7. Daydream

162 38 52
                                    

"Gue selalu merasa nggak berguna, sebagai alumni beban keluarga kasih gue tips dong biar bisa menerima diri gue sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue selalu merasa nggak berguna, sebagai alumni beban keluarga kasih gue tips dong biar bisa menerima diri gue sendiri."

Sakya memulai untuk mencoba meringankan beban orang-orang di sekitarnya terutama Ibu. Agar dia tidak menangis lagi, agar Ayahnya bisa makan enak lagi. Akhir-akhir ini wajah Ibunya bengkak, tidak bisa berbelanja di luar dan berakhir makan seadanya.

"Kooperatif aja, Kya. Waktunya berobat ya berobat, waktunya makan ya makan. Biar mereka gak harus punya effort lebih buat bujuk-bujuk lo." Juan melakukan gerakan yang membuat bunyi gemerutuk di punggungnya, usai mengangkat bayi besar seperti Sakya tubuhnya sakit.

"Gue nggak berhak marah, ya, sama apa yang gue terima saat ini? Gue anak baik, Ju. Gue ke gereja setiap Minggu, gue belajar di Kumon sejak kecil, gue ambil banyak kelas, gue belajar terus, gue juga olahraga biar tetep sehat." Sakya didengarkan, air matanya menggenang. Banyak orang-orang yang hidupnya bermalas-malasan tapi hidupnya baik-baik saja. Sakya hanya merasa bahwa ini tidak adil.

"Lo berhak marah, Kya. Tapi, buat apa? Nggak ada yang berubah selain melukai banyak orang. Gak ada yang pantas untuk sakit, semuanya mau sehat." Juan mengeratkan selimut pada tubuh ringkih Sakya yang jika digerakkan begitu layu seperti jeli. Juan memastikan agar Sakya tetap hangat.

Juan juga meredupkan pencahayaan, memijit kaki Juan yang mungkin sakit karena tidak bergerak sepanjang waktu. Sewaktu dipindahkan tadi ada spasme yang cukup menyakitkan di semua bagian tubuh Sakya.

Sakya mulai terlelap, tapi ada sesuatu yang menetes di selimut putih Sakya. Hidungnya berdarah, Juan buru-buru menjauh dan memasuki kamar mandi. Juan menunduk, membiarkan darah yang mengalir deras itu tumpah ke wastafel putih. Terdengar gemericik air yang tak berhenti karena Juan membersihkan darahnya secara impulsive, darahnya tidak mau berhenti.

Juan mengeluarkan ponselnya, menelepon Yumna yang ada di luar ruangan.

***

"Gila! Juan lebih pilih orang lain daripada gue? Gila!" Joule cemburu, dia merasa kalau cintanya ke sang saudara kembar berada di ambang batas. Namun, ini balasannya?

Sebenarnya Joule hanya takut Juan kelelahan, bukankah dia terlalu ringkih untuk mengasuh bayi besar?

"Juan ganteng, ya, Joule?" tanya Arin yang hari ini punya misi menjadi suster.

"Kalau urusan ganteng, gantengan gue anjir. Pokoknya gue mau ngajak dia ke Australia!"

Australia adalah negara yang ketat dan tidak bisa dimasuki sembarang orang. Beda ceritanya jika Joule punya koneksi, sebagai bandar internasional dia bisa mendapatkan perlindungan dan mengganti identitasnya menjadi Jake.

Paling tidak dia akan meninggalkan negara yang sudah tidak aman ini, ia mengumpat karena semua ini menjadi rumit karena hati Juan yang terlalu baik. Susah menjadi kriminal di dekat orang beriman.

Die TriangleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang