Hari yang ditunggu - tunggu dimana Irene mengadakan pesta ulang tahunnya yang ke 17 tahun. Kediaman Irene sudah sangat ramai karena seangakatan di undang semua olehnya. Tidak terbayang seberapa banyak siswa dan siswi antara IPA dan IPS.
Irene sudah tampil sangat cantik malam ini. Irene mengenakan dress panjang berwarna biru tua membuat dirinya paling menyala diantara mereka semua.
Teman - teman Semesta dan dirinya sudah datang ke pesta ulang tahunnya sejak 10 menit yang lalu. Sedangkan Semesta dan Sheva belum juga datang.
Gentala yang sedari tadi hanya memperhatikan kado ditangannya lalu menghampiri Irene yang sedang berbicara dengan teman kelas lain disana.
Teman - temannya mulai memperhatikan Gentala yang menghampiri Irene. Bahkan Fabian tersenyum menggoda karena merasakan lucu dengan tingkah mereka berdua.
"Ren , happy birthday."
Gentala memberikan paperbag kepada Irene membuat Irene menerimanya lalu memberikan senyumnya kepada Gentala.
"Thankyou , Gentala."
Gentala tersenyum tipis.
Sedangkan Romero memperhatikan Kinara yang hanya diam dihadapannya membuat Romero membuka suara.
"Na , bis-"
"-Stop Romero."
Romero menghembuskan nafasnya membuat mereka yang ada disana tidak tega dengan Romero. Kinara menunduk dengan perasaan bersalah.
"Sepertinya sama tatapan khas matanya masih yang lama ~."
"Kau ajak bicara ~."
"Seketika kembali kujatuh cinta."
Suara dari Jovie dan Fabian membuat Romero dan Kinara saling tatap memandang wajah satu sama lain dengan perasaan yang sama mungkin?
Bisakah mereka berdua kembali bersama? Kenangan mereka terlalu indah jika harus usai karena satu pihak. Romero tidak tahu apa penyebab Kinara meminta putus dengannya dari dulu hingga saat ini.
○○○○
"Yuk Ga."
Arga memperhatikan Sheva dari atas hingga bawah ketika mendengar suara Sheva dan melihat Sheva yang menghampirinya.
Mereka berdua akan berangkat bersama untuk menuju rumah Irene. Sebenarnya Sheva ingin pergi sendiri tetapi tidak enak dengan Arga yang memaksanya untuk berangkat bersama.
"Lo cantik banget."
Sheva tersenyum.
"Makasih Ga."
"Yuk." Arga menyodorkan tangannya dihadapan Sheva membuat Sheva terdiam lalu menerima sodoran itu.
Dirumah sedang tidak ada Athar jadi mereka akan aman jika berangkat berdua. Tidak akan ditanya apapun dengan Athar nantinya.