💞 Chapter 06. Shaqiel, Ibu Kandung, dan Ibu Tiri

14 2 70
                                    

Haha, aku update~
Maaf panjang, 1600-an kata.

***

Meski suasana hatinya sempat buruk sewaktu di mobil tadi, Yuna tetap akting sebagai pacar Shaqiel yang manis di depan Libra, demi duaratus ribu. Sedangkan Libra, kaget sekaligus kesal, tidak mengira Shaqiel bakal membawa Yuna.

Melihat raut wajah Libra, Shaqiel tersenyum puas. "Mau makan dulu, 'kan? Ayo!"

Libra berbalik, berjalan lebih dulu masih dengan wajah cemberut. Namun, dia masih punya rencana yang belum Shaqiel tahu. Setibanya di restoran, dia menghampiri dua orang, wanita dan pria awal empat puluhan. Si wanita adalah Tyas Anggito, salah satu pemeran di film Nugro's Family.

Langkah Shaqiel yang berada di belakang Libra langsung terhenti, dengan cepat mengalihkan pandangannya, enggan melihat ke depan. Libra bergerak cepat menarik Shaqiel ke sisinya.

"Tan, El datang!" ucapnya dengan senyum semringah. Dia berhasil membawa Shaqiel ke hadapan Tyas sesuai janjinya.

Yuna yang tidak tahu apa-apa, hanya berdiri diam, menatap lantai. Mau pergi dari sana, bakal terlihat aneh, tetapi berdiri diam seperti kambing congek juga bukan ide bagus.

Tyas tersenyum manis, lalu mempersilakan Shaqiel duduk. Namun, meski berusaha bersikap ramah, tetap saja tampak canggung. Sebab, sudah lama dia tidak melihat remaja 17 tahun yang kini tumbuh tinggi itu. "Oh, ya, temen kamu yang di belakang---"

"Pacar," ralat Shaqiel dengan cepat. Masih enggan menatap wanita di depannya.

"Mama kira kamu pacaran sama Lili, loh," sahut Tyas.

Shaqiel berdecih mendengar itu. Bukan soal tentang pacaran sama Lili, tetapi karena Tyas menyebut diri sendiri sebagai 'Mama', dia tidak tahan untuk tidak memasang wajah julid. Kalau saja bukan di depan umum, Shaqiel tidak akan sediam ini, dia masih menjaga kehormatan sang ibu kandung sebagai aktris terkenal.

"Gue udah nepatin janji buat dateng. Gue sama Yuna mau pulang." Shaqiel beralih pada Libra.

"El---" Libra tidak jadi meneruskan ucapannya karena Shaqiel dan Yuna mulai menjauh, tidak mungkin dia teriak mencak-mencak di tengah restoran.

***

Sejak tadi di restoran dan sekarang di dalam mobil, Yuna tidak berani bertanya apa yang terjadi karena raut wajah Shaqiel sama sekali tidak bersahabat. Baru kali ini Yuna melihat cowok itu marah. Ah, kecuali sewaktu memukuli Pak Kevin.

"Maaf, ya, dandan lo jadi sia-sia." Shaqiel akhirnya buka suara. Merasa bersalah karena membuang waktu Yuna.

"Nggak apa-apa, asal duaratus ribunya tetep lo bayar."

Entah becanda atau serius, ucapan Yuna mampu membuat Shaqiel terbahak, mengubah ekspresinya menjadi ceria seperti biasa.

"Iya, iya. Inget, kok."

Walaupun bisa membuat Shaqiel tertawa, suasana di antara mereka kembali hening. Cowok itu menatap Yuna, yang sedari tadi curi-curi pandang padanya, ingin bertanya, tetapi ragu.

"Oh, ya, yang tadi itu ibu kandung gue," ungkap Shaqiel, setelah beberapa menit berpikir apakah harus menceritakan semuanya atau tidak.

Yuna menatap Shaqiel, kaget, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Shaqiel menatap balik, lalu tersenyum tipis. "Lo orang pertama yang tahu fakta ini selain Libra."

Yuna masih syok. Rahasia tentang Indri yang cuma ibu tiri, tertutup rapat. Benar-benar tidak menyangka Shaqiel anak tiri kepala sekolah. Soalnya menurut Yuna, mereka terlihat mirip layaknya ibu dan anak kandung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Later Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang