Asam.
Itulah pemandangan pertama kali yang akan kalian lihat di wajah Kwon Ruka Anastasya, putri sulung dari Kwon Gitae dan Anastasya.
Ruka benar-benar di buat geram setengah mati oleh ngidamnya Asa karena adiknya itu bisa-bisanya meminta nya Cosplay kodok di jalanan.
Padahal penampilan Ruka sangat swag seperti ini.
Tapi kini berubah jadi seperti ini.
Kan jadi malu. Mana di ketawain trio bokem lagi gara-gara bulu matanya kepanjangan, pakai high heels merah kebesaran dan tas besar pula.
Kalau kata Rora mah sok centil lu Kak. Kan makin tantrum tuh Ruka.
"Hahahaha parah sih ini, tapi gue dukung banget calon ponakan kita karena dia berhasil balas dendam ke Kak Ruka yang sempat minta ke Papa kalau Kak Asa di usir dari rumah."kata Rora melihat kakak sulung nya itu baru saja selesai memakai kostum kodok nya.
"Iyaa, biarin aja si Kukang kena mental sekarang hahahaha. Siapa suruh main usir aja Kak Asa nya, kan kita jadi gak bisa minta traktiran lagi sama Kak Asa."timpal Rami.
"Setuju! Aku juga gak terima Kak Asa di usir dari Rumah, tapi aku gak bisa apa-apa karena takut uang jajan aku di potong sama Papa."kata Ahyeon sedih.
"Tapi aku salut loh sama Kak Asa, dia kan dah di usir tuh ya? Tapi setiap kali kita telepon dia selalu berusaha baik-baik aja padahal aku sangat yakin kalau Kak Asa pasti tertekan batin selama ini."Rora ikut sedih jadinya.
"Sudah jangan bahas sedih-sedih dulu, sekarang kita fokus ke Kak Ruka aja dan Rora siapkan kamera nya agar kita bisa mengirimkan nya ke Kak Asa setelah ini."Rami memberi instruksi dan Rora mulai menjalankan tugasnya.
"Btw Kak mprit mana ya? Kok belum sampai juga sih?"tanya Ahyeon yang tak menemukan kakak princess nya itu.
"Yang gue tau sih Kak mprit nanti nyusul kesini karena ada yang harus dia kerjain dulu di butik sama Mama."jawab Rami.
"Pantesan gak ada sejak tadi, kalau udah sama Mama mah pasti bakalan lama di butik."sahut Rora yang kesal karena sang ibu terlalu mendoktrin semua anak-anak nya untuk mengikuti jejaknya.
"Mama kan emang gitu Ra. Eh! Lihat tuh Kak Ruka udah mulai berjalan, kita harus ikutin dia sekarang juga dan melaporkan hasil Vidio hari ini ke Kak Asa agar calon ponakan kita gak ileran nanti."kata Ahyeon di setujui yang lain.
°°°°°°°°°°
Ruka pov.
Anjing! Di dalam sini gerah banget cuy rasanya kayak di neraka.
Gue pengen copot semua kostum jelek ini tapi gue lebih takut ke mprit karena dia semalam mengancam akan membakar semua koleksi buku komik gue.
Emang sih bisa di beli lagi buku komik nya, tapi sebenarnya gue nyimpen sesuatu di dalam salah satu buku komik ku yaitu kaset Vidio film bokep.
Kan bisa berabe kalo tiba-tiba pas mprit bakar semua tuh komik terus tak sengaja kaset Vidio nya jatuh dan di temuin mprit, terus dia ngamuk dan ngadu sama Papa bisa-bisa gue di coret dari kartu keluarga kayak Asa.
Gue gak mau itu terjadi. Gue gak mau hidup gelandangan, makanya gue disini rela jadi orang bego sedunia cuma nurutin ngidam nya si bumil.
Aku terus berjalan sampai menemukan sebuah warung dan ku hampiri, jujur aku haus ingin beli minum sebentar.
"Permisi mas, saya-"
"Maaf mba, gak punya receh."
Shock! Itulah yang gue rasain saat ini. Di kira gue ini lagi ngamen apa ya? Ingin ku hajar dia sekarang juga tapi tiba-tiba teringat apa kata mprit.
"Ingat ya kak, kakak gak boleh marah saat bertemu dengan seseorang. Mau mereka berkata apapun dan berprilaku seperti apapun kakak harus terima. Dan satu lagi. kakak harus menjadi kodok centil, kalo aku sampai denger kakak gak lakuin itu aku bersumpah akan membakar semua komik kakak sekalian bakar kakak di dalamnya."
Glek
Gue rasanya susah cuma buat nelen ludah sendiri kalo keinget ancaman mprit. Kalo udah menyangkut Pharita gue gak bakalan berani, terpaksa deh gue harus nurutin kemauan mprit dengan menjadi kodok centil.
"Mba? Mba budeg ya? Saya gak punya receh, udah sono pergi."lagi lagi gue di usir.
Sebenarnya kesabaran gue ini setipis tisu, tapi khusus untuk kali ini gue ngalah.
"Ihh mas nya gimana sih, saya ini gak mau receh loh ya karena saya udah punya banyak uang. Nih lihat! Uang saya bergepok-gepok."gue pun mengambil uang gepokan di dalam tas biru yang gue bawa, tapi setelah uang itu keluar gue shock berat anjir karena ternyata uang gepokan yang di kasih mprit tadi ternyata uang mainan.
"Mana uang nya mba? Itu mah uang mainan. Mba nya ini mau nipu saya ya?"
"Eh! Enggak-enggak."gue panik takut di gebuk masa.
Di dalam kepanikan tanpa sadar gue lari terbirit-birit menjauh dari pemilik warung itu tapi tak sengaja menabrak seorang pria.
Bruk
"Maaf maaf saya gak sengaja."
"Gak papa. Mba nya gak papa?"gue liat lawan bicara gue dan dia lumayan tampan juga.
Sebelum menjawab gue buka kepala kodok ini karena gerah jika harus terus memakainya.
"Gue gak papa kok. Ouh iya, kenalin gue Kwon Ruka Anastasya. Kalo Lo siapa?"gue ulurin tangan gue siapa tau pria ini bisa jadi temen baru gue nanti.
Pria itu terlihat ragu untuk menerima jabatan tangan gue, tapi gak berselang lama dia pun membalasnya.
"Gue Asahi, Asahi Gentaraksa. Panggil aja gue Genta atau Aksa."gue tersenyum mendengar nya.
"Senang bisa berkenalan sama lu Genta. Semoga kita jadi temen akrab setelah ini."
"Iya, gue harap juga begitu."
Gue bener-bener seneng banget akhirnya punya temen baru setelah sekian lama di larang sama Papa karena kasus Asa kemarin. Dan gue harap Genta tak sama seperti mantan kekasih Asa yang tidak bertanggung jawab itu.
Ruka pov end.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
My daughter
Fanfictionmereka menilai ku rendah hanya karena aku tidak punya Papa