PROLOG

102 12 9
                                    

⚠️ DILARANG PLAGIAT CERITA INI DALAM BENTUK FILE DAN BERPINDAH KE APLIKASI LAIN. JIKA KETAHUAN, MATEK! ⚠️

⚠️ TIDAK BOLEH MEMBAWA CERITA LAIN KE SINI (REKOMENDASIAN) ⚠️

🚩 FIKSI ⛔ NON BAKU ⛔ BAHASA KASAR ⛔ RATE 18+ ⛔ PSYCOPATH ⛔ PINTAR-PINTAR MENCARI CERITA. TIDAK SUKA ADA ADEGAN KEKERASAN SERTA PEMBUNUHAN AMBIL JALAN KELUAR DAN JAUHKAN CERITA INI DARI RASA PENASARAN 🚩


💀 💀 💀

PRIA matang berusia 53 tahun menyapu keringat pada pelipisnya dengan nafas sedikit terengah-engah. Pria bernama Zadewa William, baru saja menyelesaikan pekerjaannya disebuah toko beras, bagian khusus gudang. Dia berangkat mulai jam delapan pagi sampai jam delapan malam, dan sekarang waktunya pria itu pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Di usianya menginjak senja yang seharusnya berkumpul bersama keluarga, bermain bersama cucu-cucunya dan istirahat menikmati masa tua— tidak dapat Zadewa rasakan seperti kebanyakan pria seusianya.

Dia hidup sendirian. Istri, anak, lebih dulu pergi meninggalkannya ke surga. Keluarga dekatnya pun tidak ada yang mau bertemu dengannya lagi karena statusnya di masa muda sebagai ketua Gangster komplotan anak geng— mengusirnya seperti sebuah penyakit yang di takuti. Keluar masuk penjara dan dituduh menggunakan narkoba menambah pandangan keluarganya semakin membenci dirinya.

Zadewa tidak menyalahkan siapapun apalagi takdir. Ini lah hidupnya, jalan yang ia jalani sesuai kehendak Tuhan. Zadewa menganggap kisah mudanya dulu seperti cerita remaja pada umumnya. Dia ingin kembali ke masa itu, awal pertemuan antara ketua gangster dan ketua OSIS; mendiang Almarhumah istrinya.

"Om, Akbar duluan, ya?!" teriakan dari anak muda mengalihkan atensi Zadewa yang melap keringat, beralih menatap lelaki itu.

Zadewa tersenyum tipis lalu mengangguk. "Hati-hati dijalan!" balasnya.

Meninggalkan kisah pahit dimasa lalu dan berjuang kembali walau tidak ada seorang pun menemani masa tuanya— mantan gangster itu menghidupkan kendaraan satu-satunya yang ia miliki. Walaupun ada beberapa alat yang harus diganti, butut dan suara bising dari knalpot— tidak mematahkan semangat Zadewa mencari uang demi sesuap nasi.

Sepeda motor terdengar bising itu berjalan keluar dari toko beras yang besar di wilayahnya tinggal. Angin malam yang dingin menyentuh kulit keriput Zadewa. Usia memang tidak dikatakan muda lagi, tapi rupawan tampan yang ia miliki— sudah berhasil menarik perhatian para janda sampai anak muda.

Tetapi tidak ada satu pun hati ini tersentuh oleh wanita mana pun. Hatinya hanya ada Aulia— perempuan cantik yang berhasil merobohkan dinding es seorang ketua Gangster.

Menikmati gelapnya malam dan sepinya jalanan, mata hitam bak elang menangkap segerombolan pelajar yang di isi anak SMA semua. Seragam putih abu-abu dan seragam putih hitam saling melawan satu sama lain. Membawa senjata berbahaya, balok dan bisbol.

Saling memukul, menghantam tubuh lawan dan menusuk area tubuh dengan pisau tajam untuk melumpuhkan musuh yang dihadapi. Dari tempatnya berhenti, Zadewa mematikan mesin motornya. Kaki yang masih kuat untuk berjalan, menghampiri kumpulan anak pelajar tersebut.

"HEI BERHENTI! ATAU SAYA PANGGILKAN POLISI SEKARANG!!" Suara Zadewa yang kencang disertai ancamannya menghentikan tawuran itu.

Ekor mata Zadewa menatap beberapa pelajar yang sudah terluka, pingsan dan ada juga berakhir mati ditempat pertempuran. Semua mata memandang Zadewa dengan kening mengerut, raut sedikit terkejut bercampur kesal—dua ketua kelompok geng itu berjalan menghadap Zadewa sempurna.

Transmigrasi Sagara : Dangerous Big Boss [Psyco]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang