"Mana Dyren?" tanya Rinz sambil melenggang keruang santai, "Ren!" sahutnya.
"Siapa yang mau cukur gua duluan?" tanya Skylar yang malam ini berniat mencepak rambutnya.
Dyren yang muncul dari ruang santai, lompat-lompat kegirangan.
"Ayo! Ayo! Siuuuuu!" seru Dyren sambil memimic pose CR7.
Skylar mengenakan kip yang disediakan sang barberman. Sedang sang barberman menyiapkan clipper yang sesuai.
Rinz bergegas menaiki tangga menuju kamar mencari Sutsujin. Seperti biasa, Sutsujin sedang berselancar dengan handphonenya. Rinz yang muncul dari balik pintu membuatnya tersenyum kecil.
Rinz menuju kasur Sutsujin. Sutsujin menengok kecil.
"Apa? Mau apa?" tembak Sutsujin yang sudah mengetahui maksud Rinz. Jika Rinz ke kamar, ada dua kemungkinan, cuddle atau ngajak Sutsujin menjadi satwa liar kebawah.
"Ih galak kali, bae Ujin." Rinz mendekat dan naik kekasur Sutsujin.
Rinz menyingkap selimut Sutsujin, lalu mengambil posisi tidur menghadap punggung Sutsujin dan kembali menutup selimutnya.
Sutsujin tidak bergeming meski dadanya berdebar-debar.
Lengan kiri Rinz terlipat dan menjadi bantal untuk kepalanya. Sedang tangan kanannya menyelinap diantara lengan dan tubuh Sutsujin lalu memeluknya erat.
Sutsujin tersenyum merasakan kehangatan tubuh Rinz.
Rinz menghirup pekat aroma rambut Sutsujin yang tidak terlalu wangi namun sangat nyaman. Sesekali mengecupnya.
Tangan Rinz bergerak ke pipi Sutsujin dan mengelusnya lembut.
Dalam beberapa waktu, mereka tak berbincang. Rinz masih mengelus pipi kekasihnya itu.
"Ke bawah yuk, bae." punya Rinz lirih.
"Ngapain?"
"Bang Ler mau cepak, kita cukur satu-satu, gantian." jelas Rinz.
"Iya?" Sutsujin menoleh ke belakang lalu bangkit dari tidurnya.
Rinz tersenyum, menjawab iya.
"Ayo." Sutsujin menyibak selimut yang menutupi sebagian tubuh mereka.
"Peluk lah dulu aku, koh." ujar Rinz sambil melebarkan tangannya ke samping. "Tadi bae udah aku peluk, lho." tambahnya sambil memanyunkan bibir.
Sutsujin tersenyum lalu merubuhkan tubuhnya sambil memeluk Rinz. Rinz pun menyambut tubuh kekasihnya itu dengan tawa kecil lalu memeluk cintanya itu.
"Sayang banget sama gua, ya?" tanya Sutsujin sambil ketawa kecil. Wajahnya mendekap ke sisi leher Rinz.
Rinz membalas tawa. "Sayaaaaaaang kali aku sama kau, koh."
Mereka masih berpelukan hangat beberapa waktu. Menyalurkan hangat dan cinta. Memupuk rasa percaya dan bahagia karena bersama
Pelukan mereka terlepas, lalu keduanya beranjak dari kasur dan melenggang ke bawah sambil menyatukan genggaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Touch
FanfictionWarning 🔞 BoyxBoy Berisi cerita halu tentang Pro Player MLBB. Homophobic, tidak suka cerita/adegan dewasa mangga SKIP!! SKIPP