𝓢𝓾𝓶𝓶𝓮𝓻_7

49 13 15
                                    

💦💦💦

Xiang Yi bergumam gelisah dalam tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiang Yi bergumam gelisah dalam tidurnya. Wajah sedih, bibirnya bergetar menyebut-nyebut nama Di Feisheng. Bayangan masa lalu kembali mengusik bahkan di kala tertidur karena mabuk.

Setelah sore itu Lian Hua ditemui oleh pamannya Di Feisheng, dia mengurung diri di asrama. Sakit lambungnya kambuh dan ia terbaring dalam kesedihan seorang diri. Hanya air mata yang menjadi teman dalam diam. Telepon dari Di Feisheng tidak sekalipun ia angkat. Chat pun tidak satu pun ia balas. Dia terus berpikir dan menimbang hingga malam menjelang.

Lian Hua tertidur setelah menelan obat lambung. Dia terbangun oleh suara ketukan keras di pintu asrama dan panggilan Yun Fei menyadarkan dirinya. Setelah duduk sejenak, dia mendatangi pintu dengan langkah gontai. Yun Fei berdiri di ambang pintu, menatapnya dengan ekspresi khawatir.

“Lian Hua, ada apa? Kau sakit?” tanyanya.

“Sudah berlalu. Tidak apa-apa,” jawabnya lemas.

“Sungguh tidak apa-apa? Wajahmu terlihat pucat.” Yun Fei memegangi bahunya.

“Aku sudah minum obat. Sudah tidak masalah.”

Yun Fei masih memandangi dengan tatapan selidik. Tampak berusaha membaca situasi.

“Ada apa?” Lian Hua segera memalingkan muka setelah melontarkan pertanyaan.

“Apa kau ada masalah dengan Di Feisheng? Dia menunggumu dari sore di depan asrama,” jawab Yun Fei.

“Tidak ada masalah apa pun, aku hanya ketiduran,” jawab Lian Hua. Sejenak terdiam sambil menarik napas dalam-dalam. “Aku akan menemuinya.”

Setelah berkata, Lian Hua masuk lagi ke kamarnya. Duduk beberapa saat di sisi tempat tidur. Tanpa terasa, setetes air mata kembali turun. Dengan mata terpejam, jemarinya segera menghapus cairan dan mengusap wajah. Dia pun bangun dan bertukar pakaian. Sebelum benar-benar turun menemui Di Feisheng, dia membuka layanan taksi online di ponsel.

Tiba di depan gerbang asrama, dia melihat Di Feisheng yang berdiri dalam balutan mantel hitam. Ujungnya berkibar tertiup angin malam yang dingin. Melihat penampakan kekasihnya, hatinya hampir saja luluh. Dia tidak yakin akan sanggup kehilangan sosok Di Feisheng selama-lamanya. Kekasih yang ia dapatkan harus ia lepaskan begitu saja. Kekuatan dari mana yang akan menopang hidupnya nanti. Lian Hua mengepalkan jemari di dalam saku, berjalan lambat sambil mengeraskan hati. Di Feisheng langsung menariknya ke dalam pelukan ketika ia melangkah mendekat.

“Lian Hua, kenapa kau tidak membalas dan menjawab teleponku? Aku mengkhawatirkanmu.”

Bisikan bernada cemas membuat Lian Hua hampir tidak kuat berdiri di depan kekasihnya. Dia bertahan untuk tidak balas memeluk. Dua tangannya tetap diam dan mengepal kuat di dalam saku mantel. Hal itu membuat Di Feisheng melepas pelukan dan memandanginya dengan tatapan bingung.

𝐌𝐲 𝐁𝐥𝐮𝐞 𝓢𝓾𝓶𝓶𝓮𝓻 [𝐟𝐞𝐢𝐡𝐮𝐚] (Out Of Character)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang