Keesokan harinya...
Rafka terbangun dari tidur lelapnya, mungkin karena kemarin lelah.
Seperti biasa pada anak muda zaman sekarang bangun tidur langsung pegang handphone.
Ia melihat notifikasi dari seseorang.
𝐌𝐚𝐫𝐯𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐤𝐞𝐥 𝐭𝐚𝐦𝐯𝐚𝐧
𝐌𝐚𝐫𝐯𝐞𝐧
Raf gua mau kita ketemuan
Besok.Rafka membaca pesan itu sembari mengerutkan keningnya, kenapa tiba tiba banget? Berarti sekarang dong ketemuannya.
" apa ya yg mau di omongin sama dia " gumam rafka, namun ia segera menepis pikiran itu.
𝐌𝐚𝐫𝐯𝐞𝐧 𝐤𝐚𝐤𝐞𝐥 𝐭𝐚𝐦𝐯𝐚𝐧
𝐀𝐧𝐝𝐚
Dimana?𝐀𝐧𝐝𝐚
Mending di taman aja deh, sekalian
Gue juga mau ada yg di beliSetelahnya ia langsung bangun dari kasur dan segera bergegas untuk membersihkan dirinya.
Setelah membersihkan diri ia memakai outfit yg menurutnya bagus untuk bepergian.
.
.
.
.
.
.Pelan pelan, mata marven terbuka, menatap langit langit kamarnya setengah sadar. Dia mengerang dan menyentuh keningnya yg terasa pusing, mungkin akibat ia semalam banyak pikiran.
ia melirik jam weker di sebelahnya, pukul sembilan pagi.
Cowok itu menumpu berat badannya dengan kedua siku dan menegakkan tubuhnya, setelah itu ia ingin mengambil handphone nya namun handphone nya mati.
" sial! Gua lupa nge charger " ucap marven menatap handphone nya yg hitam
Ia bangun dari kasur dan segera men charger handphone nya, lalu menghidupkannya, terlihat kan ada 2 pesan dari rafka
Marven hanya membalasnya dengan kata
" ya "Setelahnya ia bersiap siap untuk bertemu rafka di taman.
.
.
.
.
.
.Rafka yg sudah menunggu di taman sekitar 30 menitan, ia merasa bosan lagi dan lagi ia melihat jam di tangannya.
" sebenernya apa sih yg mau di omongin? " gumam rafka, ia menengok kanan kiri dan mendengus kesal.
Pada akhir nya ia beranjak dari duduknya dan beralih untuk pergi, namun...
Grep!
Ada tangan yg memegangnya hingga ia hampir jatuh bila tidak di tahan oleh orang itu.
" bangke banget lo jadi orang! Gue udah nungguin 30 menit lebih tau gak! " bentak rafka, akhirnya ia meluapkan kekesalannya.
Marven malah terkekeh pelan.
" sorry.. Buat lo nunggu lama " ucap marven.Rafka sungguh kesal dengan kelakuan marven yg diluar akal sehat.
" udah cepetan lo mau ngomongin apa? Gue mau ke gramed ini " ucap rafka
Marven mengangguk lalu menyuruh rafka duduk dahulu.
" mungkin.. Lo bakal kaget ataupun marah ke gua kalo tau " ujar marven
Rafka hanya mengangguk.
Marven meraih kedua tangan rafka, dan di genggamnya erat tangan mungil itu.
" maafin gua.. Gua salah nggak ngomong soal ini dari awal, dan ya sekarang ini lo lagi mengandung anak gua " ucap marven
Jujur, rafka mendengarnya bingung, maksud dari lelaki di hadapannya ini apa? Mana mungkin ia mengandung?
" maksud.. Lo? " tanya rafka
" maaf raf... Gara gara waktu itu kita lakuin hubungan yg lebih, lo sekarang... Lagi hamil anak gua " jelas marven
Rafka mendengarnya justru tertawa.
" ya.. Gak apa apa, tapi.. Lo bercanda nya jangan kelewatan lah, mana mungkin gue hamil anak lo " ucap rafka
" gua beneran ngomong serius, gak ada yg dianggap bercanda " ucap marven dengan nada yg tegas.
Disitulah rafka terdiam sejenak, ia mencerna semua ucapan yg di lontarkan marven, marven pun juga setia menatap kedua mata rafka yg mulai berkaca kaca.
" gua tau, mungkin.. Lo marah sama gua, tapi tolong jangan gugurin dia.. Lo boleh benci gua tapi jangan ke anak gua " ucap marven
Rafka masih terdiam.
" raf- "
" lo ngomong kayak gitu seolah olah gue partner buat ngandung anak lo " ucap rafka
" gak gitu rafka... "
Rafka mengelap air matanya dengan tangan kirinya yg ia lepas dari genggaman marven.
" gue udah kotor... " ucap rafka
" gak raf.. Lo-"
" makasih, udah buat gue trauma sedalam ini, gue pamit " ucap rafka dengan menghempaskan lengannya dari genggaman marven.
" rafka! " marven segera mengejar rafka dan pada akhirnya ia berhasil menghentikan rafka.
" apa lagi?! Belum cukup buat gue hancur kayak gini?! " bentak rafka
" raf... Gua tau gua salah, tapi tolong dengerin dulu ini belum selesai " ucap marven.
" lo- " ucapan rafka terpotong karena marven dengan cepat memeluknya.
" raf... Gua mohon banget sama lo.. Lo boleh benci gua sebenci apapun lo sama gua, tapi jangan gugurin dia oke? Gua bakalan tanggung jawab soal itu " ucap marven
" g-gue masih bingung antara mau Terima dia apa gak, jadi tolong lepasin " ucap rafka
Pada akhirya marven menuruti kemauan rafka, marven melepaskan pelukannya dan beralih mengusap air mata rafka.
" maafin gua raf... Gua emang pria brengsek yg dateng ke hidup lo, maafin gua " ucap marven
Tetapi rafka tidak menyahuti pembicaraan itu.
" permisi " ucap rafka lalu beralih pergi, dan marven juga tidak mengejarnya mungkin rafka ingin menenangkan diri terlebih dulu.
.
.
.
.
.
.Gugurin gak ya.... 😋
Typo? Sorry
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKEL JADI SUAMI?
Teen Fictionmengisahkan seorang anak lelaki yg cantik seperti layaknya wanita namun bedanya ia adalah pria. hidupnya sederhana namun kebutuhan nya selalu tercukupi. keluarganya pun juga cemara walau agak toxic Rafka di pertemukan dengan marven karena keluarga...