Yah, dia memang tak sepertimu yang resik.
Perkakas rumah disulap rapi,
Oleh kedua tanganmu yang terbatas.Dia bocah yang sudah bekerja.
Tapi sesekali menunda,
Pekerjaan yang harus diselesaikan.
Yah, dia memang tak sepertimu.
Dia gagal kemarin.
Dia bukan kesatria.
Tapi hari ini, kupikir dia berhasil.
Iya kan, Yah?
Ah, belum.
Suatu hari nanti,
Kita tunggu kedatangannya, ya?Boleh?
23/10/24
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Tak Berujung
PoezieSiapa pemilik sajak-sajak itu sebetulnya? Duduk manis, dan nikmati saja pertunjukannya. "And then, i'll do the rest" Selamat datang di dalam sajak-sajak tak berujung. - an