bab 22:Melepaskan☹︎

322 77 11
                                    

Typo bertebaran
______________

🧇🧇🧇

Kata sarang, ini saatnya Sunghoon berjuang. Kata sarang, sunghoon harus segera meluruskan kesalah pahaman antara ia dan jake. Dan kata sarang, Sunghoon harus segera mengatakan rasa sayangnya jika tidak ingin kehilangan jake.

Karena kata-kata sarang itu lah sekarang sunghoon berdiri di depan pintu kelas jake. Di tangan kanannya ada coklat sebagai bekal yang akan ia hadiahkan pada jake. Coklat itu diberikan sarang saat di parkiran.

Lakukan sebelum lo kehilangan jake, batin sunghoon. Ia coba meyakinkan dirinya sendiri.

"Sunghoon?" heeseung tiba-tiba keluar dari dalam kelas jake.

Sunghoon tersenyum kaku. "Gue kira lo ada di kelas kita."

"Dari parkiran gue langsung ke sini. Oh iya, gue sama jake mau ke kantin. Lo mau gabung?" tawar heeseung.

"Jake di mana?" sunghoon balas bertanya.

Tak berapa lama jake keluar dari dalam kelas. Wajah jake tampak terkejut melihat keberadaan sunghoon, namun ekspresi terkejut itu hanya bertahan selama beberapa detik. Jake menatap dingin pada sunghoon.

"Jadi ke kantinnya?" tanya jake pada heeseung

"Jadi, kok," jawab heeseung. "Sunghoon, lo mau ikut?"

Sunghoon diam tak berniat untuk menjawab. Hatinya sedang bergelut dengan perasaan dan pemikirannya sendiri.

"Oh iya, sunghoon, gue mau kasih tau sama lo kalau sekarang gue sama jake pacaran. Dan selamat, lo orang pertama yang kami beri tau kabar bahagia ini."

Refleks sunghoon menarik satu ujung bibirnya mendengar pernyataan heeseung, ia tersenyum miris. Pelan-pelan sunghoon menggerakkan tangan kanannya ke belakang punggunya, sunghoon sembunyikan coklat yang ia bawa. Sudah terlambat, pikir sunghoon.

"Selamat buat kalian. Itu kabar bagus," ujar sunghoon dengan nada dingin. "Gue ke kelas duluan," pamitnya.

Langkah sunghoon bergerak penuh percaya diri. Terlihat dingin seolah tidak terjadi apa-apa. Orang-orang tidak akan mengira bahwa hatinya sedang patah.

"Jake," panggil heeseung selepas kepergian sunghoon. "Kamu nggak marah kalau aku bilang ke sunghoon kita pacaran?"

Jake menggeleng. "Santai saja. Justru gue mau berterima kasih sama lo. Makasih sudah menyelamatkan harga diri gue di depan sunghoon."

🧇🧇🧇

"Nih, coklatnya aku kembalikan," ujar sunghoon dengan tangan terulur memberikan sebatang coklat merek ternama pada sarang. Sunghoon langsung menghampiri sarang ke kelas 11- 4.

Sarang yang sibuk bermain ponsel mengalihkan fokusnya pada sunghoon. Di tatapnya sang sepupu dengan pandangan penuh tanya.

"Aku minta kamu buat kasih coklat itu ke jake. Kenapa dikembalikan lagi?" tanya sarang.

Sunghoon mendengus. Ia daratkan bokongnya di kursi kosong yang biasa di duduki teman satu meja sarang. Ekspresi dingin yang selalu tertanam di wajah sunghoon tampak kusut.

"Dia udah pacaran sama heeseung," jawab sunghoon datar.

"Nah, ini yang aku takutkan. Jake diambil sama cowok lain. Kamu itu kok lelet banget sih dalam urusan hati. Aku kan udah kasih saran sama kamu sejak dulu untuk maju ngedekatin jake. Kebanyakan gengsi, sih!" omel sarang.

Sunghoon tidak dapat membantah. Semua itu benar! Dia memang payah. Untuk menunjukkan rasa ketertarikannya saja sunghoon tidak mampu.

Kali ini sarang yang mendengus, ia merasa iba dengan kegalauan hati sunghoon. Apa kata-katanya tadi terlalu kasar?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

jake wafers ||♪•Sungjake•♪||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang