Chapter 2

27 21 0
                                    

Suatu hari, hujan turun dengan deras sejak pagi hari. Pembawa berita cuaca harian mengatakan hari itu akan turun hujan sepanjang hari. Kornea mata Jaemin melebar bahagia.

“Jeno! Hujan sepanjang hari!”

“Benar! Aku akan semangat bekerja hari ini, dan aku akan menyelesaikan semua pekerjaanku secepat mungkin, agar aku bisa pulang lebih awal, dan kita bisa menikmati waktu hujan bersama!”

Jaemin sangat bersemangat. Tepat setelah Jeno berangkat, Jaemin segera membersihkan rumah dan menyiapkan beberapa camilan yang sekiranya akan mereka nikmati setelah bermain dengan hujan.

Selesai berkutat dengan persiapan-persiapan yang ada, Jaemin duduk di dekat jendela ruang tamu, menatap tetesan air yang mengalir di dari kaca jendela sambil menunggu Jeno pulang.

“Aku sungguh tidak sabar, rasanya aku ingin memeluk Jeno sekarang juga”

Waktu kepulangan Jeno sudah tiba. Tidak perlu waktu lama, sosok yang dinantikan Jaemin sudah memarkirkan mobilnya di garasi. Cepat-cepat Jaemin membukakan pintu untuk sang kekasih.

“Jeno! Ayo kit – Sayang? Kau sakit?”

Wajah Jeno pucat, dan Ia mengangguk lemah. Jaemin menyentuh keningnya, dan rasa panas terhantar pada punggung tangannya.

“Aku rasa, tubuhku sedang tidak fit, jadi tiba-tiba aku demam. Tapi tidak perlu khawatir ya, sayang? Hanya demam biasa”

“Tentu saja aku khawatir. Biarkan aku merawatmu”

Dengan penuh kasih sayang, Jaemin membantu kekasihnya untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Tidak lupa Ia segera memasak masakan yang hangat untuk Jeno.

“Ini, setelah makan, minum obat ini, ya? Lalu kau boleh istirahat, sayang”

Jeno meraih jemari Jaemin dan meremasnya pelan. Ia menatap pasangan hidupnya dengan rasa bersalah.

“Sayang, maafkan aku, kita tidak bisa menikmati hujan bersama seperti biasa hari ini karena aku sakit”

“Kenapa meminta maaf? Sakit itu kan sesuatu yang tidak terencana. Lagipula aku tidak keberatan. Aku senang bisa merawatmu sedikit lebih banyak hari ini”

Keduanya terkekeh.

“Kita bisa melakukannya lain kali. Kita masih punya banyak hari. Sekarang, aku di sini untukmu.”

“Terima kasih, sayang. Kau selalu tahu bagaimana cara membuatku merasa lebih baik. Aku merasa sehat sekarang”

Jeno menarik tangan Jaemin supaya tubuhnya lebih dekat. Keduanya saling menatap penuh cinta dengan deru hujan yang menjadi saksi.

“Jaemin-ah..”

“Hmm?”

“Aku benar-benar merasa lebih baik hanya karena ada dirimu di sini, bersamaku”

Jaemin mengusap wajah kekasihnya dengan lembut.

“Aku akan selalu ada untukmu, dalam keadaan apapun, Jeno-ya..”

Kisah cinta hari itu ditutup dengan ciuman hangat. Membiarkan sesisi ruangan ikut terasa hangat dan nyaman. Sekali lagi, hujan membuat cinta keduanya bertambah dekat dan kuat.

Heaven Rains [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang