah restoran kami lagi-lagi sangat ramai sekali daripada kemarin dan walaupun itu melelahkan...

Sementara itu Sasuke yang sedang melepaskan infusan pada di tangannya itu lalu beranjak dari kasur tersebut

"Tuan Sasuke, Jiraiya ingin bertemu dengan mu tapi- tuan" Sakura terkejut melihat Sasuke berdiri

"Yah sebaiknya cancel saja pertemuan klien kita Sakura, aku juga ingin jalan-jalan kota ini"

"Tapi, tuan sasuke, anda tidak boleh keluar, luka anda belum kering"

"Aku tahu tapi aku sangat bosan disini, aku ingin keluar, dan sisanya kamu urus Sakura"

"Tapi tuan" Sakura menghela nafas kasar dan melihat Sasuke sudah menjauh dari nya

##
Sasuke melihat luar rumah sakit, ia menghirup udara segar lalu ia mengambil rokok yang sudah disiapkan oleh seorang pria berjas
Ia menyalakan rokok itu sambil berjalan ke mobilnya

"Kita pergi ke tempat aku terluka" Perintah Sasuke

"Baik" Ucap anak buah Sasuke

Sementara itu, aku istrhat sejenak sebelum aku kembali bekerja
"Nih minum dulu"

"Hm terimakasih Tenten"

"Sumpah, badanku pegal Hinata" Ucap Tenten mulai ngeluh lagi

"Kau pikir, kau saja begitu, semuanya juga Tenten, tapi kita tidak bisa mengeluh gini, pak choji sudah baik dengan kita dan kita harus buat dia senang"

"Ya sih, oh ya malam Natal besok kamu mau kemana?"

"Ah aku tidak kemana-mana kok Tenten, aku harus menjaga ayahku, kau tahu kan ayahku kumat sakitnya"

"Ya sih, tapi sampai kapan sih kamu begini terus, setiap tahun loh aku tanya kamu, selalu jawabannya begitu, ah bagaimana kmu mendapatkan lelaki"

"Ih Tenten cerewet sekali sih, sudahlah aku kembali kerja dulu"

vero amore Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang