Before you read this, I just want to remind you, this fanfic is not for readers below 18 or have not legal yet. Please be wise in choosing the story.
Buat yang belum legal, diharap untuk tidak membaca fanfic ini! FF ini tidak diperuntukkan untuk yang masih dibawah umur! ⚠️
*000*
"Ahh... ahhhh"
Desahan Hyunjae malam ini semakin merangsang nafsu Juyeon. Kasur yang tadinya berderit pelan mulai berderit kencang, seolah kasur itu akan ambruk.
Wajah kemerahan Hyunjae yang ada di bawahnya serta keringat di dahi dan lehernya itu benar-benar terlihat seksi. Juyeon dibuat makin gila hingga dia tidak sadar bahwa dia bergerak semakin cepat.
"Akh-- Juy, tolong-- tolong pelan-pelan" pinta Hyunjae dengan suaranya yang sudah terdengar lemas.
"M--maaf, aku akan pelan ya? Maaf... t--tolong tunggu sebentar yaa"
Hyunjae terus mendesah dan tubuhnya menggeliat, membuat Juyeon makin sulit untuk fokus.
"Juyeon?"
"Hmmm?"
"Kamu... kenapa kepengen banget ngelakuin ini? Apa selama ini aku cuma objek seksual buat kamu?"
Tubuh Juyeon seketika berhenti bergerak setelah mendengar ucapan Hyunjae barusan. Nafasnya terengah-engah, tapi bukan karena lelah.
Karena dia merasa bersalah telah melakukan ini, padahal Hyunjae tidak menyukainya.
"Aku kan sering bilang, cinta itu bukan hanya tentang hubungan seksual kan? Kenapa kamu nggak bisa sabar sedikit?"
"MAAF!"
Juyeon langsung terbangun dari tidurnya dengan nafas yang terengah-engah. Otaknya masih memproses apa yang barusan terjadi. Dia bisa mengingat dengan jelas bahwa dia dan Hyunjae sedang berhubungan badan.
Tapi, ternyata itu hanya mimpi? Haruskah dia bersyukur atau kesal?
"Aih, cuma mimpi ternyata? Di mimpi aja gue masih merasa bersalah, apalagi kalo gue beneran ngelakuin itu ke Hyunjae?" Gumamnya, lalu dia refleks memeluk kedua lutut dan membenamkan wajahnya diantara kedua lututnya itu.
*000*
"Morning, Juyeon" sapa rekan kerjanya. Juyeon pun membalas sapaannya dengan senyuman.
Dia lekas duduk di biliknya sambil mengusap wajah. Mimpi semalam mulai menjadi mimpi buruk untuknya. Energi paginya tersedot karena terus memikirkan mimpi itu.
"Oi!" Panggil Younghoon yang sukses membuat Juyeon tersentak kaget.
"Sialan... bisa nggak manggilnya biasa aja?" Jawab Juyeon lesu.
Younghoon menertawakan wajah Juyeon saat ini. Pucat dan terlihat seperti orang yang banyak beban pikiran.
"Lo kenapa dah? Pagi-pagi udah lesu kaya gitu? Bukannya semalem kebutuhan biologis lo udah terpenuhi?"
"Eh, anjing... ini salah lo ya" umpat Juyeon tiba-tiba.
"Hah? Kenapa jadi salah gue, njing?"
"Gara-gara saran film lo itu, Hyunjae jadi mikir gue mau macem-macemin dia"
"Lah? Emang maunya gitu kan?" Sahut Younghoon santai, masih tidak terima dia disalahkan.
"Yaaa tapi mungkin aja sekarang Hyunjae mikir gue ini orang mesum" gerutu Juyeon.
"Lo gimana sih? Kan emang maunya lo nerkam dia semalem, giliran dia udah mulai nangkep maksud dari lo, lo malah ciut?"
"Gue nggak mau dia berpikiran kaya gitu... gue, gue cuma mau dia juga berpikiran hal yang sama kaya gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
10th Year [JuJae] [18+]
FanfictionHubungan Juyeon dan Hyunjae sudah hampir berjalan selama 10 tahun. Hubungan mereka sangat baik-baik saja dan jarang bertengkar. Tapi, Juyeon merasa bahwa tidak ada peningkatan yang berarti di dalam hubungan mereka, malah terkesan masih seperti berpa...