💞Chapter 05. Segiempat yang Mulai Rumit

10 3 68
                                    

Gak terasa hampir setengah bulan gak update, wkwk

***

Rumor Shaqiel dan Yuna pacaran sudah mulai menyebar, termasuk ke telinga teman-teman sekelas mereka. Ditambah, keduanya akhir-akhir ini memang lebih sering berinteraksi layaknya pacaran sungguhan. Padahal, sebelumnya Yuna selalu menghindar dari Shaqiel meski cowok itu kadang mengajaknya becanda, tetapi Yuna seolah-olah tidak peduli.

"Cie cieee!" Dua orang teman sekelas Shaqiel dan Yuna, tiba-tiba berseru heboh sambil melewati mereka yang sedang menuju perpustakaan.

"Apa, sih? Heboh banget," komentar Shaqiel sambil menggeleng maklum. Lalu, melanjutkan obrolannya dengan Yuna. "Tadi lo nanya gue ikut latihan basket atau nggak?"

"Iya. Soalnya tadi Libra nanya ke gue."

Langkah Shaqiel terhenti, begitupun Yuna. Dia menghadap Yuna dengan ekspresi serius. "Libra nyamperin lo?" Wajahnya agak khawatir, takut Libra melakukan sesuatu pada cewek itu.

Yuna mengangguk, tidak curiga dengan ekspresi Shaqiel. "Dia minta maaf. Abis itu nanya gue bakal nonton latihan atau nggak. Gue bilang, tergantung ada lo atau nggak."

Kalimat terakhir Yuna membuat Shaqiel tersenyum lebar. Puas dengan jawaban yang diberikan Yuna untuk Libra. "Good job!" ucapnya sambil mengacungkan jempol. "Gue datang aja kali, ya, biar seru?"

Yuna mengangkat bahunya. "Terserah."

"Lo bakal datang juga, 'kan?"

"Harus banget, nih?"

Shaqiel menangkup kedua tangannya di depan dada, memasang wajah memohon di depan Yuna. Dengan wajah tampan nan polos itu, siapa yang bakal bisa menolak?

"Oke."

Termasuk Yuna Adara Bestari.

"Yes! Oh, ya, ini ngapain lo ke perpus?" Shaqiel memang mengikuti Yuna, tanpa tahu tujuan gadis itu.

"Oh, minjam novel."

Shaqiel melongo sejenak. "Gue kira mau belajar. Ekspektasi gue ketinggian," ujarnya jujur.

Yuna terkekeh mendengar respons cowok itu. "Ngapain lo berekspektasi begitu, kita 'kan satu spesies!" Maksudnya adalah sama-sama spesies malas belajar.

***

Semua pelajaran berakhir, saatnya pulang. Namun, tidak berlaku bagi tim basket yang hendak latihan, begitupun bagi yang mau menonton mereka. Termasuk, Libra dan dayangnya, juga couple baru Yuna dan Shaqiel.

Yuna dan Shaqiel datang agak lambat karena menunggu Shaqiel beres buang air besar, entah apa yang dimakan cowok itu sampai sakit perut.

Di tribune, sudah ada Libra dan Anggi, serta Alfa yang belum masuk lapangan. Melihat itu, Shaqiel segera menarik Yuna mendekat ke arah mereka. Sosok yang ditarik kaget dan ingin protes, tetapi keburu sampai di depan ketiga orang tersebut.

Libra menatap tangan Shaqiel yang memegang Yuna, begitupun Alfa, melakukan hal yang sama, yakni menatap tangan Yuna yang dipegang Shaqiel.

"Udah pemanasan, Al?" tanya Shaqiel. Tangannya masih memegang tangan Yuna dengan erat.

Alfa beralih menatap Shaqiel. "Belum, bentar lagi. Masih nunggu yang lain ganti baju."

Ketua ekskul basket itu mengangguk mengerti. "Oke. Jangan sampe cedera, ya!"

Alfa tersenyum, lalu menyahut, "Siap, makasih!"

"Al, tali sepatu lo," kata Yuna memberitahu. Detik berikutnya, dia kaget dengan ucapannya sendiri, bisa-bisanya perhatian ke Alfa di saat ada Libra dan Anggi. Bisa ditebak, Anggi langsung melotot tajam ke arah Yuna, sedangkan Libra biasa saja.

Love Later Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang