~Joule Jayasena~
"Joule!" Joule mendongak ke atap saat bisikan suara yang masih terasa ketegasannya memekik tajam. Ia mendecak malas, tapi tidak memiliki banyak pilihan atau waktu berpikir seiring dengan bunyi sirine polisi yang berpatroli. Joule menggapai tangan rekannya untuk menaiki atap rumah warga.
Mereka berlari seperti memiliki kekuatan super. Jatuh dari atas atap sudah bukan lagi sebuah masalah, tidak ditakuti lagi oleh Joule dan rekan-rekannya yang memiliki gelar 'buronan' di negara ini.
Akhirnya satu malam lagi menjadi waktu beruntung bagi Joule. Dia melewati satu malam lagi dengan selamat, tanpa peluru menancam di tubuh seperti malam-malam sebelumnya atau identitas yang terungkap. Mereka sudah berhasil berpura-pura menjadi orang biasa, mereka mananggalkan jaket kulit mereka di atas atap. Menyisakan kaos polos, mengecoh penglihatan aparat di malam hari dan memasuki supermarket seperti aktor handal.
Mereka adalah pengedar narkotika paling berbakat. Ah tidak, Joule adalah gembong.
Pengalaman kerja mereka hampir sembilan tahun. Tidak heran bukan?
"Percaya pepatah sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga?" tanya rekannya yang memiliki nama samaran Bronze itu sambil menyenggol lengan Joule, ia mengambil sebuah minuman dingin dari lemari es Indomaret. Bronze bangga dia bisa mengantongi banyak uang malam ini tanpa berakhir tidur di lapas.
"Lagi pula kita berlari bukan melompat." Joule mengambil ponselnya dari saku. Mengecek pesan dari seorang gadis yang bukan kekasihnya.
Apa dia sudah tidur? Apa dia baik-baik saja? Tidak ada keluhan hari ini, 'kan? Apa dia ingin makan sesuatu yang enak?
Usianya 22 tahun, sangat romantis jika dia menanyakan hal-hal sesederhana itu untuk seorang gadis, sayangnya bukan. Joule memikirkan banyak hal rumit, menjalani hari yang tidak tenang hampir setiap malam. Joule tidak ingin menambah preoritas.
Sebuah pesan suara tersampaikan padanya dari kontak bernama Yumna. Suaranya sangat familiar.
Pengen makan sama lo, Joule!
Suara pria sama dewasanya. Joule tidak gay, itu kembarannya yang sangat dia preoritaskan di atas apa pun.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Die Triangle
General FictionKoneksi yang terjadi antara Sakya dan Juan terjadi bahkan saat kejadian paling buruk di dunia ini menimpanya. Kriminal seperti Joule telah menghancurkan dunia Sakya, terlalu hancur dan Juan seolah-olah mengerti.