*POV DION*
Dari awal liat nih anak, gua sihudah lumayan tertarik ya. Dari outfit celana chino panjang dan juga kemejaflannel kotak-kotak. Lumayan cakep, putih, lucu kayak lugu gitu, tapi ternyatadiajak minum kakak gua hayu aja. Dilihat dari fisik sendiri sih kayaknya gakbegitu olahraga. Gua yakin badannya gak berbentuk kayak Bima ataupun Bang Bian.Tapi kayak different kind of guy aja gitu. Bikin penasaran.
Gua sendiri gak bilang ke Bimakalo ada keinginan buat nyobain nih anak. Tapi gua yakin si Bima tau kalo guainterest ke anak ini, makanya dia gak nuntut ngajak main pas tadi berduaan dikamar. Gua cuma bilang ke dia nanti aja. Dan dia pun menuruti.
Sampe akhirnya kesempatan initiba. Si Baim mau disuruh tidur bareng gua dan Bima di kamar. Thanks toStefany. Awalnya gua sebel pas liat yang dateng ternyata dia. Karena rencanabuat ngajak Baim sama Bang Bian main jadi agak menipis. Tapi pas mantau keadaankok kayak nguntungin gua nih. Maksudnya ya it's okay gak main sama Bang Bian, tohyang diincerkan si Baim ini.
"Lah itu si Bima udah tiduraja..", kata dia pas masuk kamar dan liat si Bima udah tepar hanya dengan boxertanpa atasan.
Baim terlihat lebih fresh sehabisbersih-bersih. Mukanya masih agak basah sisa-sisa bulir air.
"Iya kecapean kali..", jawab guaseadanya.
"Abis ngapain emang?", tanya dia.
Gak tau pertanyaan polos apaemang mancing, yang pasti gua ladenin.
"Ssstt.. Anak kecil gak bolehtau..", saut gua. "Btw, lu bawa celana pendek atau kaos, Im?", lanjut tanya guake dia.
"Gak bawa sih, tapi gua pakedaleman boxer sama kaos kutangan kok..", jawabnya.
"Oh, yaudah pake itu aja..Daripada celana panjang sama kemeja gitu kan..", kata gua.
Dia nyengir. "Iya sih..".
"Gerah gua liatnya juga..",timpal gua.
Gua liat dia mulai membukakemejanya dan menyisakan kaos singlet polos. Lalu celana chino panjangnya jugaikut dilepas menyisakan boxer polos biru gelap, well sebenernya sih itu briefketat ya, bukan boxer. Kontolnya terceplak lemas dibalik briefnya, lumayan gedekayaknya. Dan bener dugaan gua. Badannya slim average tanpa ada muscle dilengannya. Dan pastinya perutnya rata walopun tanpa kotak-kotak.
"Btw, gua kalo tidur pake celanapendek doank gak masalah kan?", tanya gua.
"Aman kok.. Kamar kan kamar lu,mau bugil juga masa gua ngelarang..", jawabnya.
"Ya kan ada tamu, gak enak lah..Nanya dulu makanya..", jelas gua.
"Santai aja..", jawabnyamerapikan pakaiannya dan meletakkannya deket lemari bersama tasnya.
Gua pun sengaja melepas kaos guapas dia berbalik ke arah gua. Gua langsung menghampirinya yang berdiri dekatlemari. Gua membuka lemari dan mengambil celana super pendek dan tipis yangbiasa gua pakai buat tidur. Gua melepaskan celana panjang gua dan juga dalemangua bener-bener di depan dia.
"Kenapa?", tanya gua melihat kearahnya yang awkward melihat gua ganti celana.
"Gak.. Baru kali ini aja liatorang ganti baju bugil gitu depan mata..", jelasnya.
"Gua sih pede ya, karena badangua mulus gini.. Pantat gua juga nih..", goda gua sambil memperlihatkanbongkahan pantat gua dengan menurunkan sedikit celana gua.
Dia cuma tersipu malu danmengangguk pelan sambil memperhatikan lekuk badan gua. Gak lama gua dan Baimberanjak naik ke kasur. Posisinya si Baim di pinggir, gua di tengah, dan Bimadi pinggir sisi lain. Karena emang kebetulan si Bimanya juga dari tadi teparnyadi posisi pinggir sana.
Gua pun rebahan dengan posisimengarah ke Bima yang tidur terlentang dan memeluknya. Sementara Baim menghadapke arah lain sehingga membelakangi gua. Tanpa ada pembicaraan apa-apa lagi, guapun sibuk dengan pikiran gua. Hening. Apa jangan-jangan langsung beneran tidurnih anak. Terus rencana gua gimana? Apa gua grepe-grepe aja? Bimbang.
Gua nengok ke belakang danmelihat Baim dengan posisi masih seperti awal. Beneran tidur kali ya nih anak.Masa iya gua udah begini gak kegoda sih. Dari yang mikir keras lama-lama entahkenapa lelah sendiri dan mata pun terpejam. Gak tau berapa lamanya gua tertidurpulas.
Sampai akhirnya gua terbangunkarena sesuatu. Gua bisa merasakan kontol yang sudah keras sedang menempel dibongkahan pantat gua. Cuma nempel, ditempelin, tanpa ada pergerakan. Digesekatau semacamnya. Gua membuka mata gua perlahan. Posisi gua masih sama memelukBima yang ada di depan gua. Deg.
Gua terdiam. Masih hening. Guamencoba perlahan menengok ke belakang. Baim sudah ada persis di belakang guamenghadap gua dengan posisi mepet ke badan gua. Tangannya yang satu dijadiinbantal untuk kepalanya, walopun sudah ada bantal di bawahnya. Dan yang satunyalagi pas banget bertengger di atas pinggang gua.
Gua penasaran nih anak sadar apagak. Tanpa mengubah posisi, gua coba berbisik manggil dia, gak ada respon.Karena udah begini, gua mencoba lebih berani dengan mengganti posisi tangan guayang tadinya memeluk Bima, beranjak meraba pelan pentat gua dan seraya menyenggolkontol Baim. Karena masih gak ada pergerakan, gua lebih berani lagi denganmengusap pelan kontolnya dari luar brief. Kontolnya lumayan gede. Karena masihdiem aja, gua kocok kontolnya tapi masih dari luar brief.
Gak lama badannya bergerak jaditerlentang. Anehnya dia gak membuka matanya. Malah sekarang posisi tangannyasatu di depan mukanya, jadi gua gak tau dia buka mata apa gak. Apa diasebenernya sadar tapi gak mau terlihat bangun ya?
Ting. Akhirnya gua langsungterpikirkan sesuatu. Gua langsung beralih ke Bima dengan membuka celanaboxernya. Karena dia gak pake daleman, dengan mudahnya kontolnya mencuat. Gualahap kontol Bima yang masih lemes itu. Dia terhenyak bangun seketika danmelihat apa yang lagi gua lakuin. Dan mungkin tersadar akan satu hal, dialangsung melihat ke arah Baim dan kembali ke gua memberi isyarat.
Gua dengan santainya memberiisyarat untuk diam sambil terus mengisap kontolnya. Dia pun menuruti danmenikmati apa yang gua lakukan pada kontolnya. Perlahan tapi pasti, kontol Bimaterus mengembang dan makin keras. Gua pun makin kesusahan untuk memainkannyadengan mulut.
"Ssshh.. Yang..", desahnya sangatpelan sambil melirik Baim.
..read more on Telegram or KaryaKarsa.
#AuthorNote
Subscribe for the full story.
Untuk caranya bisa cek part SUBSCRIBE.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Mana Cukup - Season 2
Художественная прозаMasih tentang Dion dan kehidupannya gairah mudanya. Yang belum baca chapter satu, boleh dibaca dulu sampe abisnya supaya ngerti alurnya. Di chapter ini tokoh baru masih akan terus bermunculan. Bakal seperti apa kebinalan Dion dan lainnya di cerita f...