Reanna Harsley ataupun Rea merupakan seorang gadis tomboy nan ceria yang mengalami sebuah kejadian yang membuat dia dijauhkan bahkan dikucilkan oleh teman-temannya sendiri hanya karena sebuah rumor atau fitnah yang membuat gadis itu memiliki trauma yang mendalam.
•
Kehidupan tetap berjalan seperti biasanya, anak-anak sedang berjalan menuju sekolahnya, mahasiswa-mahasiswi pergi ke kampus, dan orang-orang melakukan pekerjaannya masing-masing...
Matahari bersinar, langit berwarna biru yang dihiasi awan, burung berkicauan di sekitar taman. Pohon yang rindang menambah suasana indah pada pagi hari.
Terdapat, ada 7 sekawan yang baru memasuki kelas 8 sedang bersantai di sebuah taman sekolah...
"Hari yang indah ini, kita lebih baik ngapain ya??" Qiana menatap langit dan bertanya kepada mereka.
"Entwah lah, gue pwun gwak twau🗿" Rea berkata sambil memakan corndog.
"Habisin dulu makanannya dan jangan lupa lu pakai tisu, mulut lu dah kotor tuh!" Hilya memberikan tisu dan menyuruh Rea untuk menghabiskan makanannya.
"Mungkin cuma bisa melihat pemandangan aja sih..." Alea mengelus kelinci yang dia ambil dari taman sekolah.
"Dah berapa kali aku dah bilang, jangan bawa kelinci sekolah kesini woi?! Nanti, kita pulak yang dapat masalah! " Tari menyuruh Alea untuk meletakkan kelinci dari sekolah mereka.
"Tapi, kelinci ini imut banget loh!" Alea menatap kelinci-kelinci dengan mata yang berbinar-binar.
"Suka hati kau lah, Aleanora Ruby😑" Ami hanya memutar bola matanya.
"Weh, aku dengar ada rumor baru loh disekolah kita ini." Hilya berbisik kepada mereka.
"Tentang apa tuh??" tanya Qiana.
"Ada murid baru yang akan ditempatkan dikelas kita..." Hilya berkata kepada mereka.
"Cowok atau cewek, Hilyana Charlene?" tanya Rea.
"Cowok lah, siapa lagi🗿" Hilya menjawab dan mereka hanya bisa tersenyum tipis.
"Ganteng gak??" tanya Qiana.
"Lumayan lah🗿" jawab Hilya.
"Lebih baik kita ke kelas aja deh. Mau bunyi bel nih." Sean melihat jam tangan dan mereka beranjak pergi ke kelas mereka.
*****
Pelajaran telah dimulai, akan tetapi... Ada pengumuman yang akan diberitahukan dikelas itu.
"Baiklah anak-anak, sebelum kita memulai seperti biasa. Hari ini kita ada kedatangan murid baru. Silahkan masuk dan memperkenalkan dirimu ya, nak." Buk Mela menyuruh seorang lelaki untuk masuk ke kelas.
"Perkenalkan, nama aku William Franklin. Semoga kita bisa jadi teman yang baik ya." Lelaki yang bernama mengenalkan dirinya.
"Baiklah. Kamu bisa duduk di kursi dekat Marshall Edison ya." Buk Mela menunjuk dan nama lelaki yang dibilang guru itu langsung mengangkat tangannya.
"Baik, buk." William berjalan ke arah bangku lelaki itu.
"Salken, gue Marshall." Lelaki itu mengulurkan tangan.
"Gue William, salken." Lelaki itu juga mengulurkan tangan ke teman sebangkunya yang baru.
"Btw, gue akan kenalkan lu ke semua orang disini!" Marshall ingin memperkenalkan semua teman kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TMGZ : Lies Tipped in Regret
Fiksi Remaja[Prequel Story of "TMGZ : The Power Of Eye Color"] (Aslinya, cerita ini lebih kearah "Backstory") Kejadian dan rumor membuat seseorang mengalami trauma dan kepribadiannya berubah drastis... Rea menjalani kehidupan bersama teman-temanny...