Tatapan Sasuke masih terus mengawasi Sakura, lelaki itu tak ada niat untuk menatap gadis lain. Sakura selalu menjadi titik pusat Sasuke dimana pun ia berada, perasaan Sasuke tak pernah berubah sedikit pun meskipun mereka berjauhan, bagi Sasuke sendiri Sakura itu rumahnya, rumah ternyaman dan tempat untuknya pulang.
Sejak dirinya masih di akademik Sasuke sudah menaruh perasaan lebih pada gadis bersurai merah muda itu, bahkan ia pernah bertanya pada sang kakak bagaimana cara berbicara dengan gadis bersurai merah muda itu, Itachi yang saat itu mendengar ucapan adiknya tertawa pelan, sang adik masih terlalu muda untuk memikirkan hal itu. Awalnya Sasuke hanya merasa tertarik yang mungkin pada akhirnya akan menghilangkan perasaan itu, namun tanpa ia sadari perasaan itu berkembang sampai titik dimana ia harus meninggalkan Sakura untuk membalaskan dendamnya. Jika saja dirinya tidak memikirkan untuk membalas dendam mungkin Sakura tidak akan pernah ia sakiti, gadis itu pun akan selalu di sampingnya.
Perasaan Sakura padanya tidak pernah bertepuk sebelah tangan, setiap perhatian kecil selalu ia berikan pada Sakura namun sayangnya Sakura sendiri yang tak peka akan perhatian kecilnya. Dari dulu sampai sekarang, Sakura tidak peka.
Sejak dirinya dan Naruto tiba di tempat ini mereka mengakui di kehidupan ini yang selama ini mereka impikan, keluarga yang utuh dan bahagia meskipun ada beberapa hal yang membuat Sasuke sendiri tak menyukai nya. Ayahnya yang terlalu otoriter dan merasa mereka tak memiliki pilihan lain selain mematuhinya. Sasuke sendiri tak pernah mempermasalahkan itu, sampai akhirnya ayahnya sangat mementingkan latar belakang dan derajat seseorang. Kehidupan Sasuke sendiri sudah di atur oleh ayahnya bahkan memaksa untuk menerima pertunangan dengan Karin dengan mengancam akan nyawa Sakura sendiri. Jika saja ayahnya tidak menempatkan mata-mata di sekelilingnya sudah di pastikan tidak akan terjadi hal seperti itu.
"Jika ayah ku masih hidup saat itu, apa aku masih bisa bersama dengan Sakura?" Sasuke bergumam pelan, sedikit panik jika hubungan mereka seperti saat ini, nyawa Sakura benar-benar dalam bahaya. Tapi dengan kemampuan Sakura, Sasuke rasa ia tidak perlu terlalu khawatir hanya cukup mengawasi nya saja. Ya seperti itu, jika sampai Sakura sudah tak sanggup baru ia turun tangan. Namun di dunia ini, kekuatan monster Sakura apa masih berfungsi?
"Teme!" Sasuke menoleh ketika Naruto memanggilnya, netra onyx nya menatap heran pada lelaki itu.
"Hn!" Sahut Sasuke malas
"Kau diam selama ini tak khawatir Sakura akan di ambil pria lain?" Tanya Naruto, ia benar-benar heran dengan Sasuke.
"Kau sudah tau jawabannya Naruto." Balas Sasuke
"Ya aku tau, tapi dengan kau sendiri yang masih berdiam seperti ini bukannya akan sangat lama?" Naruto menjeda sesaat pandangannya menatap Sakura yang masih bercengkrama dengan ketiga teman gadisnya di sana, Toneri serta Sasori sudah pergi beberapa saat yang lalu. "Kau sendiri juga yang mengatakan kita harus secepatnya kembali. Sudah hampir 10 tahun kita di sini jika di hitung di Konoha sudah seminggu lebih."
Sasuke terdiam ia sedikit ragu untuk bertindak mendekati Sakura, ia takut semakin ia mencoba mendekati gadis itu malah membuat Sakura semakin berada dalam bahaya, bukan itu yang ia mau.
"Sakura bukan gadis lemah teme, kau sendiri bisa lihat selama ini dia hanya menahan diri saja. Kau hanya perlu melindunginya saja, jangan terlalu besar gengsinya, jika kau telat Sakura akan di ambil pria lain, jika bukan Gaara ya Sasori." Naruto sedikit tertawa di akhir kalimatnya membayangkan Sakura di ambil lelaki lain cukup menggelikan apa lagi jika Sasuke sampai cemburu, beruntung di dunia ini mereka tidak membawa kekuatan yang dulu jika saja bisa di bawa sepertinya Sasuke akan memulai perang seperti Obito. Uchiha kalau sudah menyayangi seseorang tak main-main, perasaan mereka sangat kuat.
"Kau benar Naruto, jurus ceramah no jutsu mu masih sangat berlaku di sini." Ujar Sasuke membuat Naruto mendengus kesal, masih sempat-sempatnya lelaki itu meledek nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ties Of Destiny (Ikatan Takdir) End
FanficTakdir itu aneh, Takdir itu permainan, Dan Takdir itu tak terduga. Sejauh apa pun melangkah, pemilik benang takdir pastinya akan kembali, karena memang takdir kita saling berhubungan. Memori yang seharusnya tak dibawa ke kehidupan ini mengapa ingata...