Di suatu sore yang tenang di kerajaan Tempest, Rimuru Tempest sedang menikmati waktu santainya di taman bersama sahabat-sahabatnya, termasuk Shion dan Shuna. Dengan kekuatannya yang telah meningkat pesat dan statusnya sebagai Raja Iblis, Rimuru merasa hidupnya sudah sangat memuaskan. Namun, kesenangan itu tidak berlangsung lama. Tiba-tiba, sebuah kilatan cahaya terang muncul di langit, membentuk portal yang mengeluarkan suara mendesir. Tanpa bisa melawan, Rimuru tersedot ke dalam portal tersebut.
Saat Rimuru tersadar, ia mendapati dirinya berada di tengah hutan yang lebat, jauh dari Tempest. Suasana di sekitar terlihat gelap dan misterius. Ia segera berusaha mengidentifikasi lokasi dan situasi di sekelilingnya. Ketika melihat ke sekeliling, ia melihat pohon-pohon tinggi dan tanaman liar yang menjulang, seolah-olah ia berada di dunia yang tidak dikenalnya.
"Di mana ini?" pikir Rimuru sambil berusaha mencari cara untuk kembali. Ia menggunakan kemampuan sihirnya untuk mengamati lingkungan dan mencari tahu apakah ada jejak manusia atau makhluk lain di sekitarnya. Namun, tidak ada tanda-tanda kehidupan di sekitar hutan yang sunyi itu.
Setelah beberapa saat mencari, Rimuru tiba-tiba mendengar suara jeritan dari arah yang jauh. Tanpa berpikir panjang, ia mengikuti suara itu dan berlari ke arahnya. Sesampainya di tempat asal suara, Rimuru melihat seorang gadis muda terjepit di antara dua batu besar. Dengan sigap, Rimuru menggunakan kemampuan slime-nya untuk mengangkat batu-batu tersebut dan menyelamatkan gadis itu.
“Terima kasih! Aku hampir terjebak di sini selamanya!” gadis itu berkata dengan lega. Namanya adalah Lila, seorang petualang yang sedang menjelajahi hutan ini. Lila tampak ketakutan dan bingung, dan ia menjelaskan bahwa hutan ini terkenal dengan makhluk-makhluk berbahaya dan jebakan yang mengancam.
Rimuru pun memutuskan untuk menemani Lila keluar dari hutan dan mencari tahu di mana mereka berada. Lila memberitahunya bahwa mereka berada di dunia yang berbeda, tepatnya di Villainess Level 99, dunia yang penuh dengan sihir dan petualangan, di mana banyak karakter terjebak dalam cerita yang telah ditentukan. Rimuru merasa tertarik, tetapi juga bingung. “Villainess Level 99? Apa maksudmu?” tanya Rimuru.
Lila menjelaskan bahwa di dunia ini, ada banyak karakter yang telah ditakdirkan untuk memainkan peran tertentu. Ada pahlawan, penjahat, dan bahkan penjahat wanita yang selalu gagal dalam rencananya. Dalam cerita ini, mereka yang terlahir dengan kekuatan atau bakat tertentu, seperti Lila, biasanya ditakdirkan untuk menjalani jalur yang ditentukan, dan Lila merasa terjebak dalam peran yang membosankan.
Mendengar hal itu, Rimuru merasa kasihan pada Lila dan semua orang yang terjebak dalam narasi yang kaku. “Tapi, apakah kita tidak bisa mengubah takdir kita?” tanyanya. Lila menggelengkan kepala. “Sangat sulit. Hanya mereka yang memiliki kekuatan luar biasa yang bisa melawan takdir.”
Rimuru, yang dikenal karena kemampuannya untuk mengubah keadaan dan nasib, merasa tertantang. “Kalau begitu, mari kita ubah takdirmu!” serunya dengan semangat. Lila terlihat terkejut, tetapi senyumnya perlahan muncul.
Setelah meninggalkan hutan, Rimuru dan Lila memasuki sebuah desa kecil. Di desa tersebut, mereka melihat penduduk desa terlihat ketakutan dan gelisah. Ternyata, mereka sedang menghadapi masalah besar: seorang villainess yang sangat kuat yang bernama Veronica, telah kembali dan mengancam untuk mengambil alih desa.
Veronica dikenal karena kekuatannya yang menakutkan dan sihir yang sangat kuat. Rimuru merasa bahwa ini adalah kesempatan baginya untuk membantu Lila dan desa tersebut sekaligus menguji kekuatannya di dunia baru ini. Dengan keberanian, Rimuru dan Lila memutuskan untuk menghadapi Veronica.
Ketika mereka tiba di benteng Veronica, suasana terasa mencekam. Benteng itu dikelilingi oleh monster-monster yang sangat kuat. Dengan kecerdikan dan kecepatan Rimuru, mereka berhasil menyusup ke dalam tanpa terdeteksi. Lila, meski awalnya ragu, mulai merasa lebih percaya diri melihat Rimuru yang penuh semangat.
