Week 1 : The Boys

2.1K 146 25
                                    

Jam di ruang tengah GH RRQ menunjukan pukul 6 pagi, waktu yang tepat untuk memulai aktivitas harian. Tapi tidak untuk Pro Player MLBB dari RRQ Hoshi.

Diruang tidur bersama, suara dengkuran pelan hingga keras saling bersahutan. Dibalik selimut, terdapat 6 remaja yang masih menjelajahi alam mimpi mereka yang indah diatas kasur, kecuali Sutsujin. Arthur "Sutsujin" Sunarkho mengambil posisi duduk selepas bangun dari tidurnya, mengambil kacamata tercintanya di meja kecil disisi tempat tidurnya.

Matanya sejenak menyisir kondisi ruangan yang remang-remang. Sutsujin beranjak dari kasurnya lalu merapihkan bantal dan selimut yang ia kenakan. Ia mengambil langkah kepintu balkon untuk membuka pintu agar udara segar masuk.

Cklek!

"Rajin kali, koh Arthur." Rinz terbangun dari tidurnya. Player dengan mata panda khasnya ini membuka sedikit matanya, melihat sosok Sutsujin yang membuka pintu balkon lalu kembali merapatkan selimut untuk melindungi tubuhnya dari hawa dingin.

Sutsujin hanya melenggang pergi ke kamar mandi tanpa memperdulikan ucapan Rinz. Menyambar handuk tergantung dan pergi mandi.

_____

Aktivitas pagi dimulai dengan peregangan ringan oleh para penghuni GH dipandu oleh Personal Trainer.

Muka bantal menghiasi wajah para penghuni, mau-mau tidak tidak melakukan peregangan. 7 dari 9 penghuni GH memulai peregangan.

"Pantatnya jangan nungging," ucap Trainer sembari mengambil posisi mencontohkan. "Posisinya gini, punggungnya diangkat setinggi yang kita bisa" tambah Trainer memeragakan.

Di baris depan, Skylar dan Xoxo tampak kesulitan, berposisi semampunya sambil terengah-engah. Hazle tampak terbiasa dengan peregangan ini. Apa faktor umur?

Di baris belakang, Ko Kep dan Idok nampak berusaha semampunya. Meski tubuh Idok sedikit membesar, ia nampak cukup mampu melakukan peregangan ini.

Sutsujin yang tampaknya tidak terbiasa dengan aktifitas di GH barunya ini, mulai beradaptasi dengan rutinitas barunya. Bersebelahan dengan Rinz yang nampak terus menyemangati dirinya.

Ditengah peregangan, Rinz melempar tatapan kearah Sutsujin, memastikan agar ia cepat beradaptasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ditengah peregangan, Rinz melempar tatapan kearah Sutsujin, memastikan agar ia cepat beradaptasi. Pandangan keduanya pun tak sengaja bertemu disaat Sutsujin menoleh. Keduanya melemparkan tawa kecil yang membuat tubuh mereka rubuh ke matras.

Sesi peregangan berakhir, para player bergegas berlarian ke kamar untuk mengambil urutan pertama ke kamar mandi.

_____

"Sebelum latihan makan pop mie guys." ujar Idok, player asal Aceh yang naik ke Hoshi bersama Rinz.

"Supaya apa?"Rinz memancing.

"Supaya Pop Mie kita tetap Pop Mie," jawab sembarang Dyren, player dengan senyum lebar yang menebar gula. "Jadi itulah Pop Mie." tambahnya sembarang pula.

Love in TouchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang