Epilog

21 8 0
                                    

Jaemin memejamkan matanya erat-erat. Segala rasa pilu yang Ia rasakan enam tahun lalu, kembali menyelimuti jiwa dan raganya. Tidak pernah Ia sangka, seseorang yang merupakan pasangan hidupnya, yang juga membuat Jaemin mencintai hujan, harus pergi dengan keadaan yang tragis dalam keadaan hujan.

“Aku sangat merindukanmu, Jeno-ya..”

Tiba-tiba Ia mendengar rintik hujan mulai turun, tak perlu waktu lama, hujan deras pun membasahi bumi. Ia membuka mata dan mulai menangis. Air hujan akhirnya turun. Dalam benaknya, bagai bisikan dari Jeno, Ia teringat akan ucapan sang kekasih.

Jaemin-ah, hujan itu pertanda cinta abadi dari surga. Misalnya jika aku sudah tiada, aku masih bisa memelukmu bersama dengan air hujan ini

Jaemin tersenyum dan mulai bangkit. Ia menyimpan kembali album fotonya, kemudian melangkah menuju pintu utama.

“Sayang.. Aku akan memelukmu sekarang. Terima kasih sudah turun dari surga untuk diriku”

Heaven Rains [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang