Bab 03_ Ngidam

1.1K 114 18
                                        

Hari ini adalah hari Sabtu dimana ia mendapat jatah cuti/libur dari Restoran tempat dia bekerja.

Di hari libur yang indah ini seharusnya Asa bisa menikmati nya sambil minum kopi atau jalan-jalan karena itu kebiasaan nya sejak dulu sewaktu ia masih tinggal di Jakarta. Akan tetapi, setelah ia mengandung dan hidup sendiri Asa mulai meninggalkan kebiasaan buruk nya itu karena ada satu nyawa yang harus ia jaga sebaik mungkin.

Dan satu nyawa itu kini menjadi tanggung jawabnya.

Asa tak akan mungkin se'tega itu membunuh atau meracuni anaknya sendiri, hanya demi membahagiakan diri sendiri kan? Asa tidak mau calon bayinya kenapa-kenapa hanya karena ke'egoisan semata.

"Selamat pagi anak nya Mami. Kira-kira kamu mau makan apa pagi ini sayang?"Asa melakukan kegiatan baru nya yaitu menyapa calon anaknya yang masih berada di dalam kandungan.

Konon katanya kita harus selalu mengajak bayi berkomunikasi entah itu saat ia sudah lahir ataupun saat ia masih berada di dalam kandungan, dengan begitu anak itu akan tumbuh aktif dan sehat.

"Hmm? Apa? Kamu mau liat Kak Ruka pakai kodok sambil jalan centil di jalanan? Tapi kenapa kamu malah ingin yang lain nak? Kan tadi Mami bertanya kamu mau makan apa, bukan nya-- auwhh!! Iyaa iyaa Mami akan coba penuhi permintaan kamu ini ya? Tolong jangan menendang lagi, perut Mami sakit sayang."Asa mencoba bernegosiasi dan seperti nya berhasil.

Bayi itu tidak menendang lagi hanya karena keinginan nya akan di tolak oleh Asa.

Sekarang Asa harus memikirkan cara agar keinginan anaknya ini terpenuhi atau ia akan melihat anaknya nanti ileran karena permintaan nya tidak terpenuhi.

"Enggak enggak, aku gak boleh mikir seperti itu."panik Asa saat ia membayangkan anaknya nanti pas sudah lahir malah ileran.

"Baiklah sayang ku, Mami akan coba penuhi permintaan kamu ini sayang tapi kita makan dulu ya? Mami butuh asupan makanan supaya kamu tetap sehat di dalam sana sayang."Asa tersenyum lebar karena merasa calon anaknya setuju.

Ia pun bergegas ke meja makan menikmati sarapannya pagi ini.

                                °°°°°°°°°°°

Sementara itu di Indonesia. Adik bungsu Asa yang bernama Kwon Aurora Anastasya ini sedang duduk di atas pohon sambil menggalih emas di lubang hidung nya.

Katanya sih biar bersih dan gak kotor, tapi emas yang baru saja ia ambil malah di masukkan ke dalam mulut lalu ia makan tanpa ada rasa jijik sedikitpun.

"Aduh! Enaknya ini upil, asin-asin gimana gitu."ujarnya.

Tak sadar salah satu kakak kembarnya datang menghampiri.

"Woy ! Tai. Turun lu, gue mau ngomong sesuatu nih."teriaknya.

"Apa sih Dugong? Gue lagi enak ngupil juga."jawabnya penuh kekesalan karena aktivitas nya di ganggu.

"Ngupil mulu lu. Turun sini kita di suruh kak Pharita buat kumpul di kamarnya."

"Mau bahas apa emang? Kalo gak penting gak mau ikut ah! Mager gue, mending tidur disini."tolak Rora membuat kakaknya itu semakin kesal.

"Yeeee si tai malah molor, gue bilangin Kak mprit ya biar uang jajan lu di potong."ancam nya berhasil membuat Rora langsung lompat dari atas pohon.

"Cepu lu, main nya adu-aduan segala."

"Bodo amat! Yang penting gue--"ucapan Rami terpotong ketika mendengar suara orang terkikik geli tapi tidak ada orang lain selain mereka berdua disana.

"Hihihi."Rora dan Rami saling menatap curiga.

"Lu denger gak tadi?"tanya Rami.

"Iya gong, tapi suara siapa ya? Kita kan cuma berdua disini."Rora bergedik takut jika suara itu berasal dari mahluk halus.

"Hihihi."suara itu terdengar kembali membuat mereka berpelukan karena ketakutan.

"Si-siapa sih anjir? Sini lu maju lawan adek bongsor gue nih."

"Kok gue sih?"Rora mendelik tak terima ia di jadikan tumbal oleh kakak nya sendiri.

"Udah sono! Lu kan tinggi dan masih dalam fase pertumbuhan jadi pasti enak kalo di makan. Gue mau masuk duluan."Rami langsung pergi gitu aja meninggalkan Rora disana.

"Anjir gue ditinggal. Serius ini?"

"Hihihi."Rora langsung lari terbirit-birit ketika suara itu kembali terdengar.

"Lah? Kemana mereka pergi? Padahal aku mau ngasih tau ke mereka soal ngidamnya Kak Asa yang sangat lucu njir."ucap Ahyeon baru saja keluar dari semak-semak entah habis melakukan apa disana.

"Udah ah! Lebih baik aku ke kamar Kak mprit, tadi Rami bilang kita di suruh ngumpul disana kan? Sekalian kasih tau ke mereka terutama Kak Ruka, kalo dia harus memakai kostum badut kodok dengan berjalan centil di jalanan sambil memakai high heels tinggi. Hahahaha calon ponakan gue tau aja gimana nistain si Kukang."Ahyeon kembali tertawa melihat foto badut kodok yang di kirimkan oleh Asa.

"Ahyeon kembali tertawa melihat foto badut kodok yang di kirimkan oleh Asa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                            Bersambung

Kira kira Ruka bakalan mau gak ya nurutin ngidam nya Asa 🤣

My Daughter ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang