Bercerita tentang kehidupan seks Yuma. Pria itu tak pernah sekalipun merasakan pengalaman bercinta yang benar-benar membuatnya merasa terpenuhi secara fisik dan batin.
Yuma sering menghabiskan waktu seksnya dengan Nicholas. Namun jujur saja, menurutnya Nicholas hanya bisa memuaskan dirinya secara nafsu fisik saja, Yuma sama sekali tak pernah merasakan rasa cinta di dalamnya.
Tapi bercinta dengan Jo, Yuma rasanya seperti dibawa melayang ke langit ketujuh. Pria yang baru ditemuinya itu sangat lembut dan penuh perhatian ketika memuaskan pasangannya. Dan itu membuat Yuma sangat puas secara fisik maupun batin.
Kata-kata penenang terus saja dibisikkan oleh Jo ketika dia menambah tempo gerakannya. Tangannya yang tak terpakai pun, bergerak untuk mengusap menenangkan tubuh bergetar Yuma.
"You're, wonderful." puji Yuma membaringkan kepalanya di dada telanjang Jo.
Jo terkekeh, tangannya bergerak untuk menyisir rambut pink Yuma dengan jari-jemarinya, "Tidurlah, kau pasti lelah." suruhnya.
"Aku akan menemanimu."
Rasanya Yuma ingin menangis saja mendengar perkataan Jo tersebut. Di dalam hidupnya, Jo adalah orang pertama yang mengatakan hal seperti itu kepadanya, padahal kebanyakan orang akan langsung meninggalkan Yuma begitu mereka telah puas dengan urusan pribadi mereka.
Yuma tersenyum tipis dan menyamankan dirinya di dalam dekapan Jo, "Good night, Jo."
•••
Yudai terbangun dari tidurnya dengan mendapati sang suami yang sudah menghilang dari sisinya. Dirinya pun beranjak dari ranjangnya berniat untuk mencari alphanya tersebut.
Namun yang dia temui adalah Nicholas. Yang menahannya untuk tak melangkah lebih jauh lagi kepada Fuma yang tengah berada di taman mansion bersama dengan Euijoo, mereka terlihat sedang menemani anak-anaknya bermain.
"Kau tahu berapa banyak rumor yang mengatakan jika kita menikahi mereka hanya untuk memperkuat klaim kita atas posisi ayah?" gumam Nicholas bertanya-tanya pada Yudai dan dirinya sendiri.
Yudai memandang sang adik dengan tatatapn datarnya, "Dunia yang kita tinggali memanglah seperti itu, jadi kau terlihat sangat aneh jika masih saja memikirkan hal bodoh seperti itu." sahutnya.
"You know, i do really love Fuma." imbuh Yudai memalingkan matanya untuk menatap Fuma yang tengah menggendong Aeri.
"Me too, i do really love Euijoo."
•••
Meja makan terlihat cukup ramai pagi ini. Walaupun sang kepala keluarga tak terlihat muncul di sana. Bisa kita rasakan bahwa suasana cukup bersahabat dan jauh dari kata kaku dan dingin daripada hari-hari sebelumnya.
Yudai dan Fuma, pasangan itu fokus untuk mempersiapkan keberangkatan sang anak untuk ke sekolah. Sedangkan pasangan lainnya tengah sibuk untuk menyuapi sarapan kepada kembar mereka yang tak bisa diam.
Di sisi lain meja, Taki terlihat tengah mereview beberapa dokumen yang perlu dibawanya ke kantor untuk hari ini. Sedangkan Maki, dia juga tengah memperhatikan video kuliah yang diberikan sang professor untuknya.
Jo sendiri, dia makan dengan diam dan tanpa suara di kursi paling ujung meja makan. Rasanya walaupun sudah bertahun-tahun berlalu, dia tetap saja merasa kesusahan untuk bersosialisasi dengan sepupunya yang lain.
Sampai Yudai memanggil namanya, "Jo? apa kau baik-baik saja, aku melihatmu baru pulang pagi ini, apa terjadi sesuatu di kantor?" tanyanya.
Jo terlihat ragu untuk menjawab, namun dia menggelengkan kepalanya menandakan jika semua baik-baik saja, "Aku menginap di rumah temanku, maaf sudah membuat kalian khawatir." balasnya.
Nicholas terkekeh mendengar suara Jo yang terlihat ketakutan tersebut, "Santai saja Jo, tak akan ada yang memarahimu disini kalaupun kau pulang terlambat." sahutnya.
Jo hanya tersenyum tipis, "Oh ya Jo, kau ingat kan hari ini kau ada rapat dengan pimpinan Nakakita's Enterprise?" imbuh Nicholas bertanya.
Seketika, mendengar nama perusahaan itu. Jantung Jo berhenti untuk sesaat. Dia kembali teringat kejadian semalam antara dirinya dan Yuma, "T-Tentu..." jawabnya singkat.
Nicholas hanya mengangguk paham, Yudai pun kini kembali mengambil atensi semua orang yang berada di meja makan, "Jangan lupa! hari ini adalah hari ulang tahun ayah, aku ingin kalian semua untuk hadir tepat waktu di restoran sesuai reservasi kita." titahnya yang hanya diangguki oleh yang lain.
"Dan juga, kalian bisa membawa seseorang untuk menemani kalian jika kalian mau, terlebih lagi untuk kalian yang masih lajang, ini adalah kesempatan kalian untuk mendapatkan restu dari ayah." tambah Yudai melirik kearah Taki, Maki, dan Jo bergantian.
•••
Pagi ini, Taki sepertinya merasa sedikit aneh dengan gerak-gerik Jo. Terlihat jika sepupunya itu seperti sedang gugup karena suatu hal, apakah Jo akhirnya bisa merasa gugup dengan pekerjaannya? entahlah Taki tak tahu.
Taki memasuki kantor Jo untuk memberikan beberapa berkas ke Jo yang merupakan atasannya itu. Dia juga tak lupa membawakan kopi pagi yang selalu pria alpha itu minta kepadanya.
"Hei, semua baik-baik saja kan?" tanya Taki mengagetkan raut gusar Jo. Yang ditanyai mengangguk.
"Tentu, aku hanya sedikit merasa tak enak badan." jawab Jo beralasan, membuat Taki menjadi khawatir.
Taki mendekati meja Jo lebih dekat, "Apa kau ingin menjadwalkan ulang saja rapatnya? dan pulang kerumah untuk beristirahat?" tawarnya.
Namun Jo menggeleng, menandakan bahwa hal itu tak diperlukan, "Tak apa Taki, aku akan pergi." sahutnya yakin berdiri dari duduknya.
Setelahnya Jo melangkah keluar dari ruangannya. Dan Taki mengikuti langkah sepupunya tersebut. Walaupun mereka akhirnya berpisah jalan di penghujung lorong kantor.
Taki yang berniat untuk pergi ke ruangannya. Mendadak berhenti ketika melihat seseorang yang tak asing di pandangannya. Dan dengan segera Taki menghampiri orang tersebut.
"Hei, Hikaru kau kembali?" sapa Taki kepada pria omega yang lebih tinggi darinya itu.
Yang disapa tersenyum, "Taki, sudah lama sekali kita tak bertemu." balas Hikaru ramah.
Taki terkekeh, "Kenapa kau tiba-tiba ada disini?" tanyanya penasaran selanjutnya.
Hikaru terlihat ragu untuk menjawab, namun dia kemudian menyerahkan sebuah tas putih kepada Taki. Yang Taki sendiri tak tahu apa itu isinya.
"Apa ini, Hikaru?"
"Taki, bisakah kau memberikannya pada Jo?" pinta Hikaru penuh harap, yang tentu langsung diangguki oleh Taki.
"Tentu, Hikaru."
•
•
•
TBC.
YOU ARE READING
SUCCESSION | &Team ✓
RomanceKisah tentang suksesi konglomerat ternama di Jepang yang terkenal akan sifat patriarkinya. SUCCESION - &Team Start : 19.08.24 End : 26.10.24 [18+ ; bxb ; baku ; abo ; end]