7

320 25 0
                                        

"Taeyong kamu baik-baik saja??" Khawatir igor padanya

Ini sudah lebih dari 3 hari sejak taeyong di tahan di kamar pribadi sergev, semua koki mengkhawatirkan taeyong takut dia di siksa seperti tentara² yg lain

"Aku baik-baik saja, tapi mungkin mati sebentar lagi" lesunya

"Perkataanmu!"

"Hehe maaf"

"Apa aku melewatkan sesuatu??" Tanya taeyong penasaran karna tak biasanya semua koki berada di ruang santai

"Ini hari libur taeyong, tugas memasak akan di gantikan  oleh petugas yang lain"

Taeyong hanya membulatkan bibirnya, ia juga mendapati kabar bahwa sebentar lagi pulang, tak jadi 1 bulan memang karna ya tadi kalian sudah mendengar alasannya, mreka akan di gantikan disini

Hore setelah 10 hari lebih memasak tampa henti taeyong akhirnya bisa fokus pada pencarian jalan keluarnya di kastil utama

"Taeyong"

Tidak lagi..

Sergev muncul dengan setelan militernya tak lupa juga dengan jubah berbulunya itu. yah setiap hari ia kenakan, itu bukan fushion tapi perlindungan. Jubah itu anti peluru

"Taeyong?"

"Ya sergev?" Acuh taeyong

"Kemari"

"Apa kamu menyinggung sergev taeyong? Setiap sergev melihatmu akan memanggilmu" ucap salah satu temannya

"Entahlah, orang gila dia"

Setelahnya taeyong pergi mengikuti langkah kaki sergev, ia menuju kearah lorong yg sepi karna lorong itu menuju taman belakang

Sergev pun menarik taeyong dan menempatkan pada dinding Setelahnya ia mencium leher taeyong, ahh bau ini ia sangat menyukainya

"Berhentilah." Taeyong mendorong tubuh tinggi menjulang itu, setelahnya menatap marah

"Ada apa?"

"Aku bukan pelacurmu sialan. Jangan sampai aku membunuhmu"

"Membunuh?" Smirk Sergev lalu ia menarik sesuatu di punggungnya, benar saja itu pistol dan mengarahkan pada perut taeyong

Clik!

Suara itu tanda bahwa pistol itu benar-benar ada isinya, taeyong tetap diam ia malah memegang pistol itu

"Bunuh saja, lagi pula aku disini hanya orang asing"

"Jadilah kekasihku taeyong, ini sudah 3x aku memintamu kelima kalinya kau tak boleh menolak lagi"

Sergev berbicara sambil menempelkan kepalanya di pundak sempit itu, sesekali ia mencium leher taeyong

"Apa sih maumu? Aku disini hanya mau pulang. Gamau terikat sama siapapun!"

"Ayo kita pulang bersama"

"Aku tak mau mempercayaimu lagi."

Taeyong lagi lagi mendorong tubuh kekar itu, taeyong sudah muak dengan kata-katanya, lebih baik dia berjuang sendiri untuk pulang tampa mempercayai siapapun lagi, lagi pula apa maunya sih? Taeyong tak mengerti jalan pikirannya padahal kami baru bertemu berapa minggu lalu tapi dia sudah tertarik pada taeyong? Benar-benar diluar nalar

"Tunggu tae, kali ini aku ber sungguh sungguh.." sendunya

"Terserahlah, pulang dari sini aku akan menggeledah kamar pribadimu"

Sergev diam, ia malah langsung pergi meninggalkan taeyong disana, entah apa maksudnya tiba-tiba saja dia pergi

Taeyong pun kembali ke tempat semula, ia mengobrol banyak disana sesekali taeyong mencatat obrolan sepele itu haha. ini gudang sejarah taeyong harus mencatatnya dan menunjukkannya pada seniornya

Sergey (Jaeyong) On Revision Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang