Week 4 Part 2 : The Kiss and The Sun

919 105 29
                                    

Sutsujin menopang tubuhnya dengan satu tangan, sedang tangan lain memegang pundak, lalu tangannya bergerak bergantian.

Timer pun berhenti dan para Hoshi mengambil nafas sebelum melanjutkan ke exercise berikutnya.

Sutsujin yang berada dibaris depan, menoleh ke belakang memastikan Rinz melakukan exercise dengan benar dan serius. Pasalnya, pertandingan PES semalam berlangsung hingga jam 2 dini hari. Jika bukan karena Sutsujin, yang mengirim pesan singkat "tdr." ke WA Rinz, rasanya pertandingan itu masih akan berlangsung lama.

Setelah pesan singkat itu, Rinz berpura-pura ngantuk dan mengajak Skylar, Idok dan Dyren untuk menyudahi aktivitasnya. Bagusnya, mereka setuju.

Hoshi melanjutkan exercise ke gerakan Downward-Facing Dog. Timer mulai menghitung mundur 3 menit.

"Eukhh..." Rinz mengerang dan tubuhnya rubuh ke matras, "Gak bisa kayak gitu." tambahnya sambil memgambil posisi sila.

Rinz yang menatap kekasihnya, Sutsujin kesusahan juga, iseng menoel betisnya yang bersih dan putih itu.

"Jangan dipaksa, koh." canda Rinz sambil melempar tawa diikuti oleh Idok dan Ko Kep.

Sutsujin yang kesulitanpun, mengambil posisi sujud menggambarkan ketidakmampuan menahan gerakan tersebut selama 3 menit.

Timer berbunyi lagi, tanda variasi gerakan penyiksaan untuk para Hoshi. 

Kali ini mereka, melakukan gerakan Side-Plank.

Rinz mencuri pandang kearah Sutsujin yang nampak lucu saat sedang exercise seperti ini. Lalu memasang senyum lebarnya. Tubuh Sutsujin yang sedikit ramping itu, terlihat kesulitan mengikuti rangkaian exercise setiap 3 kali seminggu di GH.

Merasa dirinya ditatap, Sutsujin pun membalas tatapan Rinz dengan senyum di bibirnya, meski akhirnya dia menyerah dan melempar pandang kearah lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merasa dirinya ditatap, Sutsujin pun membalas tatapan Rinz dengan senyum di bibirnya, meski akhirnya dia menyerah dan melempar pandang kearah lain. Senyuman Rinz begitu manis, juga dengan ciuman semalam. Sutsujin masih merasakan hangatnya bibir Rinz dan betapa lembut ciumannya waktu itu.

Sesi exercise hari ini berakhir dan para Hoshi melanjutkan aktivitasnya.

Sarapan sudah tersedia di meja makan. Terhidang sayur sop ayam, tempe goreng, perkedel jagung dan sambal.

Hoshi duduk bersama dan mulai mengambil hidangan untuk bisa mengisi energi mereka.

Rinz mengambil sebuah perkedel lalu mengarahkan kemulut Sutsujin yang duduk disebelahnya.

Sutsujin hanya melongo, melihat Rinz yang dengan entengnya ingin menyuapi perkedel tanpa melihat bahwa Hoshi sedang memperhatikan mereka berdua. Sutsujin menggelengkan kepala tegas dan melanjutkan makannya.

Namun Rinz bersikukuh, tangannya masih melayang di dekat Sutsujin. Segera, Sutsujin mendorong tangan Rinz dengan lengannya. Matanya memandang Rinz, seolah menyampaikan, "jangan sekarang, njir!!! malu gua."

Love in TouchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang