Haechan cemburu

238 30 5
                                    

Hari ini kampus  sedang mengadakan event, Haechan sudah berniat untuk mengajak Renjun berkeliling bersama.

Haechan mencari Renjun dimanapun namun ia tidak menemukan keberadaan seorang Renjun. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari 2 sahabatnya.

"Ini orang pada susah amat dicari," Guman Haechan.

Mata Haechan terus melihat ke sekelilingnya, padahal semalam mereka sudah janjian berkumpul dimana kini Haechan berada.

Haechan akhirnya membuka ponselnya lalu menelfon sahabatnya. Saat hendak menelfon ternyata sahabatnya mulai terlihat dan sedang berjalan kearahnya.

"Tai," Ucap Haechan.

"Kita nyariin lo anjay, lo cuma bilang di tempat biasa." Sahut Jeno.

"Mana tempat biasa kita tu ada banyak," Ucap Mark.

"Kaga sehati banget sih anjir," Ucap Haechan yang sudah kelelahan menunggu kedua sahabatnya itu.

"Oh iya, lo bilang mau jalan ama si cantik fakultas lo, mana anaknya?" Tanya Jeno.

"Gua tadi udah keliling buat nyari dia, tapi kaga ada. Kata temennya masih siap-siap," Jelas Haechan.

"Siapa emang namanya?" Tanya Mark.

"Renjun," Sahut Haechan.

"Pantes tergila-gila, spek Renjun." Sahut Jeno.

"Yaudahlah, gas cari makan dulu ayo, gua traktir." Ucap Mark.

"Suka banget gua kalo gini," Sahut Jeno.

Akhirnya ketiga sahabat itu pun mencari stan penjual makanan untuk sarapan mereka. Setelah perdebatan kecil akhirnya mereka pun membeli nasi goreng di kantin.

"Tai, cape-cape debat, endingnya juga nasgor kantin." Gerutu Haechan.

"Mark ni aneh asu," Sahut Jeno.

"Yeuu, masih mending gua traktir anjirr," Ucap Mark.

"Tapi ya gapapa sih, makanan di stan kurang menggiurkan." Ucap Haechan.

"Eh Mark, ini kita bayar sendiri aja, baru nanti jajan lo bayar. Ya kan, Chan?" Ucap Jeno.

"Setuju banget gua anying," Ucap Haechan.

"Karepmu, penting makan dulu." Sahut Mark.

"Permisi kak Haechan,"

Haechan menoleh kearah gadis yang memanggilnya, dari suara hanya 1 orang. Tapi ternyata saat ia menoleh ada sekitar 10 orang berdiri dibelakang 1 gadis itu.

"Weh? Gua kaga bagi-bagi sembako, ngapain lo pada?" Tanya Haechan yang terkejut dengan keberadaan gadis-gadis itu.

"Boleh minta nomernya kakak engga?" Tanya salah satu gadis itu.

"Kaga, privasi ntu." Sahut Haechan.

"Kalo dapetin hati kakak, bisa ga?" Sahut gadis lain.

"Anjir, kaga juga."

Mark dan Jeno tertawa puas karena Haechan tidak bisa makan dengan tenang. Sesekali mereka tertawa karena ucapan yang dilontarkan fans Haechan.

"Kak Haechan udah punya pacar?" Tanya salah satu gadis lainnya.

"Kepo amat," Sahut Haechan.

Haechan semakin pusing karena mereka berbicara bersamaan, sedangkan kedua sahabatnya semakin tertawa dengan puas.

Yang tadinya ia ingin dengan tenang menikmati nasi goreng kantin yang sudah lama tidak ia beli, malah dikerumuni fansnya.

Haechan pun sudah tidak ada keinginan untuk makan, karena pertanyaan pada gadis itu yang sudah mulai menanyakan hal privasinya.

My Virtual BF(?) (Hyuckren) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang