Gila

222 34 3
                                    

Renjun membuka matanya perlahan, ia melihat sekelilingnya yang gelap dan tidak ada cahaya sama sekali.

Renjun mencoba menggerakkan tangannya namun ternyata ia dalam kondisi terikat, bahkan kakinya pun terikat disetiap sisi kasur.

Renjun tidak bisa berteriak karena mulutnya yang sudah dibungkam menggunakan lakban.

"Anjing, gua dimana..."

Tak lama kemudian lampu pun menyala, Renjun melihat kearah pintu dan semakin terkejut karena ada Jaehyun yang berjalan kearahnya sambil membawa silet.

"Udah bangun ya si cantik ini,"

"Mimpi indah kan pasti?"

Renjun semakin memberontak saat Jaehyun menindih tubuhnya. Yang menindihnya hanya tersenyum puas saat bisa menatap Renjun sedekat ini.

Mata Renjun sudah mulai berkaca-kaca dan itu membuat Jaehyun semakin senang.

"Gausah nangis, sayang."

"Oh iya, gua ada sesuatu biar lo makin cantik."

Tangan Jaehyun bergerak untuk mengambil jarum kecil yang ia tancapkan di tepi kasur. Ia langsung membuat huruf J kecil di bagian pipi atas Renjun.

"Kalo lo berontak ini lukanya makin dalem sayang,"

Renjun memejamkan matanya kuat karena rasa sakit dan perih yang ia rasakan. Airmatanya pun kini sudah mengalir dari mata cantiknya itu.

"Haechan... Chenle... Tolongin gua..." Batin Renjun.

"Nah, kan cantik kalo gini."

Jaehyun tersenyum lebar melihat pipi Renjun yang mengeluarkan darah dari luka yang ia buat. Ia kembali meletakkan jarum itu dan beralih pada silet yang tadi ia bawa.

Renjun menggelengkan kepalanya ribut karena Jaehyun menulis huruf J lagi di lengannya.

....

Sekitar 3 hari ia dikurung di ruangan entah itu dimana, bahkan Jaehyun hanya memberinya minum. Tidak memberinya makanan sama sekali.

"Siapapun tolongin gua... Pengen meluk Haechan sama Chenle..." Batin Renjun.

Renjun terlelap dalam mimpinya, ia sangat lapar karena 3 hari ia hanya minum air.

Renjun tidak ingin meminta karena sebelumnya Jaehyun mengatakan jika Renjun meminta makan berarti mereka memiliki hubungan resmi.

Jaehyun sengaja seperti itu karena setau dia Renjun sangatlah suka makan, dimanapun saat Jaehyun melihatnya pasti saat sedang makan.

"Dia kenapa ga minta makan sih anjir? Kan dia suka makan," Guman Jaehyun yang memantau Renjun melalui CCTV-nya.

Jaehyun tidak pernah keluar dari rumahnya semenjak ada Renjun. Ia menyembunyikan Renjun dikamar bawah tanah yang sudah ia siapkan saat pertama kali melihat Renjun.

Jaehyun tidak sadar jika kini dibelakangnya sudah ada beberapa petugas polisi yang dibawa Haechan dan kawan-kawannya.

"Dimana sih anjing kamarnya?" Ucap Haechan sambil mendobrak semua pintu.

"Sabar buset, kan penting polisi udah disana." Ucap Jeno sambil melihat ke semua sisi rumah.

Karena tidak ada dilantai atas, mereka kembali ke lantai dasar. Saat melewati ruang dimana Jaehyun berada, mereka terkejut karena tiba-tiba saja Jaehyun tersungkur didepan mereka.

"Asuuu gua kira setann," Ucap Mark sambil memeluk tangan Jeno.

"H-haechan?" Jaehyun terkejut karena ada Haechan didepan nya. Bahkan Haechan dan teman-temannya.

My Virtual BF(?) (Hyuckren) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang