[7] Cermin ✔

21 2 0
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



- Cermin, siapa yang tidak mengetahui benda satu ini? Mungkin banyak dari kalian pasti memerlukan benda ini, untuk melihat wujud kita melalui cermin, tapi... Ada yang bilang kalau saat malam hari, dan kita ber cermin maka sosok di cermin itu bukanlah wujud dari kita, namun wujud dari sosok lain yang menunjukan eksistensi nya, lalu apa yang harus kita lakukan? Ah, entahlah..


























Minggu saat malam hari, Karina seperti biasa sedang melakukan rutinitas biasanya, yaitu memakai skincare untuk mempercantik diri. Tidak ada hentinya Karina tersenyum menatap pantulan diri nya di dalam cermin, dia sangat merasa beruntung karena di anugerahi wajah yang indah yang membuat semua orang mungkin iri padanya, mungkin tidak hanya sesosok manusia yang akan iri dengan kecantikan nya, tapi bisa saja kan sosok lain? Haha tidak perlu di pikirkan.

Sekarang jam sudah menunjukan pukul 23.00 malam, yang artinya itu sudah larut malam tapi Karina masih tidak jenuh memandangi rupa nya, dan merias diri sebaik mungkin. Sambil bersenandung, dirinya mulai merapikan meja dimana sebuah cermin bulat besar terpasang disana. Saat sudah merapikan semuanya, Karina hendak berbalik dan pergi menuju kasur, akan tetapi sesuatu yang mengganjal menghentikan langkah nya, dengan perasaan aneh dia menoleh ke arah cermin itu lagi dan tidak melihat sesuatu yang aneh.

Dia seperti melihat sesosok lain dalam cermin itu, tapi seperti bukan dia. Ah tapi mungkin itu hanya hayalan nya bukan? Mungkin dia kelelahan dan menjadi halusinasi.

"Hmm? Apa aku salah liat? Tapi rasanya seperti ada yang aneh" gumam Karina dengan ekspresi bingung, sekaligus takut. Bukanya apa, siapa yang tidak takut jika semalam ini dan belum juga tertidur? Sendirian, dan sepi... Di tambah aura di sekitar kamar nya mulai berubah.

Mencoba mengusir rasa takutnya, Karina pun berbalik lagi dan tidak memperdulikan sesuatu disana, fokus untuk pergi tidur.

Tuk!
Tuk!

Ah sial, kali ini dia tahu apa yang mengganjal tadi, dan sekarang suara itu semakin jelas, suara yang tadi samar-samar dia dengarkan dari cermin itu, Karina pun dengan spontan berbalik dan memandang ke cermin itu lagi tapi lagi-lagi tidak ada hal aneh.

Tapi entah kenapa samar-samar dia merasa seperti ada sesosok lain dalam cermin itu, namun dia tidak tahu apa itu.

Ah, tunggu....

Kali ini dia yakin bahwa dia tidak salah liat, cermin itu mulai bergerak dan seperti sedang ada orang yang menggerakan nya. Karina spontan melangkah mundur dengan pandangan yang tidak bisa lepas dari cermin itu, seolah cermin itu mengunci pandangan Karina yang membuat nya tidak bisa berpaling.

Tidak lama kemudian, mulai muncul retakan di cermin itu padahal tidak ada seorang pun yang merusak. Suasana semakin menegangkan, dan Karina hanya bisa terdiam, nafas nya sudah terasa berat, dan kepala nya mulai memberat seolah energi nya terserap. Sial, sial, sial sebenarnya apa yang sedang terjadi.

Retakan di cermin itu mulai melebar dan kemudian pecah karena seperti ada sesosok yang mendobrak keluar dari cermin itu, cermin itu pun pecah menjadi kepingan tidak berbentuk.

Sosok dengan serba hitam, rambut keriting panjang yang tidak beraturan, serta mulut nya yang terbuka lebar seolah siap untuk menelan apapun yang ada di depan nya. Sosok itu mencoba merangkak mendekati karina dan karina pun berteriak histeris sambil memohon ampun.

"ARGHH TOLONG SIAPAPUNN!!! " teriak Karina histeris, dia sangat ketakutan mendengar bunyi deritan kuku panjang sosok itu yang tergesek dengan lantai kamarnya.

Karina langsung terduduk dan mencoba melindungi kepala nya, sungguh dia tidak mau melihat sosok apa yang keluar dari cermin itu. Aura di sekeliling nya sudah menggelap, dan dia bisa merasakan kepingan cermin itu dilempar ke arah nya, tapi anehnya dia tidak merasakan apapun, hanya saja dada nya yang terasa sesak dan pandangan nya mengabur.








































































"Rin, karinn" sebuah suara terdengar, Karina tersentak kaget karena ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya, dengan hati-hati ia mulai mendongak dan melihat siapa yang telah memanggilnya.

"Woi, lu kenapa?"

Karina masih dengan wajah linglung nya mencoba mengamati sekitar kamarnya, dan setelah tahu tidak ada yang aneh dia langsung menghela nafas lega dan memeluk teman nya.

"Pls pls gue takutt, cermin gue pecah dan ada hantu yang keluar dari sana" ucap Karina sambil memeluk sahabat nya dengan erat, dia masih tidak mau melihat ke arah cermin itu.

Teman nya pun melihat ke arah cermin yang di maksut, tidak ada yang aneh semua normal, cermin itu masih utuh dan tidak pecah, teman nya pun hanya menepuk pundak Karina sambil menenangkan nya.

"Santai santai, gak ada apa apa rin, mungkin lo tadi cuman mimpi"

"Hah?" bingung Karina, dia melepas pelukan nya dan melihat ke arah cermin itu, dan benar saja cermin itu tidak retak, bahkan tidak pecah lantas hal apa yang dia lihat tadi? Apa benar tadi dia bermimpi?

Begitu banyak pertanyaan di kepala nya, tapi dia merasa itu bukanlah mimpi, karena rasanya itu benar-benar nyata.

Mengabaikan itu semua, Karina berencana akan membuang cermin itu dan tidak akan memakai cermin lagi saat malam hari, dia benar-benar ketakutan. Tapi apa sosok itu benar-benar akan berhenti? Hmm tidak ada yang tahu.

Trough The Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang