"6... 7... 8... " ucap Trainer mengambil posisi duduk bersila setelah melakukan gerakan Child Pose.
Trainer melanjutkan ke gerakan selanjutnya diikuti oleh 8 dari 9 penghuni GH.
Skylar terlihat terkapar lesu dan memegangi perutnya. Tak lama dirinya berlari kecil menuju kamar mandi.
"Aktingnya kurang." ujar Xoxo yang melihat Skylar melipir ke kamar mandi.
Tak terpisahkan, Rinz yang selalu di sebelah Sutsujin nampak fokus mengikuti gerakan Trainer, sedang Sutsujin sedang terlihat tidak sesemangat seperti biasanya
Akibat makan pecel ayam semalam, perut Sutsujin mengalami gangguan."Sakit, Thur?" tanya Rinz yang melihat Sutsujin tidak seperti biasanya.
"Mules." jawab Sutsujin singkat.
"Ah, itulah, sambel kau terus koh." decak Rinz.
Semalam selepas scrim, Hoshi bersepakat untuk makan malam di pecel ayam langganan Skylar. Yang tidak diketahui dari pecel ayam itu adalah sambalnya yang cukup pedas untuk orang normal. Meski Sutsujin memakan sambal tidak sebanyak Skylar, pagi ini perutnya merasakan dampaknya.
Tak lama, trainer mengakhiri sesi pagi ini dengan ucapan terimakasih. Hoshi berhamburan, melipat matras dan meletakannya di kantung matras.
"Naik GODA aja kita." Rinz memberi ide untuk mengisi waktu luangnya.
"Ayo! Ayo!" Dyren menyepakati.
Skylar mengangguk pasti.
Skylar dan Dyren langsung meluncur ke Carport untuk menyiapkan GODA yang sedang terparkir. Sedang Rinz berlari ke kamar, dengan wajah sumringah. Dirinya berniat mengajak Sutsujin keliling komplek.
"Koh!" sahut Rinz sambil berlarian menuju kamar.
Sutsujin yang sedang asik beristirahat, menoleh kearah sumber suara yang tidak asing itu.
"Ikut yuk, koh!" Rinz melenggang mendekati kasur Sutsujin
"Ikut kemana?"
"Keliling komplek pake GODA," ujar Rinz sambil memeragakan mengendarai motor, "boncengan kita." tambah Rinz sambil menaikkan kedua alisnya.
"Ga lah." tolak Sutsujin, kembali mengambil posisi nyamannya.
"Ayolah, koh, sekali aja lho." bujuk Rinz suara antusiasnya mulai melemah setelah ditolak Sutsujin.
Sutsujin tak membalas. Betisnya diremas oleh Rinz yang masih membujuknya untuk ikut keliling komplek, namun dirinya tak bergeming.
"Engga, ah. Nanti aja." ucap Sutsujin yang fokus memainkan handphonenya.
"Gitu kali, koh." harap Rinz tak berbalas. "Nanti ya? awas ya koh kalo engga." Rinz menggelitiki perut Sutsujin dan berlari keluar kamar.
Tubuh Sutsujin menggeliat merespon sentuhan Rinz di perutnya. Dirinya tersenyum melihat tingkah Rinz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Touch
FanfictionWarning 🔞 BoyxBoy Berisi cerita halu tentang Pro Player MLBB. Homophobic, tidak suka cerita/adegan dewasa mangga SKIP!! SKIPP