*POV AMANDA*
Gila emang punya klien yangngajak meeting gak tau waktu. Kalo duitnya gak gede mah ogah dah gua. Klien guaini salah satu sosialita Jakarta. Dia pake jasa agensi gua buat masarin brandbaru anaknya. Sebenernya sih meetingnya sore bareng anaknya juga. Tapi pasbalik sekitar jam 9an, klien gua ini minta ditemenin minum, tapi anaknyadisuruh pulang duluan. Masa iya nolak?
Yang dari ngomongin anak,keluarga, sampe ke hal privasi diomongin sama dia. Dari umur sih itungannyamasih muda ya, baru 40an. Dan ternyata gua disuruh nemenin kesini itu biar adaceweknya, gak sangkain berduaan aja sama cowok. Yup, doi bawa laki. Well, berondongnyasih ya. Namanya Reno. Masih kuliah, mungkin seumuran adek gua. Entahlah.
Tapi pastinya cakep si Reno ini.Dan edannya lagi masih sempet-sempetnya flirty ke gua. Emang udah setelan darisananya kali ya. Gua sih jujur tadi awal-awal masih jaim ya, karena lagi-lagiada klien gua ini. Lumayan lama gua ngobrol kesana kemari, akhirnya klien guatepar. Dari awal emang si Reno nyekokin minuman terus ke klien gua ini.Sedangkan dia sendiri paling minum dikit.
"Akhirnya tepar juga dia..", kataReno sambil beranjak duduk samping gua.
"Terus kenapa?", tanya gua belagabingung, padahal tau banget nih anak keliatan sangenya sama gua.
"Paha lu mulus banget..", katanyasambil tangannya meraba paha gua yang nampang jelas karena emang gua pakai rokpendek.
"Mmhh..", desah gua pas dia ciumbibir gua.
Kebetulan klien gua sewa privateroom, dan kayaknya emang dia VIP disini, jadi daritadi gak ada yang ganggu.
Gua masih saling melumat samaReno. Tangannya sudah berani merayap masuk ke dalam blouse gua dan meremaspayudara gua.
"Ren..", bisik gua.
"Kenapa sayang?", bisiknya."Suka?", tanya dia.
"Gua gak mau dipake..", jawabgua.
"Santai sayang.. Nikmatin aja..",katanya sambil menidurkan gua di sofa.
Dia menindih gua dan kembalimelumat bibir gua. Terus ke leher gua. Gak lama blouse gua diangkat dan bra guaditurunin. Payudara gua menyembul keluar langsung jadi santapannya.
"Nice, baby..", pujinya ketikamelihat kedua payudara gua.
"Mmhh.. Ren.. Ssshhh.. Aahhh..",desah gua ketika lidahnya memainkan puting gua.
Payudara gua dan perut gua jadilahan permainan lidah dan mulutnya. Gua terus menggelinjang enak karena ulahnyaini.
"Isepin, sayang..", pintanyasambil beranjak.
Dia menarik kaosnya ke atas.Badannya terpahat sempurnya. Gua langsung duduk dan membuka kancing celana danmenurunkan resletingnya. Terlihat brief hitam merek terkenal. Gua pelorotkanbagian depannya dan mencuat kontolnya yang sudah tegang. Gede, sunat denganurat menonjol di batangnya.
"Aaaahh..", desah gua sambilmenjilati kepala kontolnya.
Dia tersenyum melihat guamelakukan itu dan membelai kepala gua. "Good girl..", katanya.
Gua memasukkan kontolnya perlahanke dalam mulut gua.
"Ssssshh.. Ouhhh.. Yess..",desahnya. "Terruss.. Sayang..", lanjutnya.
"Mmhh..", balas gua.
Lumayan lama gua terusmengeluar-masukkan kontolnya di mulut gua. Tangannya Reno terkadang meremaspayudara gua.
"Fuckk.. Sayang.. Aaaahh..Masukin ya..", katanya pelan sambil tersenyum nakal.
Gua menggeleng.
"Ayo lah.. Bentar aja..", rayunyasambil mencabut kontolnya dari mulut gua.
Dia menidurkan gua kembali disofa dan meniban badan gua. Bibir gua di lumatnya. Tangannya sibuk merabahaselangkangan gua. Tangan gua berusaha menahan tapi tetap saja kalah kuat. Renopun berhasil melorotkan celana dalam gua sepaha. Sekarang dalam lumatannya, guacuma bisa mendesah ketika jemarinya mulai merangsang masuk ke vagina gua.
"Mmm.. Mmhh.. Mmm..", desah guasambil berontak pelan.
Berontak gua disini gak serayaberontak mukul keras dia dan dia tau. Dia tau banget gua sebenernya mau tapipura-pura nolak.
"Ren.. Aaaahh..", desah gua.
"Suka, sayang?", bisiknya sambiltersenyum.
Gak tau kenapa senyumannya manisdengan giginya yang rapi membuat gua terlena dan menggangguk. Dia kembalitersenyum dan gua bisa merasakan kontolnya mulai dipaksakan masuk ke dalamvagina gua.
"Aaaaahh.. Renn.. Mmmhhh..",desah gua manja.
"Yesss.. Baby.. Fucckk.. Manda..Memek lu enak..", rancaunya.
Kontolnya sudah masuk ke dalamvagina gua. Dia mulai menggoyangkan pinggulnya. Kontolnya terus keluar masuk.Baru kali ini gua ngeseks di tempat beginian, karena emang biasanya ke tempatginian gak pernah sampe open private room. Ya walopun gak sampe telanjangbulat, tetep enak. Yang penting lawannya.
"Anjinggg, Sayang.. Aaahhh..Sssshh.. Enak bangett..", rancaunya.
..read more on Telegram or KaryaKarsa.
#AuthorNote
Subscribe for the full story.
Untuk caranya bisa cek part SUBSCRIBE.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Mana Cukup - Season 2
General FictionMasih tentang Dion dan kehidupannya gairah mudanya. Yang belum baca chapter satu, boleh dibaca dulu sampe abisnya supaya ngerti alurnya. Di chapter ini tokoh baru masih akan terus bermunculan. Bakal seperti apa kebinalan Dion dan lainnya di cerita f...