sudah 2 hari. biru tak kunjung datang.
setelah kegiatan ciuman singkat mereka yang penuh gairah. bunga menjadi selalu kepikiran.
memang pada dasarnya perempuan, gampang luluh.
tidak, karena bibir biru sangat candu.
"sayang, mikirin apa?" tanya adam.
"emm.. udah dua hari belum dateng hujan ya kak," jawab bunga sekenanya.
"tumben nanyain hujan, kamu kan takut hujan," ucap adam.
"kayaknya nggak lagi deh, gimana kerjaan hari ini kak?" tanya bunga.
"baik kok baik, kalo aku cerita pun kamu emang paham?" ujar adam.
bukan apa-apa, jawaban adam membuat bunga sakit hati.
"iya emang yang paling paham sama kak adam cuma jani," ujar bunga jutek, memalingkan muka.
adam menoleh ke arah bunga, "sayang, nggak gitu... kamu kayaknya harus keluar deh,"
"kemana? ke taman yuk kak," ajak bunga antusias.
adam menggeleng, "kita udah dua hari nggak keluar,"
bunga paham betul maksud perkataan adam. sebal, pasti habis ini mereka sex.
"kak aku lagi nggak pengen," cicit bunga.
"tapi aku selalu pengen masuk ke tubuhmu, bunga," bisik adam ke telinga bunga.
luluh, bunga dipanggil bunga dan bukan aurora menjadi sangat luluh.
bunga langsung mencium bibir adam, tak menyia-nyiakan kesempatan adam langsung membopong tubuh bunga masuk ke dalam kamar.
adam menindih tubuh bunga dan ciuman mereka tetap saling bertautan.
"aku pengen punya anak," cicit adam sembari melepas baju tidur bunga.
"aku juga pengen, aku kesepian," jawab bunga.
"aku keluar di dalam ya nanti," pinta adam.
bunga mengangguk pelan.
kemudian mereka saling memanjakan diri dan saling membuat mereka basah.
"kamu basah banget sayang," ucap adam sembari menggesekkan penisnya ke lubang vagina bunga.
"mmhhh..." bunga menggeliat karena adam menggigit putingnya.
"aahhhh..." desah adam dan bunga ketika penis itu telah masuk.
adam menggerakkan secara perlahan kemudian bertambah dengan tempo yang sangat cepat.
15 menit mereka lalui.
"bunga.. sayang.. aku keluar ya di dalam... aahhh.." desah adam lalu mengeluarkan spermanya ke dalam rahim bunga.
bunga kelelahan, sudah berkali-kali ia keluar, ia merasakan rasa hangat ketika sperma adam masuk ke dalam tubuhnya.
mereka lelah.
berharap bahwa si mungil itu akan segera tumbuh.
tak lama langit mulai gelap, karena selain memang sudah malam ternyata hujan akan datang lagi.
adam dan bunga telah membersihkan tubuh mereka dan memakai pakaian yang hangat.
adam izin untuk membakar puntung rokoknya. cigarette after sex.
bunga tetap di kamar membersihkan seprai mereka yang basah karena kegiatan tadi.
dari belakang bunga merasakan ada yang menyentuh pundaknya.
ketika gadis itu menoleh, dia adalah biru.
bunga langsung memeluk biru.
"biru!!!" pekik bunga karena takut jika adam mendengar.
"kamu kok bisa masuk sih?" tanya bunga.
biru melepas pelukan mereka, biru tersenyum.
"kalo ada hujan, aku akan selalu datang," jawab biru.
"apaan sih aneh," decak bunga.
"kamu habis ngapain?" tanya biru.
"eemm..."
"rora sayang ngomong sama siapa?" tanya adam dari luar.
karena kamar bunga tertutup sehingga adam tidak akan langsung tahu jika ada seseorang di dalam kamar bersama bunga.
"emm.. enggak ini ada kucing.." bohong bunga.
biru hanya cekikikan melihat muka panik bunga.
"okay... aku mau masak mie, kamu mau?" tanya adam.
"boleh, makasih sayang," jawab bunga.
kemudian tidak ada suara adam lagi dari luar.
"biru, aku udah punya pacar," cicit bunga.
"ya aku tahu," jawab biru dengan lembut.
biru mengelus pelipis bunga, ia seka sisa keringat dari gadis itu.
"aku nggak masalah, karena aku ada di dalam dirimu sampai kapan pun itu," ujar biru sekali lagi.
bunga tidak menghiraukan ucapan biru walaupun terdengar sangat membingungkan.
ini kali keempat mereka bertemu.
"kamu pulang sana, di rumah ada kak adam, bahaya kalo dia liat kamu bisa-bisa dibunuh kamu," kekeh bunga mengusir biru.
"dia nggak akan bisa lihat aku bunga," kekeh biru sekali lagi.
bunga hanya iya-iya saja lalu tanpa berekspektasi biru malah loncat dari jendela kamar bunga.
"biru.... hujan.... kamu nggakpapa?" tanya bunga.
"aku nggak akan bisa mati bunga," jawab biru yang sudah bersiap untuk lompat dari jendela, sebelum itu ia memberikan senyuman manis pada bunga.
sangat tampan dan menenangkan. bunga suka.
"besok kalo hujan, aku akan ke sini lagi, tunggu aku ya," ujar biru yang sudah berada di luar, terguyur hujan.
bunga tersenyum, "aku tunggu."
kemudian biru berlari menerjang derasnya hujan.