4. Gambaran Masa Depan

436 64 15
                                    

Belakangan ini cuaca di siang hari terasa sangat panas, seakan akan matahari ada dua dan tepat diatas kepala. Maka dari itu Travis sebagai manusia yang tidak terlalu suka dengan cuaca yang super panas itu memaksa Jeon untuk berenang bersama dengannya, meskipun dirinya tahu jika istrinya itu akan jadi seperti kucing jika sudah menyangkut dengan kolam renang.

"GAK MAUUUU" teriak Jeon.

Lelaki manis itu berusaha melepaskan cengkraman Travis di pergelangan tangannya.

Jika di lihat dari segi fisik seharusnya tenaga Jeon lebih besar dari pada Travis yang bentuk badannya seperti sumpit itu, tetapi nyatanya Jeon di buat kuwalahan karna suaminya itu mendadak jadi samson.

"Kakakkk ini namanya pemaksaan, kdrt iniiiiii" protes Jeon kembali.

"Yang sedari tadi memukulkan kamu, bukan kakak. Harusnya kakak gak sih yang bilang kalo ini termasuk kdrt?" Ucap Travis.

Jeon tidak mendengarkan perkataan Travis, ia tetap saja untuk melepaskan diri, karna tak kunjung berhasil. Akhirnya Jeon memilih untuk menggunakan cara yang sedikit licik, ia berpura-pura meringis dan kesakitan hingga membuat Travis yabg melihatnya jadi merasa bersalah dan segera melepaskan pegangannya di pergelangan tangan Jeon.

"Sayang maafin kakak, sakit banget ya?"

Merasa ada kesempatan Jeon segera berlari kembali ke dalam rumah dengan tawa bahagianya, sungguh dirinya tidak ingin bermain di kolam karna tidak bisa berenang bukan karna tidak ingin menemani suaminya itu.

Travis yang tersadar dari tipuan Jeon, tanpa banyak waktu segera mengejarnya. Sehingga membuat rumah yang tadinya damai menjadi sangat ramai karna tawa keduanya.

Jeon rasa kaki mereka sama-sama panjang, tapi entah kenapa Travis bisa dengan mudah menyusul langkahnya dan membuat dirinya tertangkap dan kemudian pinggang rampingnya menjadi bulan-bulanan si Aries untuk di gelitiki secara brutal.

"AAAA AMPUNNNN" ucap Jeon di sela tawanya.

Saat melihat istrinya yang sudah hampir menangis, Travis baru mau berhenti untuk menggelitikinya. Ia terdiam menatap istrinya yang terkapar tidak berdaya diatas karpet.

Jeon yang sadar jika dirinya di tatap terlalu intens oleh Travis menjadi merasa kikuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon yang sadar jika dirinya di tatap terlalu intens oleh Travis menjadi merasa kikuk.

Jujur saja wajah suaminya yang sedang fokus dan terlihat berpikir serius seperti saat ini selalu berhasil membuat jantungnya berdebar dua kali lipat.

Ya menurutnya, orang belahan bumi mana yang tidak deg degan saat di tatap seperti itu oleh manusia setampan Travis.

"Kenapa kak?"

Travis menggeleng, lalu memasang wajah seakan tidak percaya akan sesuatu.

"Kakak cuma heran, kok bisa ada manusia seperti kamu sih Je? Udah ganteng, cantik, manis, lucu, gemesin lagi. Semisal kakak gak jadi suami kamu, kayaknya kakak bakal ngelakuin apa aja biar bisa jadi pebinor di rumah tangga kamu itu"

"NGACOOO" sebal Jeon.

"Bener tahu Je"

Jeon memutar matanya malas, ia lalu mengubah posisinya menjadi duduk dan kemudian melipat tangannya di dada dengan mata cantiknya yang memicing untuk menuntut satu jawaban.

"Bohong!" Tuduh Jeon.

"Serius sayang, kakak bakal ngelakuin apa aja buat kamu. Ibaratany laut akan kakak sebrangi, gunung pun akan kakak daki cuma buat hidup bersama kamu" kata Travis dengan wajah serius.

Jeon terseyum miring dan menjulurkan lidahnya seakan mengejek sang suami.

"Ya udah aku tanya nih, sebulan sebelum kita nikah. Kakak pernah bilang mau ngajak aku ke pasar malem, terus kenapa tiba-tiba gak jadi?!" Tanya Jeon dengan wajah sebal.

Travis tampak mengingat semua itu sampai akhirnya dia tersenyum lebar seakan tidak memiliki dosa apapun.

"Waktu itu gerimis sayang"

Jeon yang sudah sangat jengkel, langsung mengambil bantal sofa yang ada di dekatnya dan memukuli Travis secara brutal.




::: 🦋🐺 ::: 🦋🐺 ::: 🦋🐺 :::




Travis terlihat sangat sibuk dengan dunia gamenya, hingga membuat Jeon yang sedang duduk dipangkuan Travis merasa jenuh dan memilih untuk membuka sosmednya yang mungkin sudah bulukan saking jarangnya dia buka.

Baru juga aktif, Jeon sudah mendapatkan pesan dari akun yang tidak dia kenal. Awalnya dia merasa masa bodoh, namun mulutnya segera membulat saat si pemilik akun bilang jika dia teman satu kelasnya sewaktu SMA.

 Awalnya dia merasa masa bodoh, namun mulutnya segera membulat saat si pemilik akun bilang jika dia teman satu kelasnya sewaktu SMA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon menatap heran room chat temannya yang tak kunjung membalas pesan tersebut, ia lalu mengangkat bahunya acuh dan tidak peduli karna menurutnya itu bukan sesuatu yang cukup penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeon menatap heran room chat temannya yang tak kunjung membalas pesan tersebut, ia lalu mengangkat bahunya acuh dan tidak peduli karna menurutnya itu bukan sesuatu yang cukup penting.

Setelah merasa bosan dengan bermain sosmed, Jeon kembali menyimpan ponselnya. Ia sedikit mendobgak untuk melihat wajah sang suami yang masih fokus dengan game di handphonenya.

"Mau kemana?" Tanya Travis saat merasa istrinya beranjak dari pangkuannya.

"Gak tau, kamana ya. Aku bosen tapi gak tau mau ngapain" balas Jeon.

Mendengar itu Travis segera menghentikan permainan gamenya, tidak peduli meski setelahnya dia bakal di maki Julian sebagai partner mainnya.

"Pergi ke rumah mama aja yuk, kita gangguin si Arjuna. Katanya dia abis dari kampung nenek, kita mintain oleh-oleh. Kalo gak di kasih kita tendang pantatnya sampe dia nangis" kata Travis dengan wajah yang menggebu-gebu.

Selama menjalin hubungan dengan Travis, Jeon memang sudah tidak heran dengan kelakuan suaminya yang selalu tidak pernah akur dengan papah mertuanya.

Kelakuan mereka beruda memang sudah seperti satwa liar yang tidak memiliki tatakrama.

Jeon jadi mulai overthinking jika gambaran masa depannya itu adalah  kesehariaannya yang penuh dengan drama dari suami yang menguras emosi dan rasa sabar, seperti yang mama Cio rasakan saat ini.




::: 🦋🐺 ::: 🦋🐺 ::: 🦋🐺 :::

Rumah Tangga (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang