Rafka terbangun dari tidurnya, saat ia sedang menidurkan Elvin ternyata rafka pun juga ikut tertidur.
" eunghh.. " rafka terbangun dari tidurnya, lalu ia melirik ke arah Elvin yg memang masih tertidur lelap.
Ia menatap Elvin dengan lekat, wajahnya tampan, dengan halis yg tebal, dan mata yg terlihat agak memanjang, singkatnya mata elang.
Terkesan dominan.
Rafka tersenyum kecil menatap Elvin, berharap nantinya ia akan mempunyai keturunan sama dengan Elvin.
Namun..
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu dari kamarnya rafka, ia terbangun dan berkesiap untuk membuka kan pintu.
" ada apa mah? " tanya rafka
" mau makan gak? Kalo gak mau yaudah " ucap fara singkat.
Rafka melirik ke belakang memastikan Elvin akan terbangun atau tidaknya.
" tapi Elvin takut kebangun, bawa aj ke kam-"
" kamu gak usah manja, lagian anak itu masih tidur, udah ayok turun ke bawah mau kamu mati kelaperan cuma karna takut Elvin kebangun? Dari pagi kamu belum makan " ucap fara lalu pergi.
Rafka hanya mengangguk lalu ia mengikuti fara dari belakang.
Saat tepat di hadapan meja makan yg sudah di hidangkan, terlihat lezat namun dimata rafka makanan itu seperti makanan busuk.
Ia tak tahu mengapa tak ada selera untuk makan seharian ini, padahal hidangan makanan didepannya sangatlah enak menurut kedua orang tuanya, dan itupun masakan special dari fara.
" mah, gak ada masakan lain apa? " tanya rafka
" ehh.. Anak ini, udah di bikinin malah komentar yg gak ada.. Makan aja yg ada gak usah banyak complain kamu mau masak aja nggak " ucap fara
" tapi rafka gak selera " jawab rafka
" di omongin sama orang tua bisanya jawab terus, udah makan sekarang mama gak mau kamu mati kelaparan " ucap fara.
Mau tak mau rafka menuruti apa kata fara, ia mengambil alih tempat duduk di depan Reno, papanya.
" tumben banget kamu gak selera makan, biasanya kalo mama kamu masak banyak selalu jadi yg pertama " ucap Reno di sela sela makannya.
" gak tau pa, lagi gak selera aja " ucap rafka
" nih, muka kamu juga kenapa kaya mayat hidup rafka? Ya ampun.. " ucap fara sembari menggeleng gelengkan kepalanya.
" mungkin dia lagi sakit far.. Abis ini kasih obat aja " ucap Reno
Akhirnya mereka makan bertiga, eh.. Bertiga?
" mah, pah, achell mana? " tanya rafka
" oh iya achell! Lupa mama " ucap fara lalu langsung pergi ke kamarnya achell.
Sementara rafka dan reno masih setia di meja makan.
" pah aku udah kenyang " ucap rafka, padahal makanannya masih agak banyak.
" loh itu abisin dulu, masih banyak.. Kamu dari pagi gak makan loh " ucap Reno
" dibilang gak selera makan, udah lah rafka ke kamar duluan " ucap rafka lalu pergi, Reno hanya menatap anaknya.
Ia curiga, mengapa rafka akhir akhir ini jika setiap makan selalu saja tersisa padahal sebelumnya tidak pernah begitu.
Bukan Reno jika tidak mau menyelidiki hal yg ia pentingkan.
.
.
.
.
.
." arghhh! Bangsat! " umpat marven, merasa dirinya kini sangatlah bodoh.
Bagaimana bisa ia menjauhi rafka, sementara rafka saja sedang mengandung anak darinya, ia menyesal tidak berbicara langsung pada rafka dan keluarganya.
Marven mengusap wajahnya gusar.
" gua harus gimana? " lirihnya.Karena terlalu banyak pikiran, jadinya ia memutuskan untuk membuka handphone nya.
Lalu mengetikkan sesuatu.
𝐑𝐚𝐟𝐤𝐚
𝐀𝐧𝐝𝐚
Raf gua mau kita ketemuan
Besok.Hanya pesan itu saja yg dapat marven sampaikan.
Ia menaruh handphone nya yg lobet ke laci nakas, dan ia menatap langit langit kamar, pikirannya sedang berperang dengan hatinya.
Sebenarnya marven masih straight tetapi keadaan yg membuatnya seperti ini, ia harus bertanggung jawab kepada rafka.
Marven terkekeh pelan menertawakan keegoisan nya sebelum akhirnya menutup matanya menjemput alam mimpi.
Malam memang tenang
Tapi tidak dengan pikiran......
Makasih bnget banget bangett buat yg udh baca sama vote, mohon di bantu yh, akun ke 2 soalnya.
Typo? Sorry
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKEL JADI SUAMI?
Teen Fictionmengisahkan seorang anak lelaki yg cantik seperti layaknya wanita namun bedanya ia adalah pria. hidupnya sederhana namun kebutuhan nya selalu tercukupi. keluarganya pun juga cemara walau agak toxic Rafka di pertemukan dengan marven karena keluarga...