LUKISAN TAKDIR
BAB 4
TITLE: EGO YANG RENDAH
...
Setelah Kylan pergi ke belakang toko untuk mengambil bunga pesanan ibu Azura, Azura berdiri mematung, menahan nafas, pandangan nya berhenti pada pumggung Kylan yang semakin lama semakin menjauh, lalu dia mulai melirik sekitar, banyak jenis tanaman dan Bunga yang di jual di toko Dewi, mulai dari tanaman hias, herbal dan lainnya.
"Fyuh" helaan nafas keluar dari mulut Azura.
Astaga kenapa kita harus bertemu di sini?
Apalagi aku berpenampilan kusut dan seadanya, bagaimana reaksinya melihatku yang seperti ini? Pasti dia mentertawkan ku, tidak ... Dia buka Rinaya.
Azura mengigit bibirnya, mencoba menahan rasa malu yang merayap ke tubuhnya kala itu.
Tiba-tiba di benaknya terbesit perkataan Rinaya yang membuat perasaannya semakin tak karuan.
Lalu bagaiamana dengan Kylan?
...
Di belakang toko Dewi, Kylan menghampiri neneknya, neneknya sadar kalau Kylan bertingkah seperti tak biasanya, dia terlihat seperti baru saja bertemu seseorang yang tidak ingin ia temui karena rasa malu.
"Emm, nek, a-aku mau ambil pesanan punya ...,"
Kylan terdiam dia tak sanggup mengucapkan satu nama gadis yang sedang ia sukai.
Dan neneknya sempat tidak sadar hingga ia melihat ke kaca depan, ada sosok yang membuat Kylan bertingkah seperti ini, siapa lagi kalau bukan Azura.
Senyum di bibir sang nenek merekah, sang nenek adalah salah satu saksi kalau cucunya Kylan menyimpan perasaan pada gadis yang menurutnya manis.
Sebenarnya Kylan tak tahu tentang hal ini, nenek tahu informasi rahasia ini dari adik-adik Kylan.
Kylan memiliki adik kembar, satu laki-laki Namanya Zain, dan satu lagi Perempuan Namanya Zara.
Neneknya berdehem "Ekhem,"
"Pesanan siapa cu?" Tanya nenek pura-pura tak tahu..
Nenek nya bisa melihat Kylan menurunkan pandangan nya, mongorak-arek secarik kertas yang hendak akan ia berikan pada neneknya.
"Emmm ... Ini,"
Kylan memberikan kertas kecil itu pada nenek nya. Nenek nya tak berhenti mengukir senyum.
"Ohk ini, pesanan Tiana, hm...,"
Kylan seperti sudah menyelesaikan sebuah misi, dia membuang nafas lega, tapi yang sedang ia hadapi adalah neneknya yang sudah tahu segalanya.
Neneknya mengotak-atik keranjang tas pesanan yang sudah di siapkan rapi oleh nya dan cucunya, hanya tinggal menyesuaikan.
"Nah ini,"
Neneknya menemukan bungkus pesanan bunga untuk ibu Azura.
Belum sempat menghela nafas banyak dan tenang, Kylan tiba-tiba saja ...
"Nih bawa! Anterin ke Ibu Tiana!" Suruh nenek sambil tersenyum lebar.
Kylan Kembali menahan nafasnya, tingah nya terlalu ketara kalau dia sedang dalam masalah.
Entah dia harus senang atau sedih. Senang karena bisa mendapatkan kesempatan dan bertatap wajah Kembali dengan gadis incaran nya, atau harus sedih karena dia terlalu malu untuk memberikan bunga pesanan itu untuk Azura.
Mana yang harus di pilih, kesempatan atau ego?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Takdir { Wacaku}
Romansa"Setiap orang pasti ada masanya," ... Sinopsis : Azura Wardani gadis polos yang kurang ekspresif dalam menghadapi sesuatu yang emosional, tiba-tiba saja gadis yang bermuka datar ini di terpa dengan masalah percintaan yang bukan ada di list minat nya...