2. Pengalaman Pertama

1.1K 93 19
                                    

"HUWAAAAA"

Baru saja membuka pintu kamar, Travis sudah di kagetkan dengan kehadiran ibu mertuanya yang sedang berdiri dan mengacungkan pisau daging tepat di kamar Jeon.

Selama menunggu rumah mereka yang sedang di renovasi, Jeon memang meminta untuk tinggal sementara di rumah kedua orangtuanya. Travis tentu tidak bisa menolaknya, tetapi jika terus seperti ini ia takut terkena serangan jantung mendadak.

"Kenapa?" Tanya mama Asa dengan wajah polosnya.

Travis menarik nafas sejenak, kemudian menunjuk kearah pisau daging yang ada di genggaman sang ibu mertua.

"Kaget ma, tadi baru buka pintu udah di todong pake pisau" jelasnya.

Mama Asa mengangguk paham kemudian tersenyum tanpa dosa, "Maaf, tadi mama lagi masak. Tapi ada temen-temennya Jeje yang tiba-tiba datang, kalo Jeje udah bangun, toling suruh samperin temennya di bawah ya" titah Mama Asa yang mendapat anggukan dari Travis.

Saat ia masih memperhatikan ibu mertuanya yang baru saja pergi, lagi lagi Travis dibuat kaget dengan tepukan pelan di punggungnya.

"Sayang jangan bikin kakak jantungan dong" keluhnya sembari mengelus dadanya.

Jeon yang merasa bersalah segera meminta maaf.

"Itu kata mamah di bawah ada teman-teman kamu minta ketemu, kakak mau ke rumah bunda dulu ya buat ambil baju"

Jeon menganggukan kepalanya, "Oke hati-hati ya, jangan ngebut"

Travis tertawa kecil dan mencium kening istrinya, "Siap sayang".


::: 🦋🐺 ::: 🦋🐺 ::: 🦋🐺 :::



Menjelang malam hari keduanya sudah terbaring diatas ranjang milik Jeon, suasananya sangat hening karna mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Kak".

"Je".

"Eh?".

Keduanya saling bertatapan kemudian tertawa bersama.

"Kamu duluan aja sayang, kenapa hm?" Tanya Travis.

Jeon memiringkan tubuhnya guna melihat wajah sang suami.

"Aku udah siap buat ngelakuin itu, tapi kak. Boleh gak pelan-pelan aja" pinta Jeon dengan sedikit gugup.

Travis terdiam sejenak dan menatap mata Jeon  dengan lekat, tangannya bergerak untuk menyelipkan rambut Jeon yang mulai memanjang ke belakang telinganya.

"Sayang kamu yakin? Kakak beneran gapapa, kalo kamu belum mau ngelakuinnya".

Jeon menggeleng, "Gapapa, aku beneran udah mau kok. Tapi kalo aku nangis karna kesakitan gimana?".

"Kita berhenti saat itu juga".

"Meski udah tanggung banget juga?".

"Iya, selama itu gak bikin kamu sakit dan bikin kamu gak nangis. Kita berhenti".

"Bukannya susah ya kalo lagi gitu?".

Travis terkekeh pelan dan mengangguk, "Iya, tapi kalo kamu emang kesakitan, kita bisa berhenti dan kakak bisa nyelesaiinnya sendiri kok".

"Kakak gak bakal marah atau nyesel? Padahal udah nikahin aku, keluar banyak duit tapi soal begitu masih harus menyelesaikannya sendirian?".

"Enggak sayang, gak akan pernah yang begitu terlintas di pikiran kakak".

Jeon menatap suaminya dengan penuh cinta, ia lalu memeluk erat Travis.

"Kakak kalo reinkarnasi itu memang nyata, di kehidupan selanjutnya juga kakak harus tetep jadi suami aku ya".

Rumah Tangga (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang