Kedua mata Ha Na terbuka setelah mimpi itu berakhir. Ha Na sama sekali tidak menyangka kalau Kepala Neraka akan memperingatinya melalui mimpi. Saat terbangun, ternyata dirinya masih di taman. Bedanya ia tertidur di pangkuan Ji Min, tubuhnya bahkan diselimuti kain tipis, dan pria itu sedang membaca novel yang tadi di baca Ha Na. Merasa ada pergerakan kecil, Ji Min menutup bukunya dan matanya bertemu dengan mata Ha Na yang sudah terbuka sepenuhnya.
"Tidurmu nyenyak sekali. Apakah kau kelelahan melayani kami?" Canda Ji Min.
"Hentikan.. Jangan menggodaku seperti itu.."
"Baiklah, aku tidak akan menggodamu lagi. Sekarang sudah senja. Lebih baik kita membersihkan diri. Aku akan membantumu menyiapkan makan malam. Mereka semua pasti lelah hari ini. Sampai sekarang masih belum ada yang kembali." Ha Na pun bangun dan melipat kembali kain tipis yang menyelimutinya. Lalu berjalan masuk ke rumah bersama Ji Min. Setelah keduanya selesai mandi mereka kini sudah berkutat di dapur. Ha Na berencana untuk memasak dengan porsi lebih banyak dari biasanya.
"Ya, mengingat ketujuh pria itu sudah sangat kelelahan dengan jadwal mereka yang padat.." pikir Ha Na.
"지민 오뻐 (Ji Min Oppa). Bisakah kau memanggang sosis-sosis ini? Aku sudah menyiapkan bumbunya, kau hanya perlu mengoleskannya ke seluruh bagian sosis. Aku harus memotong ayam-ayam ini dan memanggangnya di oven." Sayangnya pria itu bukannya membantu Ha Na, melainkan memeluk Ha Na dari belakang dan menenggelamkan wajahnya di tengkuk Ha Na.
"오-오빠 (O-oppa).. ini bukan saat yang tepat. Kita ha-rus segera memasak makanannya. Atau kita akan kelaparan.." Lagi-lagi Ji Min tidak memperdulikan ucapan Ha Na, karena dia lebih memilih untuk menandai Ha Na dengan mengecup dan menggigit kecil leher wanita itu.
---------------------------------------------------(Locked Content)-----------------------------------------
"Sekarang, aku akan memasak. Sayang, apa kau ingin membersihkan diri terlebih dahulu? Pakai saja kamar mandiku."
"Sepertinya aku akan membersihkan diri dulu. Tolong panggang sosisnya ya 오빠 (Oppa).." Ha Na berjalan sedikit gontai ke arah kamar Ji Min. Saat Ha Na sedang membersihkan dirinya, Seok Jin pun tiba dan langsung menuju ke arah dapur karena satu-satunya sumber suara hanya dari dapur.
"Ji Min? Kau yang memasak? Kukira Ha Na, dimana dia? Aku sudah sangat merindukannya. Aku yakin rasa lelahku hilang jika memeluknya." Ucap Jin sambil mereganggakan tubuhnya.
"Dia sedang mandi. Lebih baik kau bantu aku sebentar 형 (Hyeong). Potong ayam-ayam itu." Kata Ji Min sambil menunjuk 5 ekor ayam yang masih utuh. Tentu kalian tahu kan alasan mengapa ayam-ayam itu belum terpotong?
"Sebenarnya aku lelah. Tapi karena aku baik, aku akan membantumu." Seok Jin langsung menggulung kemeja hitamnya, mencuci tangan lalu mulai memotong ayam menjadi beberapa bagian.
"Katakan yang sejujurnya 형 (Hyeong). Kau memang berniat membantuku atau supaya terlihat keren di depan Ha Na 'kan?" Sindir Ji Min yang masih mengoles permukaan sosis dengan saus yang sudah disiapkan Ha Na sebelumnya.
"Kau melontarkan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya. Tentu saja demi terlihat keren di depan Ha Na." Seok Jin mengucapkan kalimatnya dengan lantang dan tidak menyadari kalau Ha Na juga ikut mendengarnya.
"Jadi, 오빠 (Oppa) tidak ikhlas membantu?" Tanya Ha Na dengan nada yang dibuat sedih. Sengaja menggoda Seok Jin. Tapi pria itu justru terpana dengan Ha Na karena pakaian yang dipakainya membuat Seok Jin terpana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARE YOU CALLING ME A SINNER? (FANFICTON BTS)
FanfictionKisah cinta manusia dengan para malaikat pencabut nyawa yang dimana mereka harus menghadapi rintangan untuk bisa bersatu. Apakah mereka berhasil mencapai tujuan mereka? *Disclaimer Di dalam bacaan ini terdapat adegan kekerasan. Mohon jadi pembaca ya...