3.

15 0 0
                                    


"Notulen pak"

"Oh iya, sudah saya baca dan tidak ada yang harus di perbaiki" Ashraf menjawab dengan santai.

"Kalau aquarium nya pak ? Sudah terpasang kah ?" Tanya Zaniya hati-hati.

"Sudah, tapi belum ada ikan nya"

"Kira-kira mau diisi ikan apa pak?" Tanya nya.

"Menurut mu apa ?" Ashraf bertanya balik pada Zaniya.

"Loh bapak lagi seneng apa ? Mau yang warna warni atau gimana ?"

"Entahlah, terserah kamu"

"Baiklah, untuk kerjasama nya pak ? Acc atau tidak ?"

"Saya bimbang, kemungkinan kalau di terima, saya malas harus berurusan dengan Jenni, dan saya akan lebih sering berada di luar negeri" ucap Ashraf panjang lebar.

Perubahan raut wajah nya terlihat berbeda karena seperti ada rasa sedih yang ia rasakan.

*

"Menurut lu gimana, bakalan diterima gak ?" Tanya Zaniya pada Faiz. Mereka saat ini sedang makan siang bersama, ya bisa dibilang terpisah antara virtual.

"Dia tu kayaknya ada sesuatu yang ganjel, kayaknya belom di kasih jatah deh makanya tantrum" ucap Faiz sedikit meledek.

"Eh coy apaansi, yakali" Zaniya menahan tawa nya.

Bunyi telfon di sebrang sana, Zaniya mengangkat telfon yang ternyata berasa dari tukang ikan yang ia pesan

"Iya pak, owh udah beres ? Oke oke nanti minta tolong di fotoin ya pak, iya makasih pak" Zaniya mengakhiri telfonnya.

"Lu beli ikan buat apaan ?" Tanya Faiz disela-sela makan nya.

"Itu pak Ashraf minta dipasang aquarium di kamar nya" jawab Zaniya.

"Lah segala lu yang ngurusin, udahlah nikah aja lu sana sama dia, cocok dah"

"Ih apaansi, mana mau dia sama gua, lagian berita yang beredar kan gitu"

"Ya makanya lu yang buktiin kalo dia emang normal, makanya ke dunia nyata kenapa si lu betah bat disana Ampe 5 tahun" Faiz mencecar Zaniya.

"Ogah ah, udah pw gua disini haha"

*

Zaniya sedang mendorong troli nya mengelilingi supermarket, berbelanja kebutuhan nya ya minimal untuk sebulan kedepan, keluarnya ia dari rumah bisa dibilang sangat jarang.

Zaniya nyaman akan kesendirian nya yang membuat wanita itu sadar bahwa umur nya sebentar lagi akan menginjak ¼ abad, terbatas nya ia dengan dunia luar membuatnya sedikit takut untuk banyak berinteraksi dengan orang lain.

Setelah puas berbelanja Zaniya pun berniat ingin segera kembali ke rumah, dengan tenaga yang ia kerahkan semua berusaha untuk membawa semua belanjaan itu ke area parkir an.

Brugh

Seseorang jatuh tiba-tiba di ujung sana, security menghampiri pria tersebut dan mencoba menyadarkan nya, namun pria itu tak kunjung sadar, Zaniya berusaha tidak memperdulikan, namun jiwa penasaran nya membawa nya sekarang tepat di belakang security.

"Astaga bapak gue" Zaniya Segera ikut beringsut memastikan bahwa yang di hadapannya ini benar Bos nya yaitu Ashraf.

"Pak pak tolong bantu saya angkat ke mobil ya pak" Akhirnya dengan bantuan security lainnya Ashraf berhasil di masukan kedalam mobil dan Zaniya melajukan mobil tersebut.

Sepanjang jalan ia berfikir harus dibawa kemana Bos nya ini lantaran ia tau bahwa saat ini Ashraf bukan pingsan, melainkan mabuk, aroma yang tercium sudah ia pastikan ini minuman alkohol.

Secret'arysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang