Rencana tentang Perasaan

188 21 3
                                    

"Lepaskan! Tuan penerus, ku bilang lepaskan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lepaskan! Tuan penerus, ku bilang lepaskan!"

Namun yang dipanggil tuan penerus hanya diam dan terus menyeret si tersangka yang terus meronta. Kemarahannya begitu besar. Tapi tubuhnya kini sedang lelah, lemah tak berdaya. Dengan sedikit tenaga tubuh itu didorong masuk ke dalam kamarnya. Hanya karena ia sedang tidak bertenaga, tubuhnya tercampakan pada lantai begitu saja.

"Diam di kamar dan renungkan kesalahan mu."

Setelah mengatakan itu, Baili Chengfeng yang dipanggil tuan penerus oleh putrinya itu menutup pintu dan menguncinya. Dongjun sudah bersiap akan menggunakan kekuatan untuk menghancurkannya, namun suara ayahnya membuat ia mengurungkan niat.

"Kekuatanmu sementara dikunci. Jika memaksa kau akan terluka. Lebih baik menurut untuk sekarang."

Setelah mengatakannya Baili Chengfeng segera beranjak dan membiarkan putrinya menggedor pintu dengan brutal.

"BIARKAN AKU PERGI!"

Ucapan itu berulang kali Dongjun teriakkan. Tak peduli suaranya semakin serak dan menyedihkan. Juga telapaknya yang memerah hingga terluka. Membuat Wen Luoye menahan tangisnya di balik pintu sana.

Jika biasanya ia akan membela Dongjun saat anak itu bertengkar dengan ayahnya, maka kali ini ia tak bisa melakukan apa-apa. Ini semua demi kebaikan putri semata wayangnya.

Benar. Kalian tidak salah mendengar. Baili Dongjun yang dikenal sebagai pemuda energik itu adalah seorang gadis. Putri semata wayang Baili Chengfeng dan Wen Luoye. Mereka sebenarnya tidak bermaksud menutupi identitas Dongjun. Hanya karena anak itu suka memakai pakaian lelaki daripada perempuan membuat banyak orang salah paham. Apalagi wajahnya terkadang terlihat tampan meski lebih banyak manis dan cantiknya.

"Kali ini serahkan saja pada tuan penerus dan jenderal. Ini juga demi kebaikan Dongjun." Ujar Wen Hujiu menenangkan adiknya.

Ibu dari Dongjun itu hanya mengangguk dan akhirnya pergi dari sana. Menguatkan hatinya untuk tidak membuka pintu dan memeluk putrinya.

"Jadi jenderal membawa kembali Baili Dongjun?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi jenderal membawa kembali Baili Dongjun?"

"Benar Yang Mulia. Baili Chengfeng sendiri yang membawa Baili Dongjun kembali ke Qiandong."

CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang