story

226 26 6
                                    

Flashback on

pov pooh

sejak kedua oragtuaku meninggal aku berada di panti asuhan. aku bukan orang miskin yang tidak memilki apapun.

orang tuaku memiki harta warisan yang mencangkup beberapa proyek besar ,

sehingga beberapa kali orang mengiginkanku dan memeprebutkanku karena uang yang orang tauku miliki.

namun keserakahan mereka membuatku muak, aku tidak butuh topeng mereka yang merasa sedih saat menatapku,

aku melakukan perlawanan dengan menjadi anak yang pendiam dan menakutkan, sehingga mereka berulang kali mengembalikanku ke panti asuhan.

akhirnya aku bisa sendiri , tanpa terus mendengar pertanyaan banyak orang yang menatapku dengan tatapan kasihan.

dan sejak saat itu, aku selalu keluar di tengah malam untuk melihat bintang seakan menunggu keajaiban dimana orang tuaku akan kembali.

hingga...

"kau tidak takut berada di luar di tengah malam?"tanya seseorang menghampiri

seorang kakak laki-laki yang tampan tampak tersenyum padanya.

"apa yang aku takutkan, justru mereka yang takut padaku"jawab pooh

orang itu mendengus
"apa yang menakutkan dari anak kecil sepertimu" ujarnya seraya mengacak-acak rambut pooh

"masuk dan tidurlah, di luar dingin"ucapnya seraya berjalan masuk meninggalkan pooh

sejak pooh selalu keluar tengah malam untuk menatap bintang,

sebenarnya pooh mamang selalu melihat kakak laki-laki itu di lapangan, dia selalu bermain basket sendirian.

hingga sejak kakak itu menghampirinya, mereka selalu bicara hal sepele disana setiap malam,

dan suatu hari  kakak itu memberikan pooh alat gambar padanya
"jika kau pintar , kau bisa menulis atau menggambar, itu akan membuatmu tidak kesepian"ujarnya

pooh menerimanya dengan tatapan bingung.

hingga keesokan harinya, meski dalam kesendirian.

pooh tetap merasa bahagia, apalagi matanya selalu tertuju pada kakak yang akhir-akhir ini menjadi penyemangat hidupnya.

namun perasaan itu tak lama pooh rasakan, saat dia melihat kakak itu menyelinap di tengah malam seraya membawa tas di punggungnya.

pooh segera menghampiri nya dan menahan ujung baju kakak itu
"kau.. mau kemana?"tanya pooh

orang itu menengok melihat tangan kecil yang menahannya
"apa yang kau lakukan disini?"tanyanya

"aku menunggumu di tempat biasa,tapi kau tidak muncul"

"masuklah"ucap kakak itu

"kau akan pergi?"

"ya, pergilah , anggap kau tidak melihatku"

"jangan pergi"pooh kembali menarik ujung baju kakak itu

"aku tidak bisa terus hidup disini, ada saatnya kau juga akan pergi nanti"

"tapi..."

"kembali dan tidurlah"ujarnya seraya kembali berjalan

pooh masih mengikuti orang itu, hingga mereka sampai di dinding pagar,

kakak itu hendak melompat, namun kembali pooh menahannya

"bawa aku bersamamu"ucapnya

orang itu tampak menahan wajah kesal
"kau akan merepotkanku"

under the moonlight 🔞🔞Where stories live. Discover now