0.8

5 0 0
                                    

"Did you really have fun cheating with your own brother in law?" tanya Euijoo menatap langit-langit kamar hotel.

Fuma yang berbaring di sebelahnya tertawa kecil. Lalu memposisikan tubuhnya miring guna menatap Euijoo. Tangan Fuma tergerak untuk menyisir rambut coklat omega dari adik iparnya tersebut.

"Apa kau pikir aku tak mengetahui apa yang mereka lakukan di belakang kita? kenapa kita tak bisa melakukan hal yang sama?" tanya balik Fuma pada dirinya sendiri dan Euijoo.

Euijoo memalingkan kepalanya guna memandang Fuma, "Perusahaan ayahku sudah memberikan dukungannya kepada Nicho, bagaimana dengan Yudai?"

Fuma melipat bibirnya sebelum menjawab pertanyaan Euijoo tersebut, "Lee Corporation sudah berada di pihaknya, begitu juga dengan perusahaan ayahku, jadi jika aku lihat-lihat, posisi Yudai sekarang sudah lebih unggul daripada Nicholas." jawabnya menjelaskan pengetahuannya.

Euijoo terkekeh, "Aku jadi benar-benar tak sabar untuk melihat waktu itu datang, ketika kita semua akan menjadi musuh untuk satu sama lain."

Melihat Eujioo tertawa, Fuma dengans sigap membungkap mulut Euijoo dengan kecupan. Dan Euijoo, pria omega itu membalas kecupan Fuma dengan ciuman yang dalam.

•••

Jo sedikit terkejut ketika mendapati Taki yang tiba-tiba menghampirinya. Melihat itu, Taki ingin saja tertawa, namun ditahannya agar tak menarik perhatian yang lainnya.

"Ada apa Taki?" tanya Jo melihat wajah adik sepupunya tersebut.

Taki pun tak langsungmenjawab pertanyaan Jo, dia malah mengeluarkan tas pemberian Hikaru tadi pagi. Dan menyerahkannya pada Jo, "Aku ingin memberikan ini kepadamu, aku bertemu dengan Hikaru tadi pagi di kantor."

Mendengar nama tersebut, Jo melebarkan matanya tak percaya, "Kau tidak bercanda kan? Hikaru sudah kembali?" tanyanya memastikan kebenaran.

Taki dengan senyumnya mengangguk, "Tentu saja aku tak bercanda kak Jo, Hikaru benar-benar muncul dikantor tadi pagi, dan dia meminta untuk memberikan itu kepadamu." balasnya menunjuk tas ditangan Jo.

Jo pun memilih untuk mempercayai Taki, "Baiklah, terimakasih Taki."

Jo pun kemudian pergi ke tempat yang lebih sepi guna membuka dan melihat apa isi tas pemberian Hikaru tersebut. Dan betapa terkejutnya ketika Jo mendapati alat-alat lukis lamanya berada di sana, ditambah dengan secarik kertas yang berisikan sketsa dirinya yang digambar langsung oleh Hikaru dulu.

Seketika, ingatan-ingatan masa lalu yang penuh suka cita itu kembali. Jo rasanya ingin menangis mengingat betapa bahagianya dulu dia bersama dengan Hikaru. Jo ingin saja kembali kemasa lalu supaya bisa mengulang masa-masa terbaik dalam kehidupannya tersebut.

Jo dengan sigap meraih handphonenya. Sudah lama dia tak menghubungi Hikaru. Dan kali ini dia ingin mencoba menghubungi omega kesayangannya itu dulu.

Namun nihil, sepertinya Hikaru masih saja teguh dengan pendiriannya. Panggilan Jo tak diangkat oleh Hikaru. Dan itu membuat hati Jo hancur berkeping-keping. Dia kembali berpikir, apa kesalahannya sampai-sampai Hikaru dulu memilih untuk meninggalkannya.

Four Years Ago

"Jo, let's break up!"

Jo menautkan alisnya bingung atas permintaan mendadak kekasihnya itu, Hikaru. Dia menatap omega yang tak lebih pendek darinya itu dengan tatapan bertanya, mencari alasan di raut wajah manis Hikaru atas alasan mengapa dirinya mengatakan hal tersebut.

"Ada apa Hikaru? apa aku berbuat salah? kenapa kau ingin putus denganku?" tanya Jo panik dan coba menarik Hikaru untuk duduk di sebelahnya.

Hikaru memandang Jo tajam, "Kau-kau sudah berbohong soal dirimu sendiri Jo, dan aku sangat kecewa dengan hal itu."

"Kau mengatakan jika kau tak memiliki hubungan apapun dengan keluarga Sakaguchi, tapi apa, kau adalah keponakan dari pria kejam itu!"

"Kau adalah keponakan tersayang dari pria yang sudah membuat keluargaku hancur, dan aku sangat membencinya!" ungkap Hikaru dengan nada amarahnya yang sudah memuncak.

Jo hanya terdiam mendengar itu, kebohongannya selama ini akhirnya terbongkar. Dan dia tak tahu harus berbuat apa, "Maaf." hanya itu yang bisa dia utarakan waktu itu.

Hikaru menatap Jo dengan tatapan jijik, "Good bye Jo, semoga kau bahagia dengan kehidupanmu."

Setelah hari menyakitkan itu, semenjak saat itu Jo sudah tak pernah memiliki kontak lagi dengan Hikaru. Bukannya Jo tak ingin berusaha untuk menggapai kembali Hikaru, namun pria omega itu pergi entah kemana meninggalkan dirinya tanpa kabar.

Jo pun hanya bisa berharap, jikalau Hikaru akan bisa memaafkannya suatu hari nanti. Ataupun kemungkinan terburuknya, Jo tak akan pernah bertemu dengan orang yang dicintainya itu kembali.

•••

Sang surya mulai menampakkan rupanya. Walaupun begitu, udara dingin yang berada di angan-angan masih saja terasa. Yudai masih dengan pajamanya melangkah masuk ke kamar sang ayah.

Sudah menjadi kebiasaan dirinya semenjak dia kembali kesini. Pria omega itu akan membangunkan sang ayah dari tidurnya. Dan kemudian membantu sang ayah untuk bersiap menjalani hari.

Namun,

"Ayah, apa ayah ingin mandi dulu atau meminum teh ayah dulu?" tanya Yudai menaruh secangkir teh herbal di nakas sebelah ranjang sang ayah.

Yudai lantas mendudukkan dirinya di tepian ranjang sang ayah, tangannya bergerak untuk menggoyangkan badan Kentaro supaya pria tersebut terbangun. Tapi nihil, Kentaro tak kunjung terbangun.

Bisa Yudai rasakan kulit sang ayah yang terasa sangat dingin. Merasakan hal tersebut, hati Yudai berdebar lebih kencang. Yudai melangkah keluar dan segera mencari Fuma, meminta sang suami tersebut untuk menghubungi dokter pribadi mereka.

Euijoo yang melihat kepanikan Yudai itu coba bertanya kepada sang kakak ipar dengan apa yang terjadi. Dan ketika Euijoo mengetahui apa yang tengah terjadi, dia bergegas untuk memanggil Nicholas.

Suasana rumah yang tenang di pagi hari, berubah menjadi ramai. Taki yang mengetahui keadaan sang ayah, mulai menitikkan air matanya, dan Maki mencoba untuk menenangkan kakaknya.

Yudai dan Nicholas, kedua putra tertua Sakaguchi Kentaro tersebut senantiasa berada di sisi sang ayah ketika dokter melakukan pemeriksaan. Yang naasnya, dokter dengan berat hati menyatakan kematian Kentaro pada pagi tersebut.


TBC.

SUCCESSION | &Team ✓Where stories live. Discover now