Saat ini Asa tengah melakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui kondisi janinnya baik-baik saja di dalam sana.
Hwan tidak ada di sana karena pria itu tidak di izinkan Asa untuk masuk menemani nya.
"Dok? Kenapa anak saya berputar-putar seperti gasing?"tanya Asa heran melihat calon anaknya itu berputar di dalam kandungan, pantas saja perut nya sakit sejak tadi.
Dokter Stevie tersenyum lalu berkata.
"Itu artinya anaknya sehat Bu Asa. Malahan sangat sehat, dan lihat lah ini ! Dia sangat aktif di dalam sana menunjukkan bahwa ia sedang bahagia." Asa menutup mulutnya tak bisa berkata-kata.
"Benarkah Dokter? Aku sangat senang jika calon anak ku bahagia meski kami hidup serba kekurangan."Dokter Stavie tersenyum melihat Asa terharu melihat calon bayinya bahkan sampai berkaca-kaca matanya.
"Seorang anak akan tumbuh dengan baik jika ia memiliki ibu yang hebat seperti mu, meskipun kalian kekurangan ekonomi sekalipun."jelas Dokter Stavie membuat Asa menatapnya sambil tersenyum.
"Iya, Dokter benar! Dan saya sangat bersyukur akan hal itu. Saya berharap masih bisa menjaganya sampai saya mati."
"Jangan berbicara seperti itu Ibu Asa. Percayakan saja semua kepada Tuhan dan saya yakin Tuhan pasti akan selalu melindungi kalian karena anda adalah orang baik."Asa hanya tersenyum lalu menatap perut buncitnya dengan berkata
"Saya memang tidak tau akan masa depan Dok, tapi saya bersumpah akan selalu membahagiakan anak ini dan tidak akan membuat nya menangis karena kekurangan kasih sayang dari orang tuanya."
"Saya memang sendiri, tapi bukan berarti saya tidak bisa menjadi kuat demi anak saya kan Dok?"
"Benar! Anda bisa menjadi kuat karena anda adalah seorang ibu. Seorang ibu yang akan rela memberikan nyawa dan seluruh dunia nya asalkan anaknya hidup dengan bahagia."jawab Dokter Stavie membuat Asa mengangguk setuju.
"Terima kasih atas nasehatnya Dokter Stevie."
"Sama-sama Bu Asa. Kalau begitu kita akhiri pemeriksaan hari ini dan bertemu lagi bulan depan. Dan ini ada vitamin tambahan untuk mu."Dokter Stavie memberikan resep vitamin yang baru untuk Asa konsumsi.
"Terima kasih Dokter, kalau begitu saya permisi dulu."Asa pun pamit undur diri dan setelah ia keluar dari ruangan Dokter Stevie, Asa terkejut tak menemukan Hwan disana.
"Hwan dimana ya? Apakah dia sudah pulang?"gumam Asa masih memerhatikan kursi tunggu yang terletak tepat di depan ruangan di mana Hwan duduk sebelumnya.
"Aku disini Asa."seru Hwan baru saja datang membawa sekantong kresek minuman dan ada dua roti juga yang ia bawa.
"Hwan? Dari mana saja kamu."
"Aku habis membeli air mineral tadi karena haus, jadi sekalian aku membelikan mu air mineral dan roti karena aku tau kamu pasti akan lapar setelah pemeriksaan tadi kan?"Asa tersenyum canggung karena tebakan Hwan tepat sasaran.
Melihat Asa yang seperti nya sedikit tersindir akan kalimat nya Hwan berinisiatif untuk mencairkan suasana.
"Hmm.. bagaimana hasilnya? Dia baik-baik saja kan?"
"Iya, dia sangat baik dan tumbuh aktif pula."
"Wah! Aku jadi tidak sabar ingin segera bertemu dengan calon anak ku."
Plak
"Jaga kata-kata mu. Lagi pula memang nya aku mau sama kamu Hwan?"kesal Asa mulai berjalan mendahului.
"Kenapa tidak? aku tampan. Aku juga baik dan tidak sombong! Apalagi yang kau cari sih Sa?"langkah Asa terhenti lalu menjawab pertanyaan itu dengan ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My daughter
Fanfictionmereka menilai ku rendah hanya karena aku tidak punya Papa