16. End of story

19 5 1
                                    

TANDAI TYPO NYAA!!!
JANGAN LUPA VOTE NYA, BIAR SAYA SEMANGAT UP NYA

_________________________________________________----------------------------------------------------------------------------

*
*
*
*
*
*
*

happy reading

Hari berganti jam, jam berganti menit dan menit berganti detik.

Tak terasa sudah 1 Minggu Alea dan Fauzan terus belajar bersama setelah pulang sekolah.

Dan selama satu Minggu ini Alea dan Devan jarang sekali bertegur sapa, Devan juga tidak pernah lagi menjemput dan mengantar Alea kesekolah.

Aneh sekali rasanya.

Alea selalu berusaha mengajak Devan berbicara namun Devan selalu berkata "sana gih belajar sama Fauzan"

Alea hanya berfikir apakah Devan cemburu atau bagaimana?

Eh tapi bukankah cemburu hanyalah untuk seseorang yang di cintai?

Jika memang benar Devan cemburu apakah itu artinya dia mencintai Alea?

Ah sudah lah memikirkan nya saja sudah membuat kepala Alea pusing tujuh keliling.

Saat Alea tengah memikirkan Devan, tiba-tiba tepukan lembut di bahu Alea membuat nya tersadar.

"Eh iya kanapa kak?" tanya Alea

"Engga apa-apa, kamu yang kenapa? dari tadi bengong"

"Hehe gue gapapa kak"

"Oh iya hari ini terakhir kita belajar bareng ya Lea?" tanya Fauzan lalu duduk di samping Alea

Alea mengangguk "iya kak"

"Ga kerasa banget perasaan baru kemarin kita belajar nya kok sekarang udah selesai aja sii, belajar bareng kamu seru banget deh."

"Masa sih kak." ucap Alea yang tak tau harus berkata apa

"Iyaa, sama kamu vibesnya bahagia banget, kakak ngerasa nyaman dekat sama kamu." Alea hanya tersenyum dan kembali mendengar perkataan Fauzan.

"Selama satu Minggu ini, kakak ngeliat kepribadian kamu yang ternyata emang asik, pantesan aja banyak kakak kelas dan adek kelas yang suka sama kamu 'termasuk kakak'" fauzan mengecilkan suaranya saat berkata "termasuk kakak"

"Eh kak Fauzan ngomong apa tadi yang terakhir? Alea ga denger?" tanya Alea yang tak mendengar ucapan terakhir fauzan.

Fauzan bernafas legah, untung saja Alea tidak mendengar perkataannya itu.

"Ga ada apa-apa kakak ga ngomong apa-apa." elak Fauzan yang di angguki oleh Alea.

"Anu kak, Alea cuman mau bilang makasih udah sabar ngajarin Alea selama seminggu ini, makasih atas waktu yang kakak luangin buat ngajarin Alea, maaf kalau selama seminggu ini Alea bandel banget, suka marah-marah kalau di ajarin." cengir Alea di akhir kalimat.

Memang seminggu ini Alea suka marah-marah jika diajarin

Seharusnya Fauzan yang marah-marah tapi kenapa Alea yang marah? sangat aneh

End Of StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang