"bunaa.."
"Iya adek, kenapa?, hm?"
Freya berjalan mendekati shani yg duduk di meja kerja nya.
Ia duduk setelah menarik kursi belajar milik nya , kini ia tepat di samping shani yg masih mengetik di laptop nya.
"Bunaa.. adek kangen ayah"
Deg
*
*
*
Ini bukan pertama kalinya freya mengucapkan kata rindu, ingin bertemu ataupun menanyakan di mana ayah nya.
Tapi tetap saja, relung hati shani merasa sesak setiap kali bibir yg tipis itu mengucap kan kata sakral menurut shani itu.
Shani mengehentikan kegiatan nya, dirinya manatap freya dengan senyum indah nya.
"Kan buna udah sering bilang, ayah lagi kerja"
Freya mengerjap polos, gadis 17 tahun yg duduk di bangku SMA kelas XII itu mengangguk kecil lalu memeluk shani erat.
"Kita bobo aja yuk, adek udah ngantuk kan?"
Freya mengangguk mananggapi ucapan shani.
Shani tersenyum dan merangkul freya ke kasur, setelah mematikan laptop nya.
Shani berbaring di samping freya lalu Manarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya.
"Kamis besok ada pertunjukan theater di sekolah.. buna bisa Dateng?"
Cup
Kecupan hangat mendarat di kening freya, membuat sang empu tersenyum manis.
"Uuhhh.. manis banget sih anak bunaa.. buna pasti Dateng kok"
Cup
Shani games dengan manis nya senyum sang anak, dan membuat ia mencubit dan mengecup sudut bibir freya.
"Jam berapa?"
Freya Tampak berfikir dengan mata nya yg mantap ke sudut atas pelopak matanya.
"Jam sebelas"
"Ok buna dateng, udah sekarang tidur ya"
Freya mengangguk.
"Hug"
Shani terkekeh lalu memeluk tubuh mungil feya.
Lalu keduanya pun terlelap, mungkin shani kelelahan karena haru mengurus pekerjaan dan freya yg sedang sakit.
Jam 2 malam, shani terbangun saat merasakan pergerakan.
"Bentar dek"
Shani membuka tiga kancing piyama nya, lalu menyingkap bra nya ke atas, nipple berwarna pink kecoklatan itu menegang saat mulut hangat fraya langsung mengulum nya.
"Jangan digigit baby" bisik shani.
***
"Buna buruan, entar adek telat"
"Iya, sayang bentar"
Shani mengambil kotak bekal berwarna biru muda dan tiga susu kotak vanilla.
"Tina, nanti Kalau ada paket datang, simpan ke kamar cici ya"
"Iya ci"
Art shani yg bernama tina mengangguk, ia sudah menganggap shani seperti kakak nya, begitu pun shani karena tina enam tahun lebih muda dari nya.
Setelah nya shani berlari kecil menghampiri putri karamel nya.
"Ini jangan lup di makan ya Sayang"
"Iya, bun"
"Ayo kita berangkat"
Shani masuk ke mobil dan menjalankan mobilnya meninggalkan rumah, sedangkan freya duduk di samping nya dengan wajah bahagia nya.
Sesampainya di gerbang sekolah, freya menatap shani, sedangkan shani mengeluarkan beberapa uang cash dari tas milik nya.
"Nih, dek"
Freya mengambil uang itu lalu..
Cup
Cup
Cup
"Bye, bye buna ter sempurna freya"
Shani masih mematung setelah mendapat kecupan di kedua pipi dan ketiga nya di bibir.
"Manis "
Apa yg kalian harapkan up double?
Kalian aja ga follow ig author
Follow dulu, baru author up Doble
PAHAM!
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet as caramel child
Short Storyshani Indira Natio wanita karir yg memiliki darah Indonesia dan china itu memiliki paras cantik, sikap anggun, dan tutur kata lembut nya membuat ia menjadi begitu sempurna. tak hanya pria wanita pun ikut mendoakan nya untuk menjadi pasangan mereka...