obsession

232 24 4
                                    

Pavel terbangun dari tidurnya, dia mengerjapkan matanya mencoba menjelaskan pandangannya.

"Hhh.. jam berapa ini ?"tanya Pavel

"Ini masih sore, kau bisa kembali beristirahat"ucap Pooh seraya memeluk Pavel

"Sore ? Kau bilang ini sore? Apa aku tidur selama itu?" Pavel mencoba untuk bangkit,

Namun Pooh menahannya
"Phi... Kelulusanku tinggal 1 bulan lagi, kau harus meyakinkanku untuk datang "

Pavel menatap Pooh
"Kenapa kau sangat khawatir, tentu saja aku akan datang,dimana ponselku"
Jawab Pavel seraya bangkit dari tidurnya

Namun Pooh kembali menahannya, dia mendorong Pavel hingga dia terbaring lagi

"Jangan pergi, aku masih membutuhkan mu sedikit lebih lama"ucap Pooh seraya menindih Pavel dan mencium nya

"Hmm Pooh... Tunggu dulu .. ada yang harus aku lakukan "ucap Pavel seraya mendorong dada Pooh

"Kau hanya harus bersama ku untuk waktu yang lama"ujar Pooh seraya kembali mencium bibir Pavel

Miliknya mulai dia arahkan ke lubang hangat Pavel dengan ciuman yang tidak terlepas

"Tunggu jangan, Pooh... Jangan lakukan, aku ak- hmpp"
Pavel mencoba mendorong tubuh Pooh namun rasanya dia tidak punya tenaga

Dan milik Pooh sudah terlanjur masuk ke dalam tubuhnya
"Nghh ahh "

Pooh melajukan miliknya cepat membuat tubuh Pavel terus tergoncang di bawah sana.

Jujur saja,
Dia masih merasakan rangsangan kuat dari tubuhnya,

Hanya saja dia sangat lelah, meskipun dia sudah tidur beberapa kali namun efek obatnya masih menguasai tubuh nya.

Keesokan harinya.
Pavel kembali terbangun.

Kali ini dia bisa melihat Pooh sedang mengelapi tubuhnya dengan handuk basah.

"Jam berapa ini, aku harus pergi" ucapnya seraya bangkit untuk duduk

"Tampaknya kau masih lelah, kau bisa kembali tidur "ucap Pooh seraya mengusap lembut pipi Pavel

"Dimana ponselku?"tanya Pavel

"Ada di atas meja"jawab Pooh

Pavel menyingkap selimutnya bersiap untuk bangkit, namun Pooh menahan tangannya.

"Phi..."

"Hm "
Pavel kembali duduk

"Bisakah kau mengatakan kalau kau mencintaiku"

"Apa ini? Tiba-tiba seperti ini?"

"Kau belum pernah mengatakannya"

"Apa itu penting, kita sudah pacaran itu cukup bukan, aku tidak perlu mengatakan hal sepele seperti itu"

Pooh masih menatap lurus dengan mata sedih

Melihat itu membuat Pavel membuang nafas

"Hhhh baiklah, aku mencintaimu, apa kau puas?"ujar pavel

Pooh menatap Pavel dengan tatapan yang sulit di artikan.

Kemudian dia mulai mencangkup wajah Pavel dan menciumnya lembut,

Beberapa saat ciuman itu berlangsung hingga Pavel tiba-tiba membolakan matanya saat dia merasakan sesuatu yang menusuk tangannya

Pavel mendorong Pooh dan melihat sebuah suntikan yang menancap di tangannya

Pelaku yang melakukannya tentu orang yang ada di hadapannya.

"Pooh? Apa yang kau lakukan?"tanya Pavel dengan tatapan tak percaya

under the moonlight 🔞🔞Where stories live. Discover now