"Pap!"
"Aku lagi di kelas Ka." Suara itu terdengar halus, nyaris seperti bisikan, bahkan Raiden yang posisinya duduk di sebelah Arsen pun tidak dapat mendengar remaja itu berkata apa.
"Gak peduli, pap sekarang!"
Arsen memejamkan matanya saat bentakan itu terdengar di sebrang sana, dapat Arsen bayangkan bagaimana raut emosi sang kekasih di balik telepon yang masih tersambung, kepala menunduk dengan tangan yang menahan ponsel di samping telinga, berusaha menyembunyikan gelagatnya dibalik meja dari guru yang sedang mengajar di depan.
Sesekali arsen mendongak untuk melihat apakah guru di depan sana memergokinya yang tengah menjawab telpon dari sang kekasih, tapi syukur semuanya terlihat baik-baik saja, sampai dimana tangannya yang gemetar tidak sengaja menekan layar ponsel dan suara seseorang di sebrang sana terdengar membantak.
"CEPETAN BANGSAT!"
Arsen melotot, refleks memutuskan sambungan tersebut dan menoleh kesamping, menatap Raiden yang juga tengah menatap penuh tanda tanya kearahnya, bahkan seluruh murid di kelas kini menatap arsen, termasuk guru yang tengah duduk di depan sana juga menatap arsen.
Arsen semakin gelisah, dia menggigit bibir bawahnya dengan tangan yang memainkan casing hp dibawah meja.
"Suara siapa itu?" tanya guru di depan.
"I-it__"
"Suara alarm dari ponsel saya, Buk." Dari bangku belakang, Raiden mengangkat tinggi-tinggi ponsel Arsen yang ia rebut dari tangan pemiliknya tadi.
Arsen hanya diam seraya menatap Raiden antara tidak enak dan bersyukur, pasalnya entah apa yang Raiden pikirkan tapi remaja itu telah menyelamatkannya dari pertanyaan sang guru yang mungkin akan menghukumnya jika guru itu tahu kalo suara tadi ternyata suara Jayden Araska alias kekasihnya dari balik sambungan telepon.
"Lain kali silent ponselnya kalo lagi di dalam kelas, mengganggu pelajaran," petuah sang guru.
Raiden hanya mengangguk paham dan diam-diam mengembalikan ponsel Arsen dibawah meja, Arsen tersenyum kecil dan bergumam mengucapkan terimakasih, tadinya Arsen merasa lega karena sudah terselamatkan dari hukuman yang mungkin akan diberikan sang guru jika tadi Raiden tidak membantunya, tapi rasa lega itu seketika lenyap saat sebuah pesan masuk dari orang yang sama yang tadi hampir membuatnya terkena masalah.
Monster galak🐯
Monster galak🐯:
|| Berani lo matiin telpon tiba tiba?
09.30
√√|| Tunggu gue di kelas, istirahat gue jemput!
09.30
√√Anda:
Maaf Ka tadi gak sengaja ke pencet,|| ada bu guru lagi keliling kelas
09.30
√√Iya ||
09.31
/Read"Udah gak usah mainin hp mulu! Pacar lo urusin nanti aja."
Arsen menoleh kesamping mendapati Raiden yang ternyata sedang fokus mencatat di buku tulisnya, Raiden berkata tanpa menatap kearahnya, dan Raiden tahu apa yang membuat Arsen gelisah sejak tadi.
"Iya," ucap Arsen, setelahnya meletakkan ponsel di bawah meja dan mulai fokus mengikuti pelajaran pagi itu.
(***)
"Ada Arsen?"
"Ada kak di dalem."
Sayup-sayup diantara bisingnya kelas, Arsen dapat mendengar suara seseorang yang sangat ia kenal di luar sana, itu pasti Aska hendak menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Relationship (bxb)
General Fiction"Lo milik siapa Haikal Arsenio?" "Kamu." "Kamu siapa? Jawab yang bener!" "J-jayden Araska." Bagi Aska, sampai kapanpun Arsenio akan tetap menjadi miliknya, tidak ada yang bisa merebut atau memisahkan Arsen darinya, bahkan kematian sekalipun. start:...