💦💦💦
Penyejuk udara mendadak terasa panas bagi Xiang Yi. Ketika mendengar jawaban yang diberikan Di Feisheng, dia tertegun seperti orang bodoh. Berdiri kaku dan kehilangan kata-kata untuk beberapa detik. Mata jernihnya hanya beralih-alih menatap koper kemudian pada Di Feisheng yang terlihat begitu tenang. Baru setelah hitungan detik berlalu, dia bisa menguasai diri. Matanya mengerjap berkali-kali sambil menunjuk pada koper.
"Tinggal di sini katamu?" tanyanya seraya memelototi Di Feisheng yang mengulas senyum.
"Ekspresimu sangat lucu," Di Feisheng menimpali, membuatnya makin melebarkan mata.
"A-Fei, jangan bercanda. Apa maksudmu tinggal di sini?" tuntutnya sambil mendekati sofa di mana Di Feisheng duduk.
Di Feisheng masih bersikap tenang, seolah tidak peduli. Tidak menjawab apa pun namun bibirnya menahan senyum sambil merapikan beberapa buku tebal tentang hukum di sisi meja. Tanpa memedulikan Xiang Yi yang memelototi, dia membuka satu berkas yang saat ini sedang ia pelajari.
"A-Fei!"
Melihat sikap diam Di Feisheng menjadikan Xiang Yi seperti kebakaran jenggot. Jarinya menunjuk tepat ke depan muka pria itu hingga Di Feisheng berpaling dan balas memandang.
"Sebelum kau memberikan penjelasan, aku tidak akan pernah mengijinkan siapa pun tinggal di tempatku," ujarnya tegas.
"Akan kujelaskan," jawab Di Feisheng. Sedetik kemudian dia menarik tangan Xiang Yi hingga pemuda itu jatuh tepat ke pelukannya. Dia segera menahan bahu Xiang Yi, merangkulnya erat sementara satu tangannya mengusap sebelah wajah. "Tinggal di sini adalah syarat keduaku," bisiknya pelan.
"Syarat kedua?"
Xiang Yi mengerjap gugup. Dua tangannya menahan bahu Di Feisheng yang terus menekan.
"Kau boleh menolakku untuk tinggal di sini, tapi kembalikan foto yang kau ambil. Mudah, bukan?" Di Feisheng tersenyum penuh kemenangan.
"Apa? Kau menindasku," desis Xiang Yi. Masih berusaha bersikap keras meski jantungnya berdebar sangat kencang dengan posisi mereka.
"Aku rasa tidak ada yang dirugikan dengan aku tinggal di sini. Bukankah kau jadi ada teman?"
"Omong kosong. Itu hanya pemikiranmu. Kau memaksakan sebuah alasan—"
"Kecuali ..."
Di Feisheng menyela namun menggantung kalimat sambil tetap menahan bahu. Punggung jari mengusap perlahan pipi halus Xiang Yi.
" ... kau tinggal bersama orang lain selama ini," ia meneruskan kalimat yang terputus.
"Aku tinggal sendiri," tukas Xiang Yi.
"Kalau begitu berarti tidak masalah aku tinggal di sini." Di Feisheng tersenyum puas.
"Tapi-"
"Tidak ada tapi, atau kau kembalikan fotoku."
"Tapi kehadiranmu menggangguku."
"Kita akan hidup masing-masing jika itu yang kau inginkan," kata Di Feisheng.
"Bukan itu," gumam Xiang Yi. Secara tidak sadar dia masih diam dalam rengkuhan Di Feisheng. Kenyamanan yang dulu ia rasakan kini kembali menghampiri dan sejujurnya dia tidak pernah ingin kehilangan lagi. Bahkan ketika jemari Di Feisheng turun dan menyentuh bibir, ia sama sekali tidak menolak. Matanya membalas tatapan yang membuatnya hanyut dalam suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐁𝐥𝐮𝐞 𝓢𝓾𝓶𝓶𝓮𝓻 [𝐟𝐞𝐢𝐡𝐮𝐚] (Out Of Character)
Romance𝐅𝐞𝐢𝐡𝐮𝐚 𝐅𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 Bertemu cinta lama, tidak pernah terbayang di benak Di Feisheng yang memendam kebencian pada Li Lianhua. Selama lima tahun dia menjalani hidup dalam kesepian dan kemunculan kekasih lama membuat hati dan perasaannya...