HALLOW READERS...
Aku tau sekarang bukan jadwalnya up, tapi berhubung sekarang aku lagi birthday jadi aku mau up wp sebagai bonus di hari inii...Happy reading
.
.
.
ฅ^•ﻌ•^ฅBagian dari keempat insan ini sudah melangkah lebih jauh. Semua mereka lakukan bersama-sama. Tak ada yang dapat memisahkan mereka saat ini kecuali garis semesta.
Siang ini terasa sangat panas. Isabella dengan sebuah senyuman kecil terus membuat dirinya merasa bahagia. Suara gelak tawa terdengar dari satu meja paling belakang bagian kanan. Empat atma memancarkan mimik wajah yang dikara. Menghabiskan waktu istirahat bersama.
Hari ini berhasil menjadi bagian yang dari dulu menjadi buana hayalan Isabella untuk memiliki teman yang selalu bersama.
Mereka memiliki asmaraloka sebagai jatukrama yang Amerta bersama sama adalah hal yang nirmala bagi mereka, walaupun lengkara untuk di dengar.
Keempat atma yang saling melengkapi itu bercerita segala hal yang pernah mereka alami di dalam hidupnya. Mulai dari hari-hari yang buruk bahkan hari yang paling bahagia. Dan yang paling banyak menceritakan tentang hari-harinya adalah Marcelino. Dia bercerita banyak hal tentang bagaimana ia bisa mendapatkan hati Uti, sang kekasihnya dari sekolah sebelah. Wajar saja jikalau Marcehllino terus menerus menceritakan tentang Uti, mereka dua couple yang begitu romantis.
Cemburu? Tidak, Isabella tidak akan cemburu pada hal itu, karena dirinya belum seutuhnya jatuh cinta pada Marchellino.
Tidak hanya cerita cinta tentang kisah cinta Marcelino yang dia ceritakan. Cerita horor yang pernah ia alami pun diceritakan semuanya kepada ketiga sahabatnya itu.
Setelah Marchellino puas menceritakan cerita horror nya itu, sekarang berganti giliran.
Bukan, bukan giliran Isabella, Elyana atau bahkan Fabian yang bercerita. Namun giliran Marcelino untuk mengganti genre yang akan diceritakannya.
Mungkin bibirnya tidak akan pernah berbuih untuk menceritakan cerita panjangnya yang tak ada ujungnya itu. Setiap kali dia bercerita pasti akan ada lelucon keluar dari mulutnya yang membuat Isabella, Elyana dan Fabian tertawa terbahak-bahak alun-alun mendengarkan cerita lanjutan dari Marcelino.
Mau semembosankan apapun cerita Marcelino. Pasti ia selipkan beberapa lelucon yang akan membuat cerita yang sedikit memiliki hibur dan sesekali dia akan menghilangkan keseriusan pendengarnya dengan lelucon anehnya yang terkadang membuat beberapa orang kesal.
Tapi kekesalan itu terjadi hanya fana. Itu tidak akan berselang lama karena Marcelino tau apa yang harus dia pertanggungjawaban atas ceritanya agar orang yang mendengar ceritanya tidak mati penasaran.
"Ah, skip skip. Ceritain tentang Uti. Diamana lo kenal dia dan diama lo nembak dia" ucap Fabian bosan mendengarkan cerita bergenre fantasi dari Marcelino.
Marcehllino berpikir sejenak. Mengerutkan dahinya dan membuat raut wajah serius.
"Eum, gue kenal dia dari teman gue. Dan gue nembak dia waktu gue ketemu dia di perpustakaan. Udah kan?" sahut Marcelino yang mempersingkat ceritanya. Wajahnya mulai melontarkan mimik wajah datar dan ingin cepat cepat berganti genre.
Sepertinya dirinya sudah mulai bosan menceritakan Uti yang tidak pernah habis kecantikannyaa.
"Udah udah, lanjutkan cerita fantasi mu itu" sela Isabella yang tak sabar mendengar cerita fantasi dari Marcehllino.
"Tapi cerita lo yang waras dikit." sahut Elyana yang menatap sinis ke arah Marchellino .
Marcehllino hanya mengukir senyuman tipis dan matanya yang cipit itu menjadi pemanis di senyuman Marcellino.
Senyuman itu membuat rasa ewana dan harsa tumbuh dalam diri Isabella.
Lagi dan lagi Marcelino menceritakan segala hal yang dia lakukan. Ini sudah menjadi kebiasaan team kecebong beberapa hari ini. Mulai dari duduk bersama, pergi ke kantin bersama, bahkan menggosip pun sama.
Sangat jarang ditemukan ada laki-laki yang mau bersahabat dengan perempuan. Ini adalah sebuah keberuntungan bagi Isabella dan Elyana.
Oleh sebab itu, Isabella tak akan pernah mengungkapkan rasanya atau sekedar mengatakan bahwa ia menyukai Marcelino. Karna itu akan membuat team kecebong akan bubar bahkan lebih parahnya bisa menjadi asing satu sama lain.
Isabella berusaha keras untuk tidak akan pernah menceritakan bahwa ia menyukai Marcelino sedalam itu.
"Gue terlalu dalam mencintaimu, sehingga gue lupa kalau kita itu hanya sebatas sahabat, Chel"
-Isabella Senja -
-Satu cinta diantara Kita Berempat -
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Cinta diantara Kita Berempat [Hiatus]
Teen Fiction"Luka yang dalam adalah benih kebijaksanaan dalam perjalanan." Perjalanan empat sahabat yang ingin menjadi siswa terbaik di SMPN Cempaka putih. Perjalanan empat sahabat itu semakin lama semakin ambisi dalam meraih nilai. persahabatan adalah momen...