Barangkali sajak-sajak dari tanganku tak sampai padamu; Sang Mentari.
Namun aku Awan, si butir-butir air yang kau paksa bangkit, dan bangkit.
Hingga tiba hari tangis tak terbendung lagi, tapi kau tetap memilih untuk memintaku naik, walau kau; Sang Mentari, tahu betul suatu saat nanti hujan akan kembali lahir, jatuh berkali-kali.
Memanglah kau Mentari, yang tidak membiarkanku barang sekali terpuruk.
Selalu memintaku bangkit.
Walau sajak-sajak dari tanganku tak sampai padamu sebab kita jauh,
Tetap ku ucapkan padamu sebuah kata sungguh-sungguh;
Terima kasih.
29/05/24
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Tak Berujung
PoetrySiapa pemilik sajak-sajak itu sebetulnya? Duduk manis, dan nikmati saja pertunjukannya. "And then, i'll do the rest" Selamat datang di dalam sajak-sajak tak berujung. - an