Perasaan yang Semakin Dalam

97 16 1
                                    

Seperti yang ia janjikan, Xiao Ruofeng benar-benar berusaha melakukan semua yang ia katakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang ia janjikan, Xiao Ruofeng benar-benar berusaha melakukan semua yang ia katakan. Termasuk membersihkan nama jenderal Ye dan keluarganya yang difitnah beberapa tahun lalu. Dongjun tidak menyangka jika suaminya itu telah mengumpulkan bukti selama bertahun-tahun demi membuktikan keluarga Ye tidak bersalah. Bahkan Ruofeng tidak pulang ke paviliun mereka selama beberapa hari ini demi menuntaskan semua.

Sejujurnya ia sedikit kesepian. Di sini hanya Ruofeng yang menemaninya. Ada banyak dayang, tapi mereka terlalu sungkan untuk berinteraksi dengannya. Kakak-kakak seperguruannya juga tidak ada di kota. Changfeng sahabatnya juga kini kembali mengikuti Nangong Chunsui untuk berguru. Mereka terakhir bertemu saat ia terluka karena Ye Yun. Ia sungguh bosan kali ini hanya diam saja.

"Ah... Aku ingin menyuling arak lagi. Tapi aku malas." Gumamnya.

Memang semenjak kejadian itu, Dongjun tak pernah lagi menyentuh arak. Tidak menyuling atau bahkan meminumnya. Arak memang mengingatkannya pada Ye Yun. Benar apa yang dipikirkan oleh Ruofeng. Karena janjinya bersama Ye Yun di masa kecil tidak bisa dihapus dari ingatan begitu saja.

Suara pergerakan yang mencurigakan membuat Dongjun waspada. Menyadari ada pergerakan cepat yang berjalan ke arahnya membuat gadis itu dengan cepat melompat dan menangkisnya. Ia tak melihat siapa yang tengah menyerangnya, langsung menangkap dan menarik tangan si penyerang, lalu membanting sekuat tenaga si penyerang ke lantai hingga menyebabkan bunyi gedebuk yang cukup keras dibarengi teriakan kesakitan.

"Auwh... Ampun..."

Alis Dongjun berkedut kesal ketika melihat si pelaku.

"Lei-er...." Panggilnya kesal.

Panggilan yang akan Dongjun ucapkan untuk Lei Mengsha ketika ia benar-benar kesal.

"Kenapa kau membantingku sekeras itu?" Protes Mengsha.

Dongjun yang disalahkan semakin kesal. Dia sedang merenung dalam ketenangan dan tiba-tiba Mengsha menyerangnya. Ia sudah berpikir jika itu penjahat. Jadi jangan salahkan dirinya membalas dengan sekuat tenaga.

"Maafkan Lei shixiong. Dia hanya ingin sedikit menggoda mu." Ruofeng berusaha menengahi melihat raut istrinya yang kesal.

"Tapi istrimu benar-benar membalas ku dengan sekuat tenaga." Namun Mengsha malah memprotes dan tak paham situasi.

Mengsha masih mengusap punggungnya yang sakit akibat menghantam lantai. Dongjun yang tidak terima disalahkan hampir melompat dan mencakar kakak seperguruannya itu jika saja Ruofeng tidak menahannya.

"Shixiong, lebih baik segera pergi. Aku tidak yakin bisa menahan Dongjun lebih lama." Ucap Ruofeng dengan tawa kecilnya.

Sedangkan Mengsha yang melihat Dongjun melotot ke arahnya langsung pergi setelah berpamitan pada keduannya. Sepertinya ia salah menggoda Dongjun kali ini.

CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang