8.harapan

7 2 0
                                    

°•°
  Seharusnya aku terbiasa dengan sakitnya,sebab aku tau mencintamu sama dengan menyakiti diri.
~Reyhan
•°

°•
•••<->••• H a P p Y R E a D i n G •••<->•••
•°

Rey menatap langit-langit kamarnya.

kepalanya sangat sakit, ia menyusun pazel-pazel  kejadian.

Mulai dari awal ia bertemu Acha lalu  jatuh cinta padanya.

Menyakinkan dan menunggu Acha membuka pintu hati padadanya.

Menjalin hubungan, kemudian melihat Acha bertemu Ganta,dan terakhir.

Kala ia menyaksikan drama pilu sejam yang lalu didepan rumah sang kekasih.

"Apa gua yang gtau diri tuhan ?" lirihnya memejamkan mata.

"Disaat gua udah tau kalo Acha dan Ganta  masih punya rasa yang sama, gua masih tetap bertahan diantaraa keduanya".

"Apa gua salah ? tapi gua emng bener sesayang itu sama Acha!".

Rey membuka matanya, sebelah tangannya ia taruh diatas kening.

Terdiam menatap atap ntah apa yang ada dibenaknya saat ini.

Hanya Rey dan Author yang tahu.

Rey menoleh ponsel disebelahnya,ia mengambil  dan menatap ponsel itu cukup lama.

"Acha,gak ada kabarin gua sejak dua jam lalu." fikirnya.

<★>°•••°•••°<★>

Matahari menyingsing, Alarm berbunyi.

Rey membuka matanya. hari ini ia berencana mengajak Acha berpergian berdua saja.

Rey merindukan kekasihnya itu sudah beberapa hari mereka tidak bercengkrama selain didalam kantor.

pagi-pagi sekali ia mulai bersiap menyiapkan semua yang perlu ia siapkan.

menghubungi sang kekasih untuk bersiap selagi menunggunya.

"Sayang, aku sebentar lagi kekosan ya."

usai mengirim pesan singkat pada Acha, Rey kembali menata dirinya didepan cermin.

memainkan rambutnya dan tersenyum, merasa dirinya sebagai sosok paling tampan sejagat raya.

"Ganteng bener gua ini,pacarnya siapa sih" tanyanya ntah pada siapa.

"Pacarannya Naresha la" jawabnya bangga sendirian.

sulit memang jika berhadapan dengan manusia yang tengah bucin.

tring..
Rey segera mengecek ponselnya.

"Iya yang, aku ke minimarket dulu ya sebentar"

Rey tersenyum membaca pesan dari sang kekasih.

segera ia besua foto dan mengirimkannya pada Acha.
"iya sayang".

<★>°•••°•••°<★>

dua jam yang lalu

kini Rey sudah berada  tidak jauh dari rumah Acha,ia sengaja tidak langsung kedalam pekarangan, takut sang kekasih blm siap dan merasa tak enak sebab membuat dirinya menunggu.

setengah jam berlalu.

Rey dibuat terkejut dengan penglihatannya.

dadanya tiba-tiba terasa sesak, kakinya sudah siap melangkah lebih dekat namun ia tahan dengan susah payah.

Memories of joy [ -TAMAT- ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang